Lembar 136

353 53 7
                                    

Berselang dua hari, Kelompok Pedagang telah sampai di Hanyang dan tentunya kabar itu dengan cepat sampai ke telinga Lee Jeon berkat utusan rahasianya yang menghadapapnya malam itu.

Kasim Hong membuka pintu salah satu ruangan di Paviliun Baginda Raja, dan di sanalah Lee Jeon bisa melihat seorang utusannya yang duduk bersimpuh di tengah ruangan. Buru-buru dia berjalan masuk di ikuti oleh Kasim Hong yang segera menutup pintu dan menyusulnya.

Lee Jeon duduk di balik meja kecil yang berada di ujung ruangan, tepat di ujung anak tangga yang tidak seberapa tinggi dengan pandangan yang segera terjatuh kepada Prajurit di hadapannya tersebut, di saat Kasim Hong telah berdiri di samping Prajurit tersebut.

"Hormat hamba, Yang Mulia." ucap si Prajurit dengan kepala yang menunduk dalam.

"Katakan padaku, berita apa yang kau bawa kali ini!" titah Lee Jeon.

Si Prajurit menyahuti, "Kelompok Pedagang telah sampai di Hanyang pada hari ini. Tapi, hamba sama sekali tidak mendapati Ketua Park Seonghwa ikut serta dalam rombongan tersebut."

Lee Jeon tampak terkejut dengan kabar itu dan sempat bertemu pandang dengan Kasim Hong sebelum kembali menjatuhkan pandangannya pada Prajurit di hadapannya.

"Lalu, bagaimana dengan putrinya?"

"Park Hwagoon Agassi ikut serta dalam rombongan dan dari apa yang hamba dengar, beliau belum menikah."

"Kau yakin dengan hal itu?"

"Jika hamba berbohong, maka Yang Mulia berhak mengambil nyawa hamba." ucap si Prajurit tanpa ada sedikit keraguan.

Sudut bibir Lee Jeon terangkat, merasa begitu lega akan berita yang ia dengar malam itu. Dan jika begitu, peluangnya untuk membawa Hwagoon ke dalam Istana masih sangat besar.

"Kau boleh pergi sekarang, dan pastikan bahwa tidak ada satu orangpun yang mengetahui tentang hal ini."

"Hamba mengerti, Yang Mulia. Hamba mohon undur diri." Prajurit itupun beranjak berdiri dan segera meninggalkan ruangan tersebut.

Tepat setelah pintu tertutup, Kasim Hong mendekati Lee Jeon dan berdiri di tempat yang lebih rendah di bandingkan dengan Lee Jeon. Tepat di bawah anak tangga.

"Jadi, bagaimana rencana Yang Mulia setelah ini?" Kasim Hong berucap.

"Kita tidak bisa menunda hal ini lebih lama lagi, sudah cukup waktu yang ku berikan kepada Seonghwa Hyeongnim. Jika memang harus memaksa, aku akan tetap membawa putrinya ke dalam Istana." ucap Lee Jeon sungguh-sungguh.

"Jika itu sudah menjadi keputusan dari Yang Mulia, hamba hanya bisa menjalankannya."

"Besok, aku akan mengirimkan surat lamaran kepada Ketua Park. Pastikan semua berjalan dengan baik."

"Ye, Yang Mulia."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE LITTLE PRINCE [어린 왕자]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang