Taehyung menginjakkan kembali kakinya di area penginapan, tentu saja bersama Namgil yang berjalan di sampingnya. Namun matanya sempat mengerjap beberapa kali ketika pandangannya menangkap sosok gadis muda yang tengah duduk di teras kamar yang ia sewa.
Dan dia baru sadar setelah gadis muda itu beranjak dari duduknya dan berjalan ke arahnya. Dia ingat bahwa gadis muda yang kini menghampirinya tersebut adalah Kisaeng yang semalam.
Refleks dia mengarahkan pandangannya ke sekeliling, mencoba menemukan keberadaan Hwagoon. Memastikan bahwa Hwagoon tidak sedang berada di sana ketika ia sadar bahwa Kisaeng tersebut tengah berjalan ke arahnya.
"Apa yang sedang kau cari?" tegur Namgil.
Taehyung mengarahkan pandangannya pada Namgil dan menggeleng. "Tidak ada." jawabnya.
"Tuan."
Teguran dari suara lembut yang membuat kedua pria tersebut langsung mengarahkan pandangan mereka ke sumber suara. Sebelah alis Namgil terangkat, menatap penuh curiga pada gadis muda yang sekilas membungkukkan badan ke arah mereka.
Memang penampilan Kisaeng tersebut sangat berbeda kali ini, dia tidak lagi menyanggul rambutnya dan benar-benar menjelma sebagai gadis muda pada umumnya."Tuan masih mengingatku, bukan?"
Namgil seketika menjatuhkan pandangannya pada Taehyung dan menangkap kegugupan di raut wajah tenang tersebut.
"Ye, tentu saja aku mengingatmu. Kau terlihat lebih baik jika seperti ini."
Si gadis muda tersenyum malu ketika secara tak sengaja Taehyung telah melontarkan kalimat pujian padanya, dan hal itu pula yang membuat Namgil memandang remeh pada putra angkatnya tersebut.
"Siapa ini, eoh? Kau sedang berselingkuh?" sinis Namgil dengan senyum meremehkan yang membuatnya mendapatkan tatapan tajam dari Taehyung.
"Ck, ck, ck. Kasihan sekali Agassi ku, di mana dia sekarang?" ujar Namgil yang kemudian berjalan menuju teras salah satu kamar dan memutuskan untuk duduk sembari memperhatikan gerak-gerik Taehyung.
"Kau ingin pergi ke tempat yang jauh?"
Si gadis muda mengangguk. "Ye. Karna Tuan, aku memiliki keberanian untuk mengambil jalanku sendiri."
"Kau akan membawa orang tuamu?"
Si gadis muda kembali mengangguk.
"Jika tidak keberatan, bolehkah aku menyimpan namamu?"
"Ya ampun, kenapa sikapnya harus seperti itu?" gumam Namgil, meski ia tidak bisa mendengar apa yang di katakan oleh Taehyung. Namun siapa yang tidak akan luluh jika di hadapkan dengan senyuman hangat seorang Kim Taehyung.
"Moon Yoonhee." ujar si gadis muda.
"Moon Yoonhee, kau memiliki nama yang cantik."
"Tuan terlalu berlebihan."
"Apakah hal yang membuatmu datang kemari?" tanya Taehyung kemudian.
Si gadis muda bernama Yoonhee tersebut kemudian menyodorkan bingkisan yang sedari tadi berada di tangannya ke hadapan Taehyung.
"Apa ini?"
"Sebagai ucapan terima kasih sekaligus perpisahan, aku harap Tuan bersedia menerimanya."
"Eoh, Agassi... Kau sudah datang?" lantang Namgil dan seketika membuat batin Taehyung tersentak.
Taehyung perlahan menolehkan kepalanya ke arah belakang dan tertegun ketika melihat Hwagoon telah berdiri beberapa langkah di belakangnya dengan tatapan tajam yang terarah padanya. Dalam hati Taehyung bertanya, kenapa Hwagoon harus datang di waktu yang kurang tepat?
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LITTLE PRINCE [어린 왕자]
Historical Fiction🌾KDRAMA WATTPAD🌿 menceritakan tentang perjalanan Lee Taehyung, seorang Putra Mahkota Joseon untuk menuju tahtanya. Di mana terdapat sebuah klan yang menentang takdirnya sebagai Raja Joseon selanjutnya. Sebuah klan yang menjadi basis kekuatan dari...