"Honey,nanti pulang sekolah kita ke taman dulu yuk"kataku merengek manja.
"Ngapain sih sayang?" Tanyanya menoel hidungku.
"Kita main-main,udah lama kita nggak pernah jalan-jalan di taman". Rayuku dengan memancarkan sinar-sinar mata memohon.
"Huuuuhuuuuufff". Tarik nafasnya sambil tersenyum membuatku ikut tersenyum
. "Iya deh iya sayang,apa sih yang nggak buat kamu". Lanjutnya mencubit manja kedua pipiku.
"Aduhh sakit honey". Rengekku memasang wajah ngambek.
"Uuhh atit ya,coba-coba sini". Ali mengelus-ngelus pipiku yang mungkin sekarang sudah seperti kepiting rebus.Merah.
"Ihh,kamu modus mahh elus-elus pipi dasar cowok modus " kataku mencubit pinggangnya.
"Ohh sekarang cubit-cubitan nih,mau?"
"Mau apa?"tanyaku tersipu.
"Cubit hahaha"
Tawa kita pecah,saling cubit,lari kesana-kemari. Kita bagaikan tom and jerry with love. Karena cinta bisa mempersatukan hati yang berbeda untuk saling melengkapi perbedaan yang ada dan itulah kita.
"Udah..udah..yuk honey ke kelas ntar lagi bel"
"Masa?aku kan masih kangen"
"Gombal gombal gombal"
"Haha kok gombal sih,yaudah ayo!".
Ali menggenggam tanganku seraya melangkahkan kaki berjalan beriringan hingga terpisah di kelas 12 ips,karena aku di bahasa.
****
"Eh ...eh..eh Pril,beneran Ali mau pindah sekolah?" . Tanya Mila tiba-tiba dengan nafas engap-engapan kayak ikan nggak dapet jatah air.
"What !!???".
"Kok what sih, gue nanya bener apa nggak pangeran lo itu mau pindah sekolah"
"Hah? Tunggu..tunggu jangan buat gue sesak nafas pagi-pagi ,huuuuhhhuuuu". Aku menarik nafas panjang,
"oksigen,oksigen,oksigen...". Lanjutku mengipas-ngipaskan kedua tanganku.
"Duhh lebay deh kebiasaan banget sih".
"Bodo,wekk kan emang dari jaman batu gua udah gini hehehe".
"Ahh..ya udah gua pergi di kacangin sih nanya apa malah yang di bahas apa". Mila dengan sok centilnya bergaya ala Syahrini berlaga'mau pergi yang maju mundur cantik.
"Ih,kenapa lo juga ikut lebay sih". Sewotku.
"Hak Asasi Manusia dong hehehe".
"Oh iya gue serius nih,kata siapa Ali mau pindah. Masa iya gue sebagai pacar,kekasih,dan sahabat hidupnya ini nggak tau kabar mengerikan itu". Ucapku panjang lebar dengan satu tarikan nafas.
*eh emangnya mau ijab yak,hahaha !
"Lo gimana sih,tadi itu kakaknya Ali datang ke ruang Kepala Sekolah". Sahut Mila dengan wajah seriusnya.
"What?no..no..no..masa gue.."
*TEEETTTT*
"Yahh bell lagi,terusin ya terusin ceritanya Mil." Toelku ke lengan Mila tak sabaran.
"Prilly ! Apanya yang di terusin!"
*deg* !!
Mulutku terkunci,kedua mataku celinguk'an,suara Bu Cetar.
Sontak semua mata di kelas menatapku ngeri. "Oh God.." batinku mulai panik.
"Prilly,apanya yang di terusin !"
Deg ! Mulutku terkunci,kedua mataku celingukan,sontak semua mata di kelas menatapku ngeri.
Aku melihat ke belakang,Bu Citra suda berdiri disana dengan garangnya. Mampus.
"Hehhehe..."mulutku melukis cengiran yang di sambut pelototan mata Bu Citra.
"Ehh ngapain kamu cengir-cengir gitu,Ibu nanya apanya yang di terusin?".
"Anu bu,itu,apa Mil,itu masa depan saya Bu,ehh". Aku menutup mulut keceplosan di sambut tawa teman sekelas.
"Maksud saya pelajarannya yang di terusin"Lanjutku setengah gugup noleh kanan-kiri udah kayak orang mau nyebrang.
"Ihh Prilly,kamu ya paling pinter ngelesnya,yang lain udah siap-siap ngikutin pelajaran kamu nge-gosip aja,sarapan pisang kamu tadi?".
"Yaelah Bu citra,saya yang cantik,imut,mempesona ini masa di samain uu'aa'yang gelantungan di pohon sih".
"Prilly ihh,Ibu hukum kamu sekarang kamu keluar cariin ibu 10 ekor semut dan harus masih hidup!". Bu Citra semakin kesal dan jengkel tapi membuatku tertawa geli.
"Hah?Ibu,Ibu,Ibu....nanti kalo saya merah-merah bentol di gigit semut gimana dong?lagian hukumannya kok gitu sih,yang lain kek Bu". Rengekku mencoba menawar hukuman.
"Ssstttt...ssstt...sudah sana,tidak ada tawar menawar kamu kira ini pasar apa !".
Mungkin Bu Citra mulai lelah meladeni ocehanku dan akhirnya aku dengan berat hati harus keluar dari kelas dengan hukuman yang "aneh".