Di balik tutup kotak itu tertera inisial itu lagi
"PLTC".
"Siapa sih dia". Kataku yang mulai bingung dengan kotak ini.
Aku mengambil lap yang telah kubasahi dengan air.
Kubersihkan tutup kotak yang tertutup debu tebal.
Samar-samar terlihat ukiran sosok perempuan cantik berambut panjang.
"Prilly M. Latuconsina".
"Loh kok ada nama gue".
Sontak saja ia terkejut mendapati namanya ada di bawah ukiran perempuan kecil itu.
"15 Oktober 1990,ini kan tanggal lahir gue". Prilly semakin heran,kenapa bisa ada namanya di kotak tersebut.
Sedangkan kotak ini ada di gedung tua itu,apa hubungannya dengannya.
Beribu pertanyaan muncul di otakku,"gue harus mastiin ini apa sebenarnya yang terjadi". Gumamku .
Kulirik jam sudah menunjukkan pukul 17.50,tidak mungkin aku ke gedung itu sekarang.
Terlalu larut,sedangkan penerangan disana tidak ada sama sekali.
Ku urungkan niatku,besok aku harus kesana.****
Ali yang sedari tadi menyusuri jalanan Jakarta tanpa tahu arah dan tujuannya mulai kelelahan.
Sejak turun dari pesawat,ia tidak mengistirahatkan tubuhnya sama sekali.
Akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke hotel yang telah di sediakan oleh Polres Jakarta Pusat.
Ia kembali ke hotel tanpa ada perkembangan informasi tentang Prilly.
"Gue harus cari lo kemana sih sayang". Gerutu Ali mengusap-ngusap matanya.