Chapter 71

98.5K 2K 8
                                    

Lampu-lampu menyala menerangi setiap sudut rumah.

"Sial". Umpatnya.

"Ada perlu apa". Muncul seorang perempuan berambut panjang dari balik laki-laki tersebut.

Ada sekitar sepuluh laki-laki yang melindunginya.

Ali menyunggingkan senyuman licik.

"Kau ratunya". Ucap Ali berjalan perlahan mendekati ke sepuluh lelaki tersebut.

"Kalau iya,apa maumu mengganggu tidur malamku". Tanyanya lagi.

"Tidak ada,hanya ingin kau melepaskan anak-anak itu".

"Hahahaha,kau lucu sekali. Kau pikir kau siapa,gue beli mereka pakai duit. Gue Vhii orang kaya raya haha".

Tidak,Ali tidak memberi tahu kalau dirinya seorang agen FBI. "Indonesia sudah memiliki HAM,apa lo nggak ngerti? Dan lo jadiin mereka budak? Licik sekali".

Vhii menyunggingkan senyuman licik,ia menepuk tangannya satu kali.

*PROK*

Sontak ke sepuluh lelaki di belakangnya mulai menyerang Ali.

"Hiyaaa...!"

*BRUAK*

Tendangan memutar Ali mengenai tiga orang lelaki tersebut.

Dua orang lainnya kembali menyerang,di tangkisnya lalu memberikan pukulan balik.

Lima orang sudah terkena sentuhan tangan dan kaki Ali.

"Maju lo!". Tantang Ali.
Keringat mulai mengucur dari tubuhnya.

Satu orang lelaki berbadan kekar mengeluarkan sebuah katana dari balik tubuhnya.

Ali tak kalah akal,ia meraih katana lain yang terpampang pada dinding yang menghiasi rumah tersebut.

Adu katana pun tak terhindarkan oleh Ali dan lelaki yang entah siapa namanya.

Mereka belum sempat berkenalan hahaha !.

*****

Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki mendekat. Prilly mulai memasang kuda-kuda.

Dia...

"Saya Raja". Ucap seorang laki-laki muncul dari kegelapan.
Laki-laki betubuh kecil dan kurus.

Kacamata yang bertengger pada wajahnya....

Prilly mendekati anak tersebut.

Di perhatikannya wajah anak itu,tangannya mulai menyentuh wajah Raja.

Prilly memeluknya,air matanya tumpah seketika di bahu Raja.

Mungkin naluri sang kakak dan adik yang lama tidak bertemu membuat Raja ikut meneteskan air mata.

"Kakak siapa? Kenapa nangis?". Tanya Raja polos masih dalam pelukan Prilly.

Prilly diam,ia terus saja memeluk Raja tanpa berkata-kata.

Semua mata anak-anak disana memandang Prilly haru.

*Prok-Prok*

Terdengar suara tepuk tangan seseorang yang semakin mendekat.

Bukan,bukan anak-anak di sana yang bertepuk tangan.

Perlahan Prilly melepaskan pelukannya pada Raja. Ia menatap wajah anak-anak yang terlihat ketakutan.

Mereka perlahan semakin mundur,menatap seseorang di belakang Prilly.

Tatapan takut.

Prilly mulai curiga, ia memasang ancang-ancang.

*PLAK*

Terlambat,tamparan panas mengenai kepalanya.
Ia langsung terduduk mendapat tamparan hebat dari seseorang yang ada di belakangnya.

Aku dan Kamu.Kita.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang