Dengan jantung yang berpacu sangat keras dan keringat dingin yang mulai membasahi tengkuk leherku,aku menoleh dan....
*****
"Ali ! Kaia !". Panggil papanya.
"Iya,ada apa Pa". Tanya Kaia.
"Siapkan diri kalian,ini tugas pertama kita untuk menghilangkan coretan hitam pada keluarga kita."
"Pake tim,atau hanya kita pa?".
"Pak Anto dan tim sudah bersiap disana,kita harus cepat!." Ujar Papa Ali dan bergegas menuju lokasi kejadian.
"Li,lo siap kan?". Tanya Kaia memastikan Ali bisa fokus lagi pada misi ini.
Ali mengangguk mengiyakan,"gue harus selesein ini semua". Tekadnya dalam hati.
Ali berusaha untuk melupakan sejenak masalah pribadinya untuk tugas ini.
Akhirnya Kaia dan Ali menyusul papanya menuju TKP.
Disana sudah ada beberapa polisi yang mengintai dari sudut-sudut tertentu yang memungkinkan pelaku akan kabur."Pak Syarief,lapor ! Semua sudah di tempat ". Komandan Budi melapor tentang keadaan dan situasi di tempat,ia telah memerintahkan pasukannya pada posisi masing-masing.
"Siap !". Ucap Pak Syarief lantang.
Pak Syarief,papa Ali bersiap hendak memasuki gedung itu untuk menghentikan peredaran narkoba yang besar di negara ini.
"Pa,biar Ali". Ucap Ali menahan langkah Pak Syarief.
"Kamu yakin Ali?". Tanya Pak Syarief tampak sedikit ragu dengan kondisi Ali yang seperti sekarang ini.
Ali mengangguk meyakinkan Papanya bahwa ia bisa.
"Baiklah..".
"Jangan pake emosi". Kata Kaia mengingatkan.