"Hahahahaha". Prilly terkekeh mendengar jawaban Ali. Dan tentu saja Ali semakin bingung di buatnya.
"Disini aku bahagia bertemu Papa dan bunda,jadi nggak ada alasan aku buat pergi dari sini". Jawab Prilly yang akan melanjutkan langkah kakinya.
"Tunggu,kamu salah sayang". Jawab Ali menahan langkah Prilly.
"Kamu ingat? Kamu sekarang sedang mengandung anak kita,buah hati kita. Kamu di dunia sana sedang berjuang melawan penyakit yang membuat kamu tersesat di dunia ini.
Nggak seharusnya kamu disini,bahkan kamu berpesan agar tetap mempertahankan janin kamu. Kamu ingat?". Ucap Ali meyakinkan Prilly."Anak kita..". Gumam Prilly,wajahnya nampak sedang berpikir.
(Jika kalian tahu film incidious,ruh Ali sedang menjemput ruh Prilly yang tersesat. Bedanya ini tempat yang indah bukan berhantu ya hihi)
"Empat bulan lagi kamu akan melahirkan,tapi penyakit yang membebani kamu membuat tubuhmu mengalami coma panjang. Dan sekarang aku di pertemukan denganmu dan aku akan menuntunmu kembali pulang bersamaku". Jelas ali bersungguh-sungguh.
Prilly terdiam,pikirannya berkecamuk.
Ia ingin tetap tinggal bersama kedua orang tuanya tapi...ia merasa memang ada yang membebani hatinya."Aku hamil?". Gumam Prilly dan memandang Ali lekat-lekat.
Ali mengangguk,dan mengulurkan tangannya. Ali berharap Prilly akan menyambut tangannya.
"Nggak,nggak mungkin aku hamil Ali...". Elak Prilly.
"Sayang,harus bagaimana lagi aku ngeyakinin kamu. Berbulan-bulan aku menjagamu,menjaga tubuhmu yang tergeletak diranjang rumah sakit. Menjaga janin kamu yang..meskipun itu membahayakan tubuh kamu sendiri".
"Enggak..enggak mungkin..". Ucap Prilly semakin mundur perlahan menjauh dari Ali drngan wajah ketakutan.
"Prilly...Prilly mau kemana kamu. Prilly ! Aaaarrrgghhhh....!!!!!!".
*tititiiiitititt*
Ali tersadar,teriakan kencang Ali mengundang beberapa suster jaga masuk ke dalam ruangan Prilly di rawat.
Nafasnya tersengal,ia merasa tubuhnya lelah.
"Gue dimana". Gumamnya melihat keadaan sekitar,beberapa suster berdiri di hadapannya.
"Bapak kenapa,Pak.. baik-baik saja?". Tanya seseorang suster di antaranya.
Ali hanya diam,matanya langsung menuju arah ranjang Prilly.
Ada Dr.Frida sudah berdiri disana bersama alat-alatnya.
Ali pun bangkit,menerobos beberapa suster yang khawatir kepadanya.
"Prilly..istri saya kenapa Dok". Tanya Ali sembari mendekati Dr.Frida.
Matanya melihat sosok istrinya yang..
"Prilly..." ucap Ali pelan tak percaya dengan apa yang di lihatnya.
Prilly tersenyum,tangannya merabah tangan Ali.
"Kamu sadar...". Kata Ali lagi masih dengan wajahnya yang sulit di artikan.
"Ibu Prilly sudah sadar Pak alhamdulillah". Kata Dr.Frida tersenyum kepada keduanya.
"Saya nggak mimpi kan Dok,saya sadar kan". Ucap Ali tersenyum.
"Kamu nggak mimpi". Jawab Prilly pelan,suaranya masih belum bisa stabil seperti semula.
Dan untuk ke sekian kalinya Ali kembali meneteskan air mata, bukan.
Ia bukan sedih,ia terharu,ia sangat bahagia."Terimakasih". Ucap Prilly memberikan senyuman terbaiknya.
Dengan cepat Ali memeluk Prilly yang masih terbaring lemah di atas tempat tidur.
Dr.Frida dan suster yang lain pun menjadi saksi betapa bahagianya Ali mendapati istrinya yang coma selama lima bulan lamanya dan kini ia telah sadar.
Mereka terharu,dan sedikit berlinang air mata.
"Nanti,setelah kondisi ibu lebih baik lagi kami akan pindah ke ruang perawatan ya pak,nggak di icu terus". Ucap salah satu suster disana.
"Apa nggak bisa kalau rawat jalan jadi di rumah aja sus?". Ucap Prilly tiba-tiba yang membuat Ali memandangnya heran.
"Eh kondisi kamu belum pulih". Sahut Ali yang sepertinya sangat tidak setuju dengan apa yang di inginkan istrinya.
"Bisa Pak,Bu...tapi tunggu hingga kondisi ibu Prilly pulih ya". Jawab Dr.Frida yang membuat Prilly tersenyum lega.
"Baiklah kalau begitu kami permisi".
****
"Honey ayok aku udah siap".
"Bentar,beresin baju kamu ni sayang".
Dua minggu terlewati,kesehetan Prilly pulih begitu cepat. Akhirnya ia di izinkan kembali pulang tapi ia harus rutin memeriksakan kandungannya setiap bulan.
"Udah ayok". Ajak Prilly menghampiri Ali yang sedang membereskan pakaian.
## ini yang aku share masih season 1 ya ♥