chapter 118

86.9K 1.6K 31
                                    

"Udah,Papa kamu udah nitipin kamu ke Aku selama di Jakarta. ". Tambah Cemal.

"Tapi..."

"Sudahlah,pesawat kalian udah nunggu". Potong Pak Syarief memberikan izin dengan sebuah senyuman.

Kaia pun mengangguk dan menuruti apa kata Pak Syarief. Dengan cepat Cemal memasukkan semua koper barang bawaan Kaia ke dalam taxy.

Setelah berpamitan,taxy yang membawa Cemal dan Kaia melaju mulus tanpa kendala hingga sampai ke bandara.

Mereka hanya melewati perjalanan setiap detik,menit hanya dengan diam.

Sesekali Cemal melirik Kaia dan sebuah senyuman tersungging di bibirnya.

Berbeda dengan Cemal,ia hanya memandangi jendela selama perjalanan.

Pikirannya kini sedang kacau,kenapa tiba-tiba Cemal muncul di hadapannya dan dengan mudahnya Pak Syarief memberi izin kepada Cemal untuk mengantar Kaia ke Jakarta.

"Ada apa ini". Gumamnya yang ternyata di dengar oleh Cemal.

"Kaia..." ucap Cemal lirih.

****

"Balik yuk,udah malem. Kamu harus istirahat". Ajak Ali dan menuntun Prilly kembali ke villa.

Setelah melewati malam yang dingin dengan kejutan yang luar biasa dari Ali mereka kembali ke villa dengan senyum yang tak hentinya terpancar dari keduanya.

"Besok kita ajak Raja naek kuda oke". Ucap Ali setelah merebahkan tubuhnya.

"Beneran ya,aku juga mau dong honey". Jawabku masih membersihkan wajah di depan cermin.

"Siap bos,ayo sini dong tidur sayang. Ngaca mulu sih". Omel Ali.

"Iya..iya...ini loh udah selesai". Jawab prilly berjalan menuju ranjang tidurnya dan merebahkan tubuhnya.

Mereka merapatkan wajahnya,saling menatap penuh cinta.

"I love you".

****

Pagi pun tiba,Raja yang sudah bangun pagi-pagi sekali sudah berdiri di depan kamar kakaknya dan bersiap.

"Kakak !! Bangun ayo bangun buruan katanya mau ajak Raja nark kuda ayo buruan bangun". Teriak Raja dari balik pintu,tak lupa juga tangannya mampir mengetok pintu kamar Ali dan Prilly.

"Kakak bangunn". Teriaknya lagi dan tanpa ada jawaban.

"Kebo ih kakak.." Perlahan mata Ali terbuka mendengar teriakan Raja yang menggedor-gedor pintu kamar.

"Kak Ali...!!!".

Dan kali ini mata Ali benar-benar terbuka.
Dengan malas ia betanjak dari tempat tidurnya dan melangkah gontai mendekati pintu.

"Ada apa?". Tanya Ali mengucek matanya yang memang baru bangun tanpa cuci muka.

Raja pun memasang tampang cemberut.

"Kak Ali gimana sih,katanya mau ajak Raja naik kuda". Ucapnya dengan tampang tak berdosa.

"Ya ampun Raja,kamu liat jam berapa sekarang". Ucap Ali bersandar pada pintu kamarnya.

Raja pun melirik jam dinding yang terpampang di ruang tengah itu.

"Jam setengah lima pagu hehehe". Jawab Raja memamerkan gigi-giginya.

"Masih pagi kan? Orangnya juga pada masih tidur".

"Ahh nggak bisa,ya udah kak Ali bangun mandi sana biar ganteng lagi kayak Raja. Masa ada beleknya haha". Celetuk Raja dan berlari setelah memberi ejekan pagu kepada ali.

Ali hanya bisa tertawa dan kembali menutup pintunya.

"Buruan kak!".
Lagi-lagi teriakan Raja mengurungkan niat Ali untuk kembali meletakkan tubuhnya di samping Prilly.

Aku dan Kamu.Kita.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang