Chapter 43

109K 2.2K 8
                                    

Entah kenapa Ali hanya diam melihat Prilly di siksa oleh polisi-polisi yang tidak berperikemanusiaan itu.

"Ali tolongin aku...". Rintih Prilly.

Ali tetap saja diam dan hanya memandangi tanpa berbuat sesuatu.

"Aliiiii... !!!".
Aku terbangun dari tidurku,nafasku menderu.
Keringat dingin membasahi tubuh.

"Mimpi apa sih gue,kenapa lo muncul lagi". Ucapku menyeka keringat yang membasahi dahiku.

Kulirik jam di dinding sudah menunjukkan pukul 07.30.

"Udah pagi,gue harus ke Nenek Sri".

Selang 30 menit kemudian,dengan pakaian rapi aku sudah sampai di depan gedung yang katanya milikku ini.

Mataku mencari-cari seseorang yang sudah ku janjikan kemarin.

"Prilly". Suara Nenek Sri yang tiba-tiba membuatku sedikit terkejut.

Aku membalikkan badan,"Nenek dari mana?".

"Nenek di depan nungguin kamu".

"Tapi barusan kok aku nggak ngelihat sih kalo nenek di depan". Tanyaku heran yang memang tak melihat seorang pun di depan gedung ini.

Nenek Sri hanya tersenyum," apa masih ada yang kamu ingin tanyakan Nak Prilly".

"Raja". Jawabku lemas.

"Nenek juga tidak tahu dimana dia sekarang,bagaimana keadaannya. Karena di luar dugaan ternyata kamu dan Raja terpisah".

Aku hanya diam,dan selalu diam ketika mendengar cerita keluargaku sendiri.

"Kenapa nasib keluargaku seperti ini nek". Kataku menahan air mata yang ingin tumpah dari kedua mataku.

"Ini jalan Tuhan Prilly". Tiba-tiba handphone Prilly berdering. Asa pesan masuk yang ternyata dari Sophie.

"Lu dimana, di sekitar diskotik ada polisi".

*DEG!!*

Seketika wajahku memucat.

"Ini hari ketiga,gue harus.cepet pulang dan bawa barang itu pergi". Batinku.

"Prilly kamu nggak apa-apa?". Tanya Nenek Sri yang sepertinya khawatir.

Aku menggeleng dan tersenyum.

"Aku pergi dulu ya nek,harus ada pekerjaan yang Prilly selesaikan. Nenek baik-baik ya,kalo semua urusan aku selesai aku akan jemput nenek disini". Ujarku yang disambut senyuman Nenek Sri.

Aku pun bergegas memasuki mobil menginjak gas secepat mungkin aku harus sampai dirumah.

Karena sudah pasti,jika diskotik sudah di hinggapi polisi sasaran selanjutnya adalah rumah para penghibur.

****

"Pak Ali,semua tim sudah memeriksa seluruh ruangan tempat hiburan malam yang bapak maksud". Lapor salah seorang Polisi yang bertugas di tempat.

"Baiklah,lanjutkan jika ada tanda-tanda seorang bandar segera laporkan kepada saya". Ucap Ali dari balik handphonnya.

Ali masih belum ada di TKP,ia masih sibuk dengan laporan yang ia lacak melalui GPS dan laptop yang menemaninya hari ini.

Ali harus memasang strategi yang baik,karena ia rasa targetnya kali ini sangat cerdik.

Tak lama kemudian Ali melajukan mobilnya menuju TKP.

Garis polisi sudah di pasang disana,tapi masih belum menemukan tanda-tanda sang bandar.

Hanya cleaning service yang ada di sana dan dia pun tidak tahu karena ia hanya bertugas pada pagi hari untuk membersihkan ruangan.

Aku dan Kamu.Kita.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang