"Prilly mau ke mana Nak". Tanya nenek sri ketika melihat prilly bersiap memasuki mobilnya.
"Prilly mau cari Raja nek,ke Ali dulu".
"Hati-hati ya sayang".
Aku berlalu meninggalkan rumah dan menuju rumah Ali.
Tapi nihil,Ali tidak ada di rumahnya.
"Kemana Ali ya,padahal masih pagi". Gumamku.
Aku mengambil handphone yang berada dalam tas.
*tutututututtt
"Nggak bisa di hubungin lagi". Ocehku mulai kesal.
"Apa harus aku ke kantor polisi?". Batin Prilly.
Ia rasanya masih trauma ketika melihat kantor polisi.
Kejadian itu memang sudah berlalu,tapi bayang-bayang hitam itu selalu muncul ketika ia melintasi kantor polisi.Aku kembali masuk ke dalam mobil tapi tidak menjalankannya.
Mobilku masih terparkir di depan rumah Ali.
"Ali kemana sih ". Gumamku seraya menjalankan kembali mobilku.
*Haruskah ku katakan cinta kuragu tuk menyatakannya i'm fall in love...*
Di Layar handphone tertera sebuah nama jontak "puppy".
Dengan muka di tekuk,Prilly meraih handphonenya.
"Kamu dimana sih,aku ke rumah kamu tapi nggak ada". Semburku saat menerima telphone Ali.
Kudengar ia malah terkekeh mendengar ocehanku.
"Aku lembur sayangku,nyari data adek kamu. Dan....ketemu".
"Hah? Yang bener? Dimana,mana honney". Tanyaku penuh semangat.
"Belum akurat sih,tapi aku yakin ini Raja saat ini. Aku dapet fotonya."
"Oke,aku tunggu kamu di tempat biasa".
Prilly menutup percakapannya dan kembali menginjak gas mobilnya menuju tempat biasa mereka habiskan berdua. Taman.
Tak butuh waktu lama Prilly sudah sampai di taman, ia mencari bangku kosong untuk di duduki.
"Ali kemana sih, nggak tepat waktu banget". Gerutuku melirik jam mungkin udah 100 kali.
Lebay ye haha!Dari jauh Ali mengendap-ngendap menghampiri Prilly.
Dengan sigap ia menutup kedua mata Prilly tanpa suara.
"Aaahhh,siapa nih". Teriakku berusaha melepaskan tangan yang menutup mataku.
Tak ada jawaban.
"Siapa sih,Ali bukan?". Tanyaku lagi dan masih tanpa jawaban.
Tanpa pikir panjang Prilly bersiap menyiku perut orang di belakang Prilly.
"Eitss ngga kena..". Kata ali menghindari serangan Prilly.
"Ihh kamu mah.." aku mulai merengek manja menekuk wajahku tak mau menatap Ali yang sedari tadi menatap Prilly genit.
"Ciee ngambek nih ngambek". Goda Ali menoel hidung Prilly.
"Ahh kamu mah bodo,kesel ah sama kamu".
"Yakin ngambek? Ya udah nggak jadi". Goda Ali lagi seraya melangkahkan kakinya pergi.
"Ihh honey...kalo aku ngambek itu di rayu bukan di tinggalin,kamu mah gitu".
"Ih request hahaha". Ali tertawa renyah melihat tingkah Prilly yang seperti anak kecil.
"Aku ngambekkk". Teriakku memukul kecil lengan Ali dan ia semakin tertawa.
Aneh -_-