Chapter 64

107K 2.2K 18
                                    

Jika salah satu dari mereka membuat salah maka ia akan di hukum.

Di masukan ke dalam ruangan tertutup hampa dan gelap selama satu hari tanpa makan dan minum.

*****

Pesawat sudah lepas landas sejak 10 menit yang lalu.

Prilly tanpa kata sejak menaiki pesawat,ia hanya menatap kosong awan-awan yang mengiringi perjalananya.

"Are you okey baby?". Tanya Ali yang sedikit mengejutkan Prilly.

"Fine". Jawabku singkat tanpa merubah pandanganku.

Hati Prilly merasakan hal aneh,entah kenapa perasaannya sangat gelisah saat ini hingga dirinya tak memperdulikan Ali.

Ali diam mendengarkan jawaban Prilly,ia rasa Prilly tidak ingin di ganggu saat ini.

Satu jam perjalanan mereka lalui dengan diam.

Saat turun dari pesawat pun Prilly kebanyakan melamun.

Ali mulai khawatir melihat Prilly yang diam terus menerus.

"Sayang,kamu harus percaya dan yakin kita bisa menemukan Raja". Ucap Ali merangkul Prilly agar dia lebih kuat.

Prilly menyambutnya dengan senyuman manis.

"Aku percaya". Jawabku tulus.

****

"Bangun..bangunn...buruan keluar!". Bentak wanita kejam itu menggedor-gedor pintu tempat Raja di kurung.

Sontak saja ia terkejut. Ia terus menunduk tidak berani menatap wanita itu. "Ampun nyonya Vhii". Rintih Raja memohon ampun.

Vhii. Nama tenar dari Vivi. Seorang wanita muda yang mempunyai pikiran yang licik nan kejam.

Yang suka membeli anak kecil sebagai penghasil uangnya.

"Bangun,cepet pergi dan cari duit yang banyak buat gue. Kalo engga,nggak bakalan gue kasih lo makan. Paham !".

Raja hanya bisa mengangguk lemah. Hampir dua hari ia tidak makan sama sekali.

Ia menyusuri setiap jalanan dari pagi hingga larut.

Rasa nyeri di perut hampir setiap hari ia rasakan.

Pernah ia mencoba kabur tapi anak buah Vhii terlalu banyak dan selalu mengawasi anak-anak yang mengemis.

Tidak ada cela untuknya. Kini ia hanya pasrah.

****

Prilly menyambutnya dengan senyuman manis.

"Aku percaya". Jawabku tulus.

Mobil hitam suruhan Pak Syarief sudah menunggu di halaman Bandara.

Mereka di antar menuju rumah Pak Syarief yang ada di Riau.

"Selamat siang pak,maaf menganggu. Apa boleh saya numpang istirahat". Celetuk Ali ketika bertemu papanya.

Candaan Ali membuat Pak Syarief tertawa.

"Kamu ini,paling jago bikin papa ketawa haha". Ujar Pak Syarief seraya memeluk anak lelakinya yang tampan itu.

"Selamat siang om". Sapa Prilly tersenyum lalu mencium tangan Pak Syarief bersalaman.

"Kaia mana Pa?".

"Ape lu !". Celetuk Kaia yang sudah bersender pada pintu dengan tangan di lipat ke depan.

"Galak amat dah". Ujar Ali.

"Prilly aaa kangen kamu". Raut wajah Kaia berubah menjadi manis ketika melihat Prilly yang berdiri di belakang Ali

. "Kangen Kakak juga..". Sahutku memeluk Kaia.

"Masih jadi duo chuby kita hahahaha".

Aku dan Kamu.Kita.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang