Chapter 98

92K 1.8K 18
                                    

Dengan kepergian Ali bertugas di luar kota bukan berarti Prilly dan keluarga tidak akan mendapat serangan.

Ia juga telah menyiapkan beberapa senjata siap pakai. Pistol berbagai tipe.
Dan ia juga membawa satu pistol kemanapun ia pergi.

*toktoktok*

Pintu rumah Prilly kembali di ketuk.
Ia meraih handphonennya yang tersambung pada seluruh cctv yang ada di rumahnya,termasuk pintu masuk.

"Polisi,ada apa malem-malem gini ngetok pintu". Ucap Prilly pelan seraya melangkahkan kaki menuju pintu depan.

*Krek*

"Maaf bu mengganggu malam-malam. Saya hanya ingin memastikan keadaan ibu baik-baik saja". Ucapnya sedikit gugup.

"Sepertinya ada yang tidak beres". Batin Priy melihat tingkah laku polisi ini sedikit berbeda.

Prilly menarik tangan polisi tersebut masuk ke dalam rumah dan ia menutup kembali pintunya.

"Katakan,ada apa". Tanyaku lagi.

Ia tertunduk,masih dalam diam.

"Tadi,sepertinya ada seseorang yang mengintai rumah ini saat saya mengelilingi rumah. Saya cari tapi tidak ada siapa pun". Ucapnya kini menatap Prilly khawatir.

"Oke,kamu kembali ke post jaga kamu. Biar saya yang menyelidiki dari sini".

Prilly mulai mengotak-atik komputer yang ada di ruangan rahasia.

Ruangan yang hanya bisa di masuki oleh Ali dan Prilly.

Jalur akses untuk masuk hanya bisa menggunakan bulu mata Ali atau Prilly.

"Sabar ya calon anakku,umi akan melindungi kamu".

Prilly kembali berkutat dengan komputer-komputer yang ada di hadapannya.

*Kau terindah membuatku terpanah,kau...*

Handphone Prilly berdering.

"Ali". Ujar Prilly lalu menerimanya.

"Kamu baik-baik aja?". Tanya Ali ketika Prilly sudah menerima telphonnya.

"Aku nggak apa-apa kok honey,cuman tadi ada yang lapor kalo ada orang yang mengintai rumah. Ini aku masih lacak".

"Tapi bener ya kamu jaga diri,jangan gerak mulu. Nanti kandungan kamu...".

"Sstttt..aku lebih ngerti honey. Fokus ke kerjaan kamu sekarang oke". Ucap Prilly memotong omelan Ali.

"Siap bidadari,do'ain ya aku mulai sekarang. Muahh".

Setelah Prilly menutup telphonnya jarinya kembali menari di atas keyboard.

"Dapat!". Ucapku saat menemukan seseorang yang di curigai sebagai penyusup.

Kemudian Prilly melirik layar monitor lain yang terhubung dengan cctv di seluruh rumahnya.

Ia mendapati orang asing lagi.

"Pake topeng". Ucap Prilly pelan.

"Bawa senjata lagi,kurangajar nih".

Prilly beranjak dari ruangan tersebut,mengambil sebuah kinai yang di selipkan pada saku celananya.

Prilly membuka pintu,beberapa polisi mendekat tapi tak di hiraukan.

Prilly melirik ke sebelah kanan dekat pohon rumahnya,tanpa pikir panjang ia melempar kinai tersebut.

"Aargghhh".

"Tepat sasaran,cepat tangkap orang itu".

Aku dan Kamu.Kita.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang