"Kamu keluar kapan sih sayang,umi kamu udah keberatan bawa kamu kesana kemari". Ucap Ali mengajak bicara perut Prilly yang tentunya masih tidak bisa menjawab.
Hanya tawa kecil Prilly yang ia dengar.
"Kamu mau cowok apa cewek sayang". Tanya Ali ingin tahu.
Prilly mengangkat kedua bahunya,"apa pun jenis kelamin dia akan aku terima semua yang ada pada dirinya". Jawaban yang membuat Ali tertegun dan tersenyum.
"Aduhh..duhh..duhh honey aduhhhhh sakit,sakit,sakit !!??!". Ucap Prilly yang memang ada nada sakit disana tapi itu membuat Ali terkekeh karena kelucuan istrinya saat mengucapkannya.
"Honeyy sakitttttt !!". Kali ini Prilly teriak dengan lantang,tangannya mencengkeram bahu Ali dan..
"Aw..aduh kamu jangan nyakar dong". Protes Ali karena bahunya terkena kuku-kuku Prilly yang mencengkeram lengannya
"Ihh buruan,aku mau ngelahirin deh kayanya honey sakit banget aduhh". Ucap Prilly lagi menepok punggung Ali.
"Aduh beneran,aduh gimana dong...". Sahut Ali mondar-mandir di depan Prilly yang kesakitan.
Wajahnya tampak sedang berfikir tapi sepeetinya itu tidak berguna.
"Ali !! Rumah sakit!". Teriak Prilly membuyarkan rutinitas mondar-mandirnya yang sebenarnya tidak perlu di lakukan dalam situasi seperti ini.
"OMG helooo!!". Celetuk Ali sembari menepuk keningnya sendiri.
Efek istri lahiran,suami pun menjadi linglung.
Ali bergegas dan bersiap menggendong Prilly tapi ia menghentikan langkahnya.
"Baju aku basah,gimana ?". Sahut Ali memperhatikan tubuhnya sendiri yang basah kuyup bekas berenang tadi.
Prilly menatap Ali garang,seandainya ia tidak akan melahirkan saat itu mungkin Ali sudah terkena semburan ganas dari istrinya.
Sembari menarik nafas panjang,"kamu mau aku lahiran disini? Bodo amat kamu basah,kotor kek bawa aku ke rumah sakit sekarang!!!". Suara menggelegar keluar dari mulut kecil Prilly.
Ali sedikit bergidik menahan tawa,lalu ia menggendong Prilly menuju garasi.
Setelah meletakkan tubuh Prilly pada kursi,ia bersiap di balik setir dan akan menghidupkan mesin mobilnya.
"Kontak,mana kontak mobil!". Ucap Ali kebingungan mencari kontak mobilnya .
Sementara Prilly terus menerus mengatur nafasnya,sesekali tarikan nafas panjang ia lakukan untuk meregangkan otot perutnya.
"Kontaknya di tangan kamu!". Ucap Prilly di sela-sela tarikan nafasnya.
"Aduhh mampus,kenapa gue jadi eror". Ucap Ali dengan segera menghidupkan mesin mobilnya dan menginjak gas.
Dengan cepat ia melintasi jalanan kota Jakarta. Keberuntungan ada pada keluarga kecil Ali,tidak ada macet dalam perjalanan menuju rumah sakit.
"Kamu tahan ya...bentar lagi nyampe sayang. Tarik nafas..tarik nafas...buang..." Ucap Ali layaknya menginstruksi gerakan senam.
"Hhuuuuuuffffhhhh...hhuuhhh..hhuhuhhh...buruan huhuhuhhh hangan ngomong terus". Jawab Prilly yang tak lupa mengatur nafasnya dengan hati-hati.
"Nahhh...ini dia rumah sakitnya". Ucap Ali yang sudah melihat adanya rumah sakit yang ia tuju.
Dengan cepat Ali memarkir mobilnya tepat di pintu masuk utama rumah sakit.
Masa bodo ada satpam yang memprotes dirinya yang terpenting adalah Prilly masuk ke ruang bersalin secepatnya.
"Dok,suster,dokter istri saya mau ngelahirin buruan dok". Teriak Ali menggendong Prilly saat memasuki lobi rumah sakit.
Semua mata memandang Ali dengan heran,sejenak orang-orang di rumah sakit itu terdiam melihat Ali.
Wajahnya memang tetap tampan,tapi....dengan baju basah kuyup,celana pendek kaos pendek ,rambutnya yang acak-acakan dan masih basah pula itu menjadi pusat perhatian mata seluruh pengunjung rumah sakit.
"Woiiyy!!". Bentak Ali yang membuyarkan keheningan rumah sakit.
Semua orang tersentak,sontak saja para suster jaga mengambil sebuah kursi roda. Alternatif yang paling dekat dengan Ali di gunakan untuk membawa Prilly ke ruang bersalin.
"Itu orang ganteng,abis nyebur sungai apa gimana ya? Apa otaknya kurang,tapi dia bawa mobil sports yang bagus banget". Cibir salah satu pengunjung rumah sakit.
Keberuntungan memihak mereka,Ali tidak mendengar cibiran itu saking paniknya.
"Udah Dok,cepet keluarin aja kasihan istri saya Dok. Anak saya pasti udah nggak betah di dalam perut Dok". Omel Ali pada Dr.Frida saat ia memakai sarung tangan agar steril saat melakukan proses melahirkan Prilly.
"Bapak tenang ya Pak,Ibu masih belum siap melahirkan sekarang. Kita tunggu beberapa jam lagi".
*wuhuuu sudah nyampe scene dimana prilly bakal ngelahirin anaknya nih
Gimana nih ceritanya sampai part ini?