Semua bahagia,semua tersenyum kepada mereka.
"Sekarang aku dan kamu udah jadi Kita. Kita selamanya. Kita satu. Kita hanya kamu dan aku. Kita Ali dan Prilly".
"Dan kita tidak ada kata 'dia' dalam kehidupan baru kita". Tambah Ali mengecup kening Prilly di depan ribuan undangan yang hadir dalam pernikahan mereka.
Satu malam yang indah. Satu malam yang menjadi saksi kebahagiaan Ali dan Prilly.
Satu malam yang mengikat dua insan anak adam dan hawa.****
Pernikahan Ali dan Prilly sudah berlalu.
Tiga bulan sudah mereka lalui bersama.
Di satu atap yang sama dengan cerita yang berbeda.
"Sayang,bangun kamu nggak mau ke kantor apa?". Ucapku pagi itu membangunkan Ali yang masih saja tidur.
"Jam berapa sekarang?". Jawab Ali masih dalam bantalnya.
"Udah jam 07.45. Kamu mau berangkat jam berapa".
"Hah?". Teriak Ali tiba-tiba terduduk di ranjangnya.
"Aduhh aku telat,aku telat. Jam 08.00 aku ada meeting telatt aku telat". Lanjut Ali seraya masuk ke kamar mandi.
Prilly hanya bisa tersenyum melihat tingkah suaminya itu.
"Kebiasaan". Ucapku sambil memasukan lauk pauk serta nasi ke dalam kotak makan.
"Aku berangkat ya sayang,muah". Kata ali terburu-buru sambil memasang dasi di bajunya dan mengecup pipi istrinya.
"Ehh honey,ini makanannya. Kebiasaan sih bangun siang mulu". Omel Prilly menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Oh iya lupa,kamu tau aja aku nggak bisa makan kalau bukan masakan kamu". Sahut Ali dan berlari secepat kilat menuju mobil yang terparkir di halaman rumah.
"Waktunya beres-beres rumah". Teriak Prilly melihat keadaan rumahnya yang sebenarnya tidak terlalu kotor.