Chapter 73

104K 2.2K 13
                                    

Hantaman demi hantaman di terima Ali terus-menerus tanpa jeda.

Ia mencoba melawan tapi mereka terlalu banyak.

Tangan Ali di pegang kuat oleh dua orang laki-laki disana.

Ia terus memberontak tapi tidak bisa lepas.

"Berani lo lawan Vhii". Kata Vhii mendekatkan wajahnya ke depan wajah Ali.

Ia mengangkat dagu Ali agar ia bisa menatap wajah Ali yang penuh luka.

"Licik". Umpat Ali tepat di hadapan Vhii.

Bukan marah,ia malah tersenyum.

"Licik? Lo bilang gue licik? Hahaha gue punya banyak duit jadi terserah gue !".

Ali meronta,ia tetap berusaha melepaskan diri.

Tapi,tanpa di ketahui diam-diam Prilly memperhatikan perlakuan mereka dari balik jendela.

"Ali...". Gumamku.

"Kakak itu di apain?". Tanya Sisi yang melihat Ali tak bisa bergerak karena di bekap anak buah Vhii.

Yahh,Prilly membawa semua anak-anak ke luar.
Awal tujuannya adalah mengantar mereka ke pintu gerbang depan tapi langkahnya terhenti ketika melihat Ali tertangkap.

Ada sekitar 10 orang yang mengelilingi Ali.

"Apa yang harus gue lakuin". Gumam Prilly.

"Kita bisa bantu kakak". Ucap salah satu anak bersungguh-sungguh.

"Jangan,kalian disini aja ya. Kak Prilly mau bantu Kak Ali dulu biar kita bisa pergi dari sini,oke?".

"Aku bantu kakak". Ucap seorang anak laki-laki berkacamata.

"Raja.."

"Kalau kakak nggak mau kita masuk,kita akan bantu dari luar. Nanti kalau orang-orang itu nyakitin kakak,kita akan lempari mereka sama batu". Jelas Raja yang mendapat dukungan penuh dari teman yang lain.

"Ya udah,kalian nggak boleh masuk denger? Dari sini aja oke". Mereka semua mengangguk.

Dengan penuh keyakinan,Prilly membuka pintu rumah tersebut.

Otomatis semua mata tertuju padanya,terutama Vhii. Menatapnya penuh amarah.

Perlahan ia berjalan dengan santai.

Tidak ada yang bersuara disana,hanya hentakan kaki Prilly yang terdengar jelas.

Prilly menghentikan langkah kakinya tepat di depan Vhii.
Ia melipat kedua tangannya,dan memberikan senyum manis.

Ali tersenyum,"cewek gue hebat". Batinnya.

Sekilas Prilly melirik Ali yang tersenyum kepadanya.
Masih dalam cengkraman orang-orang tersebut,wajahnya yang penuh luka membuat emosi mulai menyelimuti hati Prilly.

"Oh elo Vhii". Tiga kata dari Prilly yang membuat Vhii menggeram.

Kaki Prilly yang memakai hells bergaya boot tak mengurangi kelincahannya untuk menghabisi semua orang disini.

*PLAK*

Sebuah tamparan mendarat pada pipi kanan Prilly.

"Lumayan..". Ucapku mengelus-ngelus pipiku sendiri.

*BRUAK*

Satu pukulan Prilly tepat pada pipi kiri Vhii.

Darah mulai mengalir pada sudut bibirnya.

Sontak saja anak buah Vhii langsung menyerang Prilly.

"Beresin". Perintah Vhii pada anak buahnya sembari menyeka darah di bibirnya.

Dua orang laki-laki botak mulai bergerak di belakang Prilly.

Tanpa menoleh,Prilly melancarkan tendangannya tepat pada perut pria itu.

Ia berbalik dan memberikan tendangan bertubi-tubi dengan lututnya.

Prilly berlari menuju Ali yang masih dalam genggaman dua orang laki-laki itu.

Ia memeluknya.
Bukan,ia bukan ingin memamerkan keromantisan.

Tangannya merogoh saku celana Ali,mengambil dua buah jarum yang berisi cairan untuk melumpuhkan lawan.

Dengan cepat ia menancapkan pada leher masing-masing laki-laki itu.

Ali terlepas.

"Kamu nggak apa-apa? Anak-anak gimana?". Tanya Ali yang sangat khawatir.

"Mereka baik,lebih baik kita cepat bereskan semua ini". Kataku bangkit dan mulai penyerangan kembali.

Ali dan Prilly bersiap,mereka saling membelakangi untuk melawan 10 orang anak buah Vhii.

"Ready sayang?". Tanya Ali menatap lawannya tajam.

"Siap honey".

*BRUAK*

*BUG*

*BRAK*

Tendangan demi tendangan,pukulan demi pukulan di lancarkan Ali dan Prilly.

Satu per satu anak buah Vhi jatuh dan bangkit lagi.

"Honey peluk aku,gendong ya". Ujar Prilly manja,yah mngompori semua mata disana.

Ali tersenyum dan menurut,ia memeluk dan mengangkat sedikit tubuh Prilly.

"Sekarang !". Ali mengangkat dan memutar tubuh Prilly.

Kaki Prilly dengan lincah menendang ke sepuluh anak buah Vhii hingga jatuh tersungkur di bawah kaki mereka.

*TOS*

"Kita berhasil honey".

"Woy cewek gue hebat nih,udah cantik,masakkannya enak,jago bela diri haha". Puji Ali sambil teriak-teriak kegirangan seraya merangkul tubuh Prilly.

"Apa'an sih kamu ih ini masih kayak gini malah gombal. Tuh liat muka kamu lebam semua. Seorang intel FBI kalah dengan seorang cewek Prilly Latuconsina". Ejekku menertawai Ali.

Tanpa di sadari,seorang wanita mengawasinya dari jauh.

Aku dan Kamu.Kita.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang