Chapter 54

110K 2.4K 14
                                    

"Ayolah manis,jangan jual mahal. Kalian akan mendapat uang yang setimpal kok". Goda salah seorang pria mencolek lengan Prilly.

"Kurang ajar lo ya,pergi!!". Bentakku mendorong salah seorang dari mereka.

"Jangan kasar dong". Godanya lagi.

Aku sudah tidak bisa menahan emosiku,orang-orang tidak tahu diri ini mulai kurang ajar.

*BRUAK*

Tendangan Prilly mulus mendarat mengenai kepala pria botak yang mencoba menggoda Prilly.

"Waww,bisa bela diri ya". Aku hanya tersenyum sinis melihat mereka.

"Coba pemanasan sama gue". Tantang salah seorang dari mereka.

Tanpa pikir panjang,aku menyiku tengkuk lehernya,tendangan bertubi-tubi ku layangkan pada perut pria ini hingga jatuh tepat di bawah kakiku.

Dua,tiga orang telah berhasil kulumpuhkan.

"Jangan pake senjata dong,cemen lo". Ejekku ketika seorang pria berkaos panjang mengeluarkan sebuah pisau dari kantong celananya.

"Takut?".

"Nggak ada takut dalam hidup gue". Ucapku melayangkan tendangan ke arah perut pria itu tapi sayang,dia berhasil mengelak.

"Awww". Rintihku,ia berhasil menggoreskan pisau itu di lengan kiriku.

Dan saat aku lengah,mereka menyerangku dengan cepat.
Aku jatuh ketika mendapat pukulan keras tepat di perutku.

"Prilly". Suara yang sangat tak asing bagiku.

"Ali". Gumamku menahan rasa sakit.

Ali dengan cepat berlari dan menyerang dua orang laki-laki yang membuat Prilly kesakitan.

"Ada supermannya nih haha". Ejek seorang pria itu.

Ali yang sedari tadi menunggu moment ini,menghabisi orang-orang yang telah menyakiti Prilly.

Tendangan berputar yang di lakukan Ali persis tepat mengenai tangan pria itu,pisau pun terjatuh.

Tanpa jeda,ia menghajar habis-habisan kedua pria itu.

Hingga terlihat darah segar mengucur dari tangan,bibir mereka.

"Pergi lo !,bilang sama bos lo rumah ini jadi milik gue". Ucap Ali.

Segerombolan pria itu pun pergi menahan sakit pada tubuhnya.

"Prilly,kamu nggak apa-apa?". Tanya Ali cemas.

Tanpa meminta ijin dari Prilly,ia menggendong Prilly masuk ke dalam rumah.

"Nek,Nenek Sri." Panggil Ali.

"Iya Nak Ali,ya ampun Prilly kenapa?". Ujar Nenek Sri terkejut melihat Prilly tangannya tergores pisau.

"Tolong ambilkan kotak obat,biar lukanya saya obati". Kata ali seraya menuju sofa di ruang depan.

"Kamu diam ya,aku obatin". Kata ali menenangkan Prilly yang merintih kesakitan.

Nenek Sri juga ikut panik," ini Nak Ali, nenek ambil minum dulu ya". Kata Nenek sri menyerahkan kotak obat,ia pun berlalu mengambil minum.

"Aww,sakit Ali..". Rengekku.

Ali tersenyum,ia bahagia mendengar rengekkan Prilly kembali.

Hal yang selalu di nanti,rengek manja Prilly.

"Tunggu bentar,ini di obatin kamu jangan gerak terus ntar tambah sakit". Kata Ali sambil membersihkan luka Prilly.

"Selesai". Ucap Ali tersenyum.

Prilly pub ikut tersenyum memandang sosok Ali di hadapannya saat ini.

Aku dan Kamu.Kita.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang