chapter 134

212K 5.8K 2.4K
                                    

"Arti dari nama itu adalah, Maliq artinya orang atau Raja yang terhormat sedangkan Syarief nama keluarga kita yang artinya bijak." Jelas Ali mengartikan nama yang akan di berikan kepada anaknya.

"Jadi artinya Raja yang terhormat dan bijak,jika suatu saat nanti malaikat kecil ini akan menjadi seorang pemimpin. Dia akan di hormati dan menjadi pemimpin yang bijaksana".

"Aminnnn"

Canda tawa menghiasi kelurga Syarief.

*****

Sepuluh bulan sudah berlalu,kini Maliq tumbuh menjadi anak laki-laki yang aktif dan cerdas.

Setiap hari Ali selalu menyempatkan waktu di sela kesibukan kerjanya bermain atau sekedar menemani Maliq.

Sementara Prilly,ia memutuskan untuk sepenuhnya menjaga Maliq,sesekali ia memang melatih otot-ototnya dengan rajin berolahraga dan melatih pukulan dan tendangan dengan suaminya.

"Sayang sarapan dulu yuk,umi suapin ya".

"Umi..umi..mam..mam". Jawab Maliq dengan lucunya,ia sekarang sudah mulai bisa berbicara meskipun terbata-bata.
Semakin gemas juga Prilly melihat tingkah anaknya.

"Aakkk ayo maem dulu Maliq sayang,mainannya jangan di makan juga dong". Ucap Prilly di tengah sejuknya pagi,dengan sigap ia menyuapi malaikat kecilnya yang sedang bermain.

"Abi..umi..abi,abi". "Kamu cari abi ya,abi yang masih bobok sayang."

"Abii..abi..". Ucap Maliq berkali-kali memanggil abinya yang masih tidur karena lembur semalam.

"Mau bangunin abi ya?"

Maliq mengangguk,pipinya yang chubby ikut bergetar menambah kelucuannya.

"Ya udah ayok bangunin abi dulu terus Maliq makan lagi ya". Ucap Prilly dan menggendong Maliq membawanya ke lantai dua.

*toktoktok*

"Ketuk lagi pintunya sayang". Kata Prilly yang langsung di ikuti Maliq.

*toktoktok*

Suara kecil yang timbul dari ketukan tangan Maliq sama sekali tidak membuat Ali bergerak dari tidurnya.

*Krek*

Akhirnya Prilly membuka pintu kamarnya dan menurunkan Maliq pada tempat tidur.

"Abii..Abi..". Panggil Maliq sembari mendorong-dorong tubuh Ali,menguyel-uyel pipi Ali hingga ia menggigitnya.

"Aawww". Teriak Ali mendapat gigitan tajam dari Maliq.

"Hahaha bangun dong Abi,Maliq mau makan sama Abi ni katanya". Ucap Prilly terkekeh melihat tingkah laku anak dan suaminya.

"Apa hmm Abi masih ngantuk sayang.." Jawab Ali dengan nada serak bekas tidur.

"Abi..abi..mam..abi mam". Ucap Maliq lagi dan untuk kedua kalinya ia menggigit pipi Ali.

"Aduhh sakit".

"Hehehehe". Maliq tertawa terkekeh karena ia berhasil membangunkan Abinya yang sedang tidur.

"Buruan gih mandi terus sarapan. Maliq mau makan sama kamu honey".

"Aku ngantuk sayang,hari ini kan aku libur". Jawab Ali yang sedang memainkan hidung anaknya.

"Abi mam,abi.."

"Mam sama umi ya sayang". Pinta Ali yang di balas gelengan kepala Maliq.

*PRANG*

Sebuah kaca pecah terdengar nyaring.

Lanjut? Kasih koment kalian ya,jangan lupa di like

Mungkin ada yg mau kasih masukan jika cerita ini di novelkan apa ada yg mau beli ya 😅
Mau di ganti judul apa,mungkin ada usul yg lebih baik? Silahkan komen atau lewat pesan,saya tunggu thanks suda membaca 😀

Aku dan Kamu.Kita.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang