chapter 103

93.4K 1.7K 13
                                    

"Rogers..rogers..semua tim kembali ke konsep awal. Kita lakukan penyetangan sekarang juga,di harapkan hati-hati mengerti!". Ucap Digo melalui walkie talkienya yang menyambungkan ke semua tim.

"Siap mengerti!". Ali mengemudikan kembali mobilnya menuju matkas tahasia HYDRA.

Peluh membasahi wajah keduanya,sedikit gugup tapi ini tugasnya.

Lawan mereka saat ini bukan sembarang lawan,nyawa meteka sangat di pertaruhkan.

Dalam dinginnya malam,di saat orang-orang mulai tertidur,Ali dan tim harus bekerja keras menghentikan roket yang akan meluncur memghancurkan kota.

Menghancurkan kehidupan orang-orang tidak bersalah,menghancurkan mimpi-mimpi mereka.

"Coba lo liat,di atas sana ada orang yang berjaga-jaga". Ucap Ali sesampainya di markas HYDRA.

"Gue tembak dia dari sini pake obat bius,saat dia jatoh kita masuk ke pintu itu". Lanjut Ali memberitahu rencanya pada Digo.

Mata ali membidik,tangannya terarah pada satu titik.

Dan..

*bushh*

"Yes,buruan". Kata Ali mengajak Digo mengendap ke depan pintu saat bidikannya tepat mengenai sasaran.

"Pintu ini aman,tanpa kode akses masuk". Kata digo yang membawa alat pelacaknya.

*Krek*

Pintu di buka,sedikit menimbulkan suara tapi mereka cepat memasuki ruangan itu.

Lorong panjang ada di hadapan mereka saat ini,bukan lorong biasa.

Lorong ini seperti goa,bukan dinding rumah.

Ali dan Digo perlahan-lahan memasuki setiap celah lorong tersebut.

"Cctv". Bisik Digo menarik Ali yang hampir tertangkap kamera Cctv.

*DUG*

"Aww kepala gue". Rintih Ali meringis memegangi kepalanya yang lumayan nyeri.

Digo terkekeh melihat Ali yang kesakitan,kepalanya terpantuk dinding kasar dan lmruncing di atasnya.

"Sialan lo,sakit juga malah ketawa". Umpat Ali menepuk pundak Digo.

"Ssttt..hahaha lagian mata lo merem,udah tahu tajem gitu masih lo pentok aja".

"Udeh ah,waktu kita cuma sejam. Gue sadap seluruh cctv yang ada di sini". Kata Ali mengotak-atik laptop mininya.

"Bisa?". Tanya Digo.

Ali mengangguk,"selesai".

Ali dan Digo memperhatikan setiap cctv.

Tampak sepuluh kamera cctv yang muncul,tapi hampir semuanya gelap.

"Coba lo perhatiin,signal GPS ini nunjukin di situ ada pintu yang bisa di tembus ke suatu ruangan yang hanya bisa pake kode akses retina mata orang-orang tertentu itu". Ucap digo seraya menunjuk salah satu ruangan di layar monitor Ali.

Mereka sepakat terus melanjutkan perjalanan mencari pintu yang di maksud Digo .

*TEK*

Terdengar suara langkah orang lain,Ali dan Digo sontak saja bersembunyi di balik dinding batu yang menjorok keluar.

*BRUAK*

Pukulan Ali tepat mengenai seseorang yang muncul dari arah berlawanan.

Digo menyeret pria tersebut ke tepi agar tidak meninggalkan bekas.

Ali memperhatikan pria itu dan merogoh saku jasnya.

"Dia salah satu pimpinan proyek ini". Kata Ali setelah membaca kartu nama yang ia temukan pada saku celana orang yang ia hantam.

"30 menit lagi,biarin aja die di sini". Kata Digo mengingatkan.

Akhirnya,Ali meninggalkan tubuh itang tersebut di tepi dinding.

Mereka mempercepat langkah yang sempat terhenti,hingga tiba pada sebuah pintu terbuat dari besi yang cukup besar terpampang nyata di hadapan Ali dan Digo

. "Ada orang ". Bisik Ali saat pintu memberikan gerak-gerik akan terbuka.

Sontak saja Ali dan Digo berpencar,Ali ke sisi kanan pintu dan Digo ke sisi kiri untuk bersembunyi.

Aku dan Kamu.Kita.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang