Chapter 29

118K 2.4K 3
                                    

Ha?Cemal? Mataku langsung terbuka lebar,dudukku kembali tegak.

"Oh my God !".

"Kenapa Pril,ada yang salah?".

*End

Kuputuskan begitu saja telphon dari Cemal.

"Kenapa dia bisa tau nomer gue".

"Haruskah ku katakan cinta
Kuragu tuk mengatakannya
I'm fall in love".

Handphone Prilly berdering kembali.

Ternyata Cemal berusaha menghubunginya lagi,tapi iatak ingin Cemal tahu dan ikut campur lagi kehidupan Prilly yang sudah terlanjur hancur itu.

Sudah cukup ku tanggung malu dari orang-orang di sini.

Akhirnya aku menon-aktifkan handphonku.

"Punggungku sakit sekali Tuhan?efek tidur asal-asalan". Ocehku seraya menuju kamar untuk mengganti pakaian dan melanjutkan tidurku.

Waktu menunjukkan 05.30 tapi ini memang jam tidurku.

Malam adalah jam kerjaku,sungguh lelah kehidupanku yang tidak normal ini.

Inilah kehidupan baruku,transaksi yang memang sebenarnya di haramkan kini harus kulakukan untuk menopang hidupku.

Yahh sudah hampir 3 tahun aku menjadi bandar narkoba.

Bekerja di malam hari,membuat penampilanku semakin kacau. Celanan pendek robek-robek dengan atasan pendek tak berlengan.

'I' semua orang mengenalku dengan sebuat itu,"si cantik yang lihai". Begitu orang menyebutku.

Lihai dari polisi-polisi yang berusaha memberantas narkoba dari Indonesia. Tapi aku selalu bisa lepas dari mereka.

Tak jarang teman seprofesiku terkena razia,tapi tidak denganku.

Profesional itulah aku sekarang dalam pekerjaan narkoba yang sesungguhnya aku tak ingin melakukannya.

Berusaha enjoy menjalani hidup ini.

Aku pun tertidur kembali.

****

"Kamu mau bawa aku kemana?". Tanya Ali heran.
Angel tak menjawab,ia hanya memberikan senyuman kepada Ali.

Angel mengajak Ali menaiki mobilnya dan turun di suatu tempat yang indah.

Hamparan rumput hijau yang menari di terpa angin lembut terpampang jelas di mata Ali.

Kupu-kupu bertebaran di atas bunga-bunga membuatnya semakin terlihat cantik.

Burung-burung ikut bernyanyi memecahkan keheningan disana.

Ali terpesona akan indahnya ciptaan Tuhan.

"Gue harus bawa Prilly ke sini". Batinnya sambil tersenyum.

Tanpa ia sadari Angel menatap Ali begitu dalam,seakan ia ingin masuk dalam hatinya.

Angel menggenggam tangan Ali dan tersenyum.

"Indah kan?". Tanya Angel menatap ke depan.

Ali yang sadar tanggannya di kait Angel berusaha melepaskannya pelan tapi Angel tetap menahannya.

Ali hanya diam dan kembali menikmati pemandangan yang indah di hapannya saat ini.

"Kamu butuh pendingin seperti ini,otak kamu sudah terlalu capek untuk berfikir terus". Kata Angel.

Kami berjalan beriringan menyusuri padanh rumput ini.

Ali tersenyum,kedua tangannya masuk ke dalam kantong celananya.

"Mungkin kamu benar". Kata Ali menerawang jauh ke langit.

Senyum Prilly tiba-tiba muncul di antara awan,Ali menyambutnya dengan senyuman yang tak kalah manis.

Aku dan Kamu.Kita.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang