Ali menggenggam tangan Prilly agar Prilly tidak merasa sendiri.
"Dengan mudahnya ia maki-maki,lalu ngerebut bayi itu dengan kasar. Aku disana udah nyoba ngelerai tapi mereka nggak denger. Terus tiba-tiba bayinya di lempar ke dasar jurang. Aku mau nolongin tapi kaki aku tergeluncir dan jatuh,di saat itu juga aku minta tolong tapi nggak ada yang denger. Tiba-tiba aku bangun dan ada kamu di depan aku".
Air mata kembali menetes dari kedua mata Prilly,hatinya gelisah. Ia memegangi perutnya,sang calon bayi yang masih dalam kandungannya.
Prilly takut mimpi itu firasat buruk untuk bayinya.Tanpa berbicara satu kata pun,Ali ikut memegangi perut istrinya.
Ia tersenyum dan membungkukkan badannya agar wajahnya bisa mencapai perut Prilly."Halo sayang,umi kamu lagi takut nih. Kamu baik-baik di sana ya". Ucap Ali lalu mencium perut Prilly.
Perlakuan Ali yang begitu menyentuh hati Prilly membuat ia sedikit lega dan kembali tersenyum.
"Gitu dong senyum,jangan nangis lagi ya. Anggap aja mimpi itu adegan kamu main film horor". Kata Ali sekenanya.
Sontak saja Prilly melototi Ali,"kamu kira aku artis apa". "Iya kamu kan chloe g moretz". Jawab Ali dengan senyumnya yang menggoda membuat Ptilly tertawa.
"Ihh kamu apa'an sih jangan bikin aku GR deh". Jawabku sedikit memberi tamparan halus di pipi Ali.
*toktoktok*
"Ali nak..Prilly sayang ayo makan malam dulu. Nenek udah siapin". Ucap Nenek sri dari balik pintu.
Ali pun bangkit dan membuka pintu.
"Iya Nek,makasih ya. Ntar lagi Ali sama Prilly nyusul". Ucap Ali di ambang pintu.
Nenek Sri mengangguk dan meninggalkan Ali.
"Makan yuk,biar kamu nggak lemes. Biar dedeknya cepet gede". Sebenarnya males,demi kesehatanku dan kandunganku akhirnya aku mengangguk.
"Gendong.." rengekku manja.
Ali tersenyun dan mengankat satu alisnya menandakan "apa".
"Gendong pokoknya gendong.."
"Iya deh,gendong depan apa belakang?".
"Belakang !". Jawabku penuh semangat.
"Depan aja deh". Celetuk Ali meraih tubuh istrinya yang masih di atas ranjang.
Ali merapatkan wajahnya ke wajah Prilly,saling menatap penuh cinta.
Semakin dekat dan hangat.
"Kak,buruan!" .
Teriak Raja dari balik pintu mengejutkan Ali dan Prilly. Waktu seakan terhenti,mereka saling pandang dan sontak saja tawa mereka pecah bersamaan.
"Untung pintunya di tutup". Celetuk Ali membuat Prilly terkekeh mendengarnya.
"Buruann,aku laper".
Masih tertawa Ali membawa istrinya menuju ruang makan.
"Ih kayak bayi". Celetuk Raja ketika melihat Prilly di gendong Ali.
"Sirik wlekk". Jawabku menjulurkan lidah.
"Prilly,kamu habis nangis Nak?". Tiba-tiba Nenek Sri menyadari mata sembab Prilly yang masih merah pula.
Prilly diam,ia menunduk.
Prilly tak ingin Nenek Sri ikut khawatir.