"Emang bisa? Ini cari orang Ali,bukan cari barang. Apalagi nggak ada satupun petunjuk tentang dia".
"Kamu nggak percaya sama aku?". Tanya Ali heran.
"Bukannya aku nggak percaya,ini kejadiannya udah 13 tahun yang lalu.
Otomatis sekarang dia udah gede"."Kamu ada foto sama dia,nggak apa-apa meskipun masih kecil. Kamu percaya aja sama aku".
Prilly mengangguk pasrah,ia memang berharap adiknya kembali. Tapi ia tidak tahu dengan cara apalagi.
"Ya udah kita pulang aja ya,kalo keadaan kamu kaya gini nggak mungkin kita jalan".
"Iyaa..". Jawabku lemas dan kembali menatap kaca mobil.
Sesampainya di rumah Prilly,Ali langsung meminta foto Raja .
"Adanya ini". Kata Nenek Sri memberikan foto waktu kecil Prilly dan Raja.
"Oke,aku usahain secepatnya nemuin adik kamu. Kamu sekarang istirahat ya. Nek,titip Prilly ya". Ujar Ali seraya pergi meninggalkan rumah Prilly.
****
Ali bergegas menuju rumahnya,mengambil semua alat pelacak dan berusaha menghubungi polisi di setiap daerah di Indonesia.
"Semua keperluan udah,gue harus ke kantor pusat". Ujar Ali kembali menarik gas mobilnya dan melaju menuju kantor pusat.
"Demi Prilly,gue akan cari sampai dapat. Calon adik ipar gue juga". Kata Ali terkekeh sendiri di dalam mobil. Hahaha!
"Siap bapak Ali,ada yang bisa saya bantu?".
"Alahh,Komdan Rio bersikap biasa saja. Saya ingin meminta bantuan sedikit saja". Kata Ali tersenyum menformalkan keadaan.
Komdan Satria Rio,dia adalah komandan di kantor pusat. Masih muda nan tampan.
Mungkin seumuran dengan Ali. "Siap membantu!".
"Jadi gini,gue panggil lo gue aja ye,bukan tugas negara juga".
"Okelah bro hahaha". Sempet-sempetnya ngebanyol . Duhh !!.
"Tolong sebarkan luaskan informasi kepada setiap kantor pusat di seluruh Indonesia,ini adik calon gue yang ilang sekitar hampir 13 tahun yang lalu".
"Eh busyett kira-kira aja Pak,udah gede dong tu anak". Celetuk Rio,kebanyolannya sudah mulai keluar membuat Ali tertawa geli.
"Iyaa gue ngerti,namanya juga usaha siapa tau bisa ngebantu".
"Alat lo kan lebih canggih Li,apa daya dengan alat-alat pemerintahan".
"Gue akan coba berbagai cara,gue usaha,polisi juga. Gitu..."
"Iya sih,oke gue nanti ajukan penyebarluasan informasi ke kantor pusat". Setelah melapor,kini Ali terfokus dengan alat-alat yang di milikinya.
Memang canggih,selama ini ia selalu berhasil melacak dimana keberadaan jaringan narkotika,bandar narkoba.
Jadi ia optimis bahwa ia akan menemukan Raja.
"Ini dimana ya". Gumam Ali setelah menemukan sedikit demi sedikit petunjuk dimana keberadaan Raja.
Semalaman penuh ia memainkan jari-jarinya di atas laptop.
Ia tertidur,bangun,hingga tertidur lagi di sana.
Salah satu bukti bahwa ia bersungguh-sungguh demi kebahagiaan Prilly.
"Pak Ali,pak bangun Pak". Ujar salah satu polisi yang melihat Ali tertidur di kantor.
Ali membuka matanya perlahan,"astaga..saya ketiduran".