"Nenek percaya sama arti mimpi itu?".
"Percaya atau tidak,tergantung kita yang menyikapinya. Tidak ada salahnya kalau kamu jaga-jaga nak". Ucap nenek Sri membuat Prilly tertegun.
"Kenapa nenek harus menyembunyikan arti mimpi ini dari Ali?". Tanya prilly penasaran.
"Nenek takut respon Ali akan berlebihan,kamu tau kan bagaimana Ali menjagamu? Bisa satu kompi polisi berada di villa ini mengawaai setiap gerak-gerikmu". Jawabnya seraya tertawa kecil.
Jawaban yang membuat Prilly ikut tersenyum,"bener juga kata Nenek Sri". Batin Prilly memandang langit yang begitu indah,bintang-bintang sedang menyambutnya dengan sinarnya yang indah.
*Kretek*
Tiba-tiba terdengar suara ranting terinjak seseorang membuat pandangan Prilly menajam,karena penerangan di tempat itu minim membuat ia sedikit memasang kuda-kuda.
Tiba-tiba pandangannya gelap,ada seseorang di belakangnya yang menutup mata Prilly.
"Siapa?". Tanya Prilly masih dengan sopan.
Tangan prilly mulai meraba ke samping tempat duduknya,aneh ! Ia tidak dapat merasakan kehadiran nenek sri di sana.
"Nek,nenek dimana? Ini siapa sih?". Ucap Prilly berusaha membuka tangan yang menutupi pandangannya.
*Cup*
Kurasakan sebuah bibir mendarat lembut di bibirku.
Aku terdiam sejenak, kuhirup udara malam yang bercampur bau parfum..."Ali". Ucapku pelan.
Kudengar suara seseorang sedang tertawa kecil.
Senyuman kecil pun ikut tersungging di sudut bibirku."Lepasin nggak,sakit tau mata aku". Teriakku memohon dengan nada manja.
"Kamu ituu gemesin banget sih,istri sapa sih unyu-unyu banget".
Ucap Ali melepas tangannya dan meraih pipi Prilly yang menjadi sasaran selanjutnya."Honey kebiasaan banget sih pipi aku sakit tau". Ucap Prily kesal masih dalam keadaan pipi yang di unyel-unyel oleh Ali.
"Gemes sih,siapa suruh chubby". Celetuk Ali seraya merebahkan kepalanya di pangkuan istrinya tersebut.
"Udah takdir Tuhan". Jawab Prilly sekenanya sembari membelai rambut berponi Ali.
"Selamat malam calon anakku". Goda Ali mengendus perut Prilly.
Prilly tersenyum melihat tingkah manja suaminya itu,ia selalu bersyukur dan selalu di selimuti bahagia selama ia berada di samping Ali.
"Aku punya kejutan buat kamu,yuk".
Ajak Ali menuntun Prilly perlahan.Menyusuri jalanan yang mulai sepi,hari memang sudah larut tapi Ali ingin memberikan sesuatu yang indah untuk malam itu kepada Prilly.
****
"Kaia,kamu kenapa? Kaia..!". Ucap Pak Syarief yang sadar sedari tadi anak perempuannya seperti memikirkan sesuatu.
Kaia tersadar,ia hanya tersenyum dan berlalu ke kamarnya.
Selang beberapa hari Pak Syarief dengan senyuman di bibirnya akan memberi kabar gembira untuk putrinya.
"Beresin semua barang-barang kamu". Kata Pak Syarief saat Kaia baru pulang dari kantor.
"Kita mau kemana pa?".
"Udah kamu ikut aja".
Tanpa membantah lagi Kaia mengemas semua barang-barangnya. Ada 1,2 koper.
"Banyak juga barang-barang gue ye". Batinnya memperhatikan dua koper besarnya.