chapter 100

90.7K 2.5K 172
                                    

"Saya mohon rahasiakan ini,nanti ketika bantuan di butuhkan saya akan memintanya langsung pada Bapak". Lanjut Prilly tidak ingin kasus ini tersebar luas.

"Lapor ! " ucap salah seorang polisi menghadap Prilly dan Pak dani.

"Ada apa?". Tanya Prilly penasaran.

"Tersangka sudah sadarkan diri".

"Baik,saya akan ke sana". Kataku lagi.

"Maaf bu,apa tidak berbahaya? Ibu sedang hamil muda". Kata Pak Dani memperingatkan.

Prilly tersenyum," saya baik-baik aja pak,ini juga untuk membantu suami saya. Tolong dampingi saya mengintrogasi pria itu".

Pak Dani mengangguk dan melangkah menuju ruangan yang di tuju Prilly.

Prilly dengan santai membuka pintu dan mengucir rambutnya.
Prilly juga telah menempelkan sebuah alat yang sangat tipis pada dada pria tersebut dan dengan mudah bila pria itu melawan Prilly akan memencet tombol yang menimbulkan sengatan listrik pada tubuhnya.

"Siapa kau?". Tanya Prilly singkat sedikit membentak.

Tidak ada jawaban.

Prilly melangkahkan kakinya mendekati pria tersebut.
Perlahan Prilly membuka topeng itu,ia tertegun.

Matanya mulai berkaca-kaca,masih diam ia menatap pria itu.

"Edwin!". Ucap Prilly tak bisa berkata-kata lagi.

Pandangan Prilly kosong,ingatannya kembali pada masa lalunya yang kelam.

Dimana ia adalah incaran polisi,dimana ia sebagai bandar narkoba international.

Hidupnya yang berada di dunia malam,dunia yang fana.

"Nggak,nggak mungkin..."

*chapter 100 yey...

Lagi-lagi aku mau nanya,gimana cerita ini hingga chapter ke 100 ini?

Aku dan Kamu.Kita.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang