Tanpa membantah lagi Kaia mengemas semua barang-barangnya. Ada 1,2 koper.
"Banyak juga barang-barang gue ye". Batinnya memperhatikan dua koper besarnya.
*toktoktok*
Suara ketukan pintu rumah Pak Syarief membuat Kaia menghentikan aktibitasnya dan berlari ke depan rumah.
*toktoktok*
"Sebentar..". Ucap Kaia dan membuka pintu.
*DEG*
Jantung Kaia terasa berhenti,mulutnya terkunci,pandangannya menatap lurus ke depan tanda berkedip.
Seseorang di hadapannya kini membuat ia kembali memutar memori masa lalunya.
Seseorang itu kini kembali dan berdiri di hadapannya dengan senyuman yang tak pernah berubah sejak dulu,saat pertama kali mereka bertemu.
"Haii..". Sapa seorang laki-laki yang masih berdiri di depan pintu.
"Cemal..."
****
"Jangan bohong,udah ya aku buka mata".
"Tunggu,tunggu...aku mau hitung sampe 10".
"Ihh kebanyakan,tiga aja aku udah capek merem terus".
Tingkah anak kecilku sedang muncul,astaga !
"Haha iya oke satu...dua....tiga !" Perlahan Prilly membuka matanya,kali ini tempatnya berdiri menjadi terang.
Bahkan menyilaukan pandangannya.Pohon yang tadinya berdiri biasa saja di hadapan Prilly kini menjadi pohon yang cantik.
Mata Prilly berbinar,ia tersenyum melihat kejutan dari Ali yang memang berhasil membuatnya terkagum.
"I Love You Prilly". Sebuah tulisan dari lampu yang menyala berjajar rapi di pohon itu menambah kesan romantis pada malam itu.
"Waww...". Belum selesai Prilly terkagum dengan apa yang ada di depannya,kini Ali muncul dari balik pohon membawa...
"Kelinci buat kamu". Ucap Ali megulurkan seekor kelinci yang yang sangat menggemaskan.
Prilly tersenyum,menunjukkan gigi kelincinya sama seperti kelinci yang di pegang Ali.
"Buat aku?". Tanya Prilly lagi berkaca-kaca.
Ali mengangguk,"untuk bidadariku".
"Makasih sayang,lucu banget. Sini'in deh aku mau gendong".
"Nih..awas jatoh ntar lari susah nagkepnya". Kata Ali di warnai dengan tawa lebar dari keduanya.
Romantisnya mereka haha !
"Balik yuk,udah malem. Kamu harus istirahat". Ajak Ali dan menuntun Prilly kembali ke villa.
****
"Haii..". Sapa seorang laki-laki yang masih berdiri di depan pintu.
"Cemal..."
Laki-laki itu tersenyum,"udah siap? Kopernya mana?". Tanyanya tiba-tiba yang tentu saja membuat Kaia kebingungan.
"Ini kopernya". Ucap Pak Syarief yang tiba-tiba muncul dari balik dinding membawa dua koper Kaia.
"Ini maksudnya apa Pa? Ada apa? Kenapa tiba-tiba ada dia disini dan ini...". Jawab Kaia tak bisa lagi berkata-kata,ada apa ini.
"Cemal akan antar kamu ke Jakarta,dia juga yang sudah mencarikan tempat tinggal sementara kamu disana. Papa akan nyusul tapi belum bisa di pastikan akan berangkat". Jelas Pak Syarief.
"Apa? Kenapa dia? Kenapa nggak sama papa aja?".
"Kamu kan minta ke Jakarta Nak,Papa harus menyelesaikan semua tugas papa disini dulu. Jadi papa serahin sama Cemal".
"Udah,Papa kamu udah nitipin kamu ke Aku selama di Jakarta. ". Tambah Cemal.