Chapter 75

99.5K 2.1K 14
                                    

Ali tak perduli,ia tetap mengendarai mobilnya dengan cepat.

"Loh mas,mas..ada polisi yang memperingatkan kita". Kata Pak sopir itu semakin panik.

"Udah,bapak santai aja". Kata Ali menenangkan dan mulai menepikan mobilnya. Ia tak ingin di sangka buronan yang di kejar-kejar polisi.

"Selamat siang pak!". Ujar polisi tersebut mengetuk kaca taxi Ali.

Perlahan kaca terbuka,Ali yang masih mengenakan kaca mata hitamnya tersenyum.

"Selamat siang,ada apa Pak?". Tanya Ali sopan.

"Bapak kami tilang,anda mengendarai taxi ini di luar batas kecepatan". Jelas polisi yang sepertinya tidak mengenali Ali.

Ali tak menjawab,ia mengeluarkan dompetnya.

"Maaf kami tidak menerima jika anda kembayar dengan uang".

Ali terkekeh,"saya tidak mengambil uang bapak".

"Jangan main-main kamu ya". Sahut polisi bernama Yanto itu,sepertinya ia mulai emosi.

Tanpa banyak omong lagi Ali mengeluarkan lencananya.

"FBI". Kata Ali singkat.

"Maaf Pak,maaf. Saya tidak tahu,silahkan di lanjutkan. Ada tugas ya sampai ngebut hehe. Maaf pak,jangan laporkan saya ya Pak".

"Haha,tenang pak.Terimakasih". Ucap Ali menutup kembali kaca mobilnya.

"Hahahahaha honey..kamu paling bisa ya". Ucapku terkekeh.

"Kalau nggak gitu,makin lama menyita waktu kita sayang".

"Jadi..bapak ini".

"Iya Pak,saya sudah bilang tenang aja. Saya bukan jambret".

"Iya pak,saya berasa jadi presiden di kawal FBI". Celetuk pak sopir yang mulai bisa tertawa.

"Hahaha...". Tawa semakin pecah disana.

"Udah nyampe buruan!". Teriakku sedikit berlari begitu juga dengan Raja dan Ali yang mengikutiku dari belakang.

Mereka bertiga lari sekencang-kencannya.

Beruntung,30 detik lagi pesawat lepas landas tapi mereka sudah masuk ke dalam pesawat.

Satu jam perjalanan mereka lewati dengan tidur.

Menyelamatkan Raja menguras stamina Ali dan Prilly hingga mereka kelelahan.

Setelah pesawat mendarat,satu tujuan mereka adalah rumah Prilly.

Membawa Raja bertemu dengan Nenek Sri.

"Kamu siap ketemu Nenek Sri?". Tanyaku saat sudah berada di depan pintu rumah.

"Harus siap dong,dia cowok hebat!". Sahut Ali merangkul Raja.

Raja tersenyum mengangguk yakin.

*toktoktoktok

"Iyaa..sebentar". Terdengar suara parau Nenek Sri dari dalam rumah.

"Raja kita tutupin dulu honey,cepet,cepet tutupin ". Bisikku menarik Ali agar bisa menyembunyikan Raja di belakang kami.

Pintu di buka ketika Raja sudah di belakang kami.

Senyum tersungging dari bibir Nenek Sri ketika melihat Ali dan Prilly di hadapannya.

"Kalian sudah datang Nak". Ucap Nenek Sri.

Ali dan Prilly tersenyum,ketika itu juga mereka membelah.
Muncul Raja di balik Ali dan Prilly. Raut wajah Nenek Sri berubah.

Senyuman di bibirnya seketika menghilang,matanya menyelidik memperhatikan anak lelaki yang ada di hadapannya saat ini.

"Raja,Raja Latuconsina". Ucap nenek sri seraya memeluk Raja.

Aku dan Kamu.Kita.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang