Chapter 31

117K 2.3K 7
                                    

Aku berlari menuju kamar,terduduk menangisi hidupku yang semakin hancur.

"Tuhan,kenapa Kau beri jalan seperti ini dalam hidupku". Rintihku.

Tiba-tiba aku teringat akan sesuatu,ku cari-cari di meja,almari, "nggak ada".

Masih dalam keadaan mata merah dan sembab karena abis nangis,aku mencarinya.

"Ini dia". Tas bergambar doraemon,pemberian dari Ali.

Aku lupa sangat lupa dengan ini,kubuka perlahan.

"Buku". Gumamku seraya membuka perlahan buku tersebut.

Ada lembar yang terganjal sesuatu,tanpa pikir panjang ku buka lembar itu.

Ada sebatang mawar yang sudah tidak berwarna lagi. Mungkin karena memang terlalu lama tersimpan dalam buku itu.

Daun bunga ini sudah menjadi seperti bayangan,sangat tipis.
Lalu mataku mulai membaca tulisan tangan Ali disana.

29 Oktober 2008

Hari ini kamu cantik banget,setelan atasan hitam di padu rok selutut membuat kamu semakin terlihat imut.

Padahal aku cuma mau ngajak kamu makan,tapi kamu selalu bisa membuat pandangan mataku tidak berpaling dari kamu. Kamu selalu cantik .

Aku sangat beruntung punya kamu Prilly. Meskipun cerewet,manja,tingkahnya selalu aneh tapi itu yang selalu buat aku makin cinta sama kamu.
Love you chubbyku.♥

Prilly hanya bisa diam. Tanpa ada satu katapun terucap saat membaca lembar demi lembar.

Ali sangat mencintaiku,menyangiku tapi apa sekarang masih sama? Pertanyaan itu muncul dalam otakku.

"Saat berjumpa dengamu..
Oh suasana berubah..
Mata tak lepas darimu...".

Handphone Prilly berdering membuyarkan lamunannya lagi.

From : Sophie

Lo dimana,ada bos besar dari singapura ngajak kerja sama. Untungnya ratusan juta,bisa nyampe Milyar. Gue tunggu di tempat biasa.

Prilly tersenyum lebar,

"Ali,lo awal mula dari ke kacauan hidup gue". Gerutuku mulai bangkit mengganti pakaian dan berangkat ke diskotik tempat biasa aku mencari rupiah.

****

"Senang bisa mengenal dirimu
Kuharap ini kan abadi..." Angel yang sedari tadi menyandarkan kepalanya pada bahu Ali sontak ter bangun.

Ali merogoh saku celananya untuk mengambil handphonenya yang berdering.

"Papa".

Tertera dalan layar nama papanya.

"Ada apa ya,ngaak biasanya papa nelphon". Batin Ali.

"Halo" . Kata Ali menjawabnya.

"Ali,papa tunggu kamu di tempat biasa".

*tututututt...

"Loh kok mati". Kata Ali heran dengan Papanya yanh hanya singkat saja mematikan tephonnya.

"Kenapa Li?". Tanya Angel penasaran.

"Papa,kayaknya penting. Ya udah yuk balik ke kantor".

Ali dan Angel pun kembali ke kantor.

Ali sudah merasa sedikit segar,tidak sejenuh sebelumnya.

Sesampainya di kantor Komdan Budi telah menunggunya di lobi.
"Ali". Panggilnya.
Ali pun melangkahkan kakinya ke sofa yang tersedia di lobi.

"Ada apa Pak?".

"Pak Syarief sudah menghubungimu?".

"Sudah Pak,saya meminta ijin untuk menemui Papa".

"Iya,silahkan Nak Ali. Bawa barangmu yang kau butuhkan. Tugas besar menantimu,nanti Pak Syarief yang akan menjelaskan".

Aku dan Kamu.Kita.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang