Chapter 13

164K 3K 12
                                    

Semua hanya bagian dari rencana kamu buat ngerjain aku di hari ulang tahunku,terimakasih sayang.

Kamu nakal ya,ngerjain aku semenjak seminggu yang lalu.
Beruntung aku nggak bunuh Tino gegara kamu deket sama dia.
Ternyata itu cuma akal-akalan kamu doang.
Cocok kamu jadi pemain sinetron hahaha.

Terimakasih ya sayang,di hari bahagiaku ini. Tepat ketika umurku 19 th kamu sudah memberi kebahagiaan yang lebih dari sempurna.
Love you Prilly. ♥♥♥

"Ali,Ali....". Teriak Papa Ali membuat kosentrasi membacanya buyar.

Ali pun menghentikan aktifitasnya mengenang masa-masa indah bersama Prilly dan beranjak dari duduknya memenuhi panggilan Papanya.

Ali juga menenteng buku itu keluar,ia menyelipkan sebatang mawar putih di dalamnya.

"Ada apa Pa?". Tanya Ali ketika keluar dari kamar.

"Kamu sudah siap?30 menit lagi kita berangkat". Ali mengangguk mengiyakan.

"Senjatamu?".

"Beres semua,Oh iya Pa Ali kerumah Cemal bentar mau nitip ini". Ucap Ali mengangkat bukunya.

"Buat Prilly ya?". Samber Kaia.

"Yo'i,cabut bentar 10 menit". Tak ada penolakan atau larangan dari mulut Papanya dan Kaia. Karena mereka tahu,Prilly segalanya adalah bagi Ali.

Prilly juga yang merubah sifat Ali yang terlalu egois. Dulu ia sangat mudah membunuh lawannya tanpa ampun saat menyelesaikan suatu misi.

Memang ia takkan di kejar polisi jika membantai musuh tapi jika ia semaunya sendiri,polisi akan susah melakukan penyelidikan selanjutnya.

Prilly mengubah hidup Ali.

Bahkan Ali rela mengorbankan nyawanya demi wanitanya tersebut.

Dulu pernah ada suatu insiden,ketika Ali berhasil mengusut suatu masalah.

Ternyata masih ada yang menaruh dendam padanya.

Kejadian ini tepat 5bulan yang lalu,saat ia dan Prilly sedang jalan berdua menikmati indahnya taman di tepi danau tiba-tiba sebuah anak panah melesat tepat di samping kiri telinga Ali dan tertancap pada sebuah pohon di hapadannya.

Jelas saja ia terkejut dan sontak menoleh ke arah anak panah itu berasal.

Benar saja,ada seseorang yang bersembunyi di balik semak-semak.

"Keluar lo,jangan main petak umpet ama gua. Masih TK lo".

Bentak Ali yang mulai terkuasai emosi.

"Honey ada apa sih,kamu kenapa jadi ngomong kayak gitu?". Tanya Prilly bingung yang memang tak tahu apa-apa.

Ali tak mengiharaukan pertanyaan Prilly,ia masih fokus menatap tajam ke arah ke arah semak-semak di hadapannya.

"Keluar lo,ngga usah basa-basi ngulur waktu buat cari kesempatan yang tepat nyerang gue". Bentaknya lagi.

Prilly yang menyadari akan hadirnya orang asing pun mulai panik.

"Siapa sih,duh gue jadi parno nih kalo uda keadaannya kayak gini". Ucap Prilly menoleh ke kanan-kiri mencari-cari sesuatu yang mencurigakan.

"Kalau pun tu orang muncul juga paling gua kabur hihi". Batinnya sempet-sempetnya gue ketawa,ampun deh !".

Tiba-tiba..

"Aaaaa...Ali tolong,tolong".

Aku dan Kamu.Kita.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang