Prilly tersenyum.
"Ali..."
"Surprice.....!!!!!". Ucap Ali dengan lebar hendak memeluk Prilly.
"Ehh stop,stop. Jadi kamu bohongin aku". Ucapku menghindar dari dekapan Ali.
Ali mengangkat satu alisnya,senyuman menggoda ia lemparkan pada prilly.
Prilly tersipu,"apa..apa sih kamu senyum-senyum gitu". Ucap Prilly menahan tawa yang ingin meledak.
"Nggak mau aku peluk?". Tanya Ali semakin mendekatkan wajahnya pada Prilly.
Prilly menggeleng,wajahnya memerah.
"Oke fine".
Ali membelakangi Prilly,ceritanya sih ngambek gitu.
Prilly masih diam.
Tiba-tiba Ali berbalik dan menggendong Prilly.
"Honey..honey.. pelan-pelan haha jangan gitu nanti jatoh". Ucap Prilly dengan tawa yang tidak ada henti-hentinya.
Ali yang juga tidak bisa menahan tawanya terus menggod Prilly.
Ia menggendong Prilly hingga ke ruang depan"."Honey turunin,nggak capek apa,udah dong". Pinta Prilly masih di iringi tawa kecil Ali.
"Aku masih kangen,jadi harus di gendong". Ucap Ali mendekatkan wajahnya pada Prilly.
Dahi mereka saling menyentuh,berpandangan.
Menatap dalam mata masing-masing."Huuuff". Ali meniup wajah Prilly sontak saja ia semakin tertawa.
"Aaa honey aku ngambek nih,aku ngambek".
"Bodo". Ucap Ali membuka pintu rumahnya dan ia mbawa Prilly keluar.
"Turunin ihh honey".
"Permisi Pak Ali". Suara laki-laki di hadapan Ali membuat mereka terdiam.
Prilly menatap Ali lalu mengalihkan pandangannya pada suara tersebut.
"Polisi". Ucap Prilly dan tersenyum,menahan tawa juga sih.
Pada saat itu juga Ali menurunkan Prilly,wajahnya memerah dengan senyum yang tak biasa.
"Ada apa Pak?". Tanya Ali masih berusaha tegas.
"Maaf Pak mengganggu,saya ingin lapor bahwa tugas kami untuk menjaga Ibu Prilly sudah terlaksanakan". Ucap polisi itu yang sepertinya ingin tertawa juga melihat tingkah Ali dan Prilly.
Dua orang kepercayaan negara ini bisa bercanda seperti anak SMA yang sedang kasmaran.
"Baik Pak terimakasih atas kerja samanya". Jawab Ali masih ingin tertawa terselip rasa malu dalam wajahnya.
"Kalau begitu saya permisi". Polisi-polisi itu berpamitan,setelah berjabat tangan mereka kembali menuju kantor.
Ali dan Prilly masih terdiam,saling pandang dan memasuki rumah tanpa kata.
"Hahahahahahahahahaha!"
Tawa keduanya pecah saat berada dalam ruang tamu mereka.
Kejadian barusan ternyata membuat mereka tak henti-hentinya tertawa.
"Aduhh honey perut aku sampe sakit kamu sih jadi malu kan hahaha". Ucapku duduk pada sofa memegangi perut yang mulai terasa nyeri.
"Bukan salah aku dong,salah polisinya ngapain di situ". Elak Ali,tawanya sudah mulai reda dan ia berbaring di atas paha kaki Prilly.
"Aku mau kerumah Nenek Sri mau ikut?". Ajak Ali mengelus-elus perut Prilly.
Prilly mengangguk semangat,sudah hampir satu minggu ia tidak berjumpa dengan nenek Sri dan Raja.
"Kamu nggak capek?". Tanya Prilly memainkan rambut Ali manja.
Ali menggeleng,"capek aku hilang dari semalem pas liat kamu tidur. Cantik".