"Gawat dong,buruan turun-turun biar kakak aja yang ngomong".
Dengan tergopoh-gopoh aku berlari kecil menuruni anak tangga menuju dapur.
Nggak lucu kan kalau sampai salah tanggal,ampun deh !
"Nek,Nenek belum bilang kan buat tanggal berapa?". Tanyaku dengan nafas memburu ketika melihat Nenek Sri mengupas bawang di dapur.
"Sudah Nak,Nenek bilang tanggal 10".
"Mampus lo!". Celetukku menepuk dahi.
"ada apa Prilly?"
"Nggak apa-apa Nek. Biar Prilly aja ya yang ngurusin". Jawabku ngacir ke lantai dua untuk mengambil handphone dan membenahi kesalahan-kesalahan ini.
*toktotok*
Dan lagi,pintu kamar Prilly di ketuk untuk ke sekian kalinya.
Dan lagi-lagi Raja yang ada di balik pintu.
"Apa lagi Rajaaa". Ucapku saat membuka pintu.
"Di cariin kak Ali". Jawabnya singkat dengan muka masam ia turun dengan cepat.
"Ali? Astaga!". Pekikku menepuk dahi lagi.
"Ini kan waktunya foto Pra Wed". Seketika aku melirik jam di dinding.
"Ha? Sejam lagi? Ini kenapa berasa sial amat yak". Gumamku seraya menuruni anak tangga.
Di sofa Ali sudah duduk,rapi mengenakan setelan kemeja warna putih yang membuat dirinya terlihat semakin tampan.
Sementara Prilly,jangankan gaun. Mandi pun ia tidak melaksanakannya.
"Kamu belum siap?". Tanya Ali ketika melihat Prilly mendekatinya.
"Hehehe aku lupa jadi belum siap-siap deh". Jawabku terkekeh menunjukan gigi-gigi putihku di hadapan Ali.
Yap !! Wajah Ali mulai berkerut,tandanya ia tidak suka dengan apa yang di lakukan Prilly.
"Ini kan salah satu hari penting kita kamu gimana sih? Coba kamu lihat jamnya udah kurang satu jam lagi di mulai". Omel Ali dengan muka masamnya.
Prilly pun tak tahu harus menjawab apa,karena ini memang murni kesalahannya jadi tidak ada sepatah kata pun pengelakan dari bibir Prilly.
"Oke,kamu tunggu sini bentar. Aku janji 30 menit aku udah beres. Ini buat nebus kesalahan aku honey". Jawabku sambil berlari kecil menuju kamar mandi.
"Nggak yakin kamu bisa". Gumam Ali selepas kepergian Prilly.
Tanpa membuang-buang waktu,Prilly membasahi tubuhnya.
Hanya sekitar lima menit ia sudah berada di luar kamar mandi.
Rekor baru yang ia peroleh dan ia catat dalam bukunya sendiri. Biasanya,minimal 30 menit ia habiskan di dalam kamar mandi dan kini ia hanya lima menit saja sudah selesai.
"Buruan Prill,buruan". Ucapku menyemangati diriku sendiri.
Dengan cekatan Prilly mengoleskan foundation,bedak,lipstik dan perlatan kosmetik lainnya.
Lima belas menit saja yang ia butuhkan untuk mempercantik wajahnya.
Make-Up tipis tapi tak mengurangi aura kecantikan seorang Prilly Latuconsina.
Lalu ia pun memakai gaun putih. Warna yang sama dengan kemeja yang di pakai Ali sang calon suami.
Ia berdiri di depan cermin dan tersenyum.
"Cantik". Batinnya dengan senyuman lebar terlukis pada bibirnya.