"Ada apa Nak". Tiba-tiba Nenek Sri mengahampiri Prilly yang masih berdiri di depan pintu.
"Ada orang iseng Nek,tuh.." kataku menunjuk kaca yang pecah.
"Ya ampun sebentar nenek bersihkan dulu". Kata Nenek Sri mengambil alat kebersihan dan mulai membersihkan.
Ak pun kembali masuk dan menutup pintu.
****
"Haruskah ku katakan cintaa
Kuragu tuk menyatakannya i'm fall in love".Deringan handphone berkali-kali tak di gubris oleh Ali yang masih tertidur lelap di atas ranjangnya.
"Duhh sapa sih". Ucapnya kesal.
"Halo". Jawab Ali kesal.
"Lapor Pak!". Mata Ali melotot,ia memandang jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 10.00.
"Iya,ada apa?".
"Sepertinya ada seseorang yang meneror pihak kepolisian".
"Meneror? Baiklah saya akan ke kantor. Nanti saya selidiki". Kata Ali beranjak dari tempat tidurnya san meraih handuk untuk mandi.
Tiga puluh menit berlalu,Ali sudah sampai di kantor polisi.
"Ini laporan terakhir yang gue terima". Ujar Komdan Rio menyerahkan beberapa lembar kertas.
"Kayaknya ini bukan orang baru". Kata Ali masih menggantung kata-katanya.
"Orang yang pernah jadi buronan kita". Lanjut Ali.
Komdan Rio masih diam,matanya menatap langit-langit ruangannya. Tampak dalam wajahnya ia sedang berfikir.
"Gue ke ruangan dulu,gue lacak dulu dari laporan-laporan ini". Ucap Ali dan pergi dari ruangan Rio,ia juga terus berfikir.