Chapter 02 - Dreamland part 2

3.7K 228 485
                                    

Keempat belas orang itu tentu saja paham dengan siapa yang dimaksud oleh Lee dengan kata ‘dia’. Sebagian mereka sedikit kaget dan tak terima saat Lee menyebut Tommy sebagai Tuhan, tapi kata-kata mereka langsung terhenti di mulut ketika rumah terbang yang mereka injak sekarang, tiba-tiba sampai ke suatu tempat yang sungguh luar biasa.

Sebuah pulau yang terlihat mengambang beberapa ratus meter di atas permukaan laut. Dengan beberapa air terjun yang jatuh di bagian tepinya dan airnya kembali ke laut. Air terjun yang sedemikian besarnya dan membuat kabut air yang bahkan kini sudah terasakan tempiasnya dari jarak beberapa kilometer dari Pulau itu sendiri.

Hutan yang penuh dengan warna kehijauan yang memenuhi berbagai sudut pulau dengan rombongan burung-burung yang terbang kesana kemari di antara pepohonan yang rindang.

Gunung yang menjulang tinggi dengan sebagian puncaknya tertutup awan dan tak terlihat dari kejauhan, menimbulkan kesan misterius dan seolah-olah sang gunung hanya akan membuka rahasianya kepada manusia yang berani menerima tantangannya dan mendaki puncak itu.

Beberapa bangunan menjulang tinggi yang ada di sekitar gunung yang tinggi itu dan sekalipun keduanya merupakan sesuatu yang kontras, tapi bangunan dan gunung itu terlihat saling melengkapi dan bukan saling bertolak belakang.

“Selamat datang di Utopia,” kata Lee sambil membuka kedua lengannya ke arah 14 orang yang berdiri di belakangnya.

=====

Di gedung tertinggi yang ada di Utopia.

Tommy sedang duduk di sebuah balcony yang ada di pucuk menara pencakar langit itu. Di depannya, lima orang sedang berkumpul dan terlihat saling bercanda. Mereka adalah sang Tuhan dari Utopia, Tommy dan kelima Apostles-nya.

Saat mereka berkumpul berlima seperti ini, mereka semua bisa lebih rileks dan tak setegang tadi saat mereka sedang melakukan ‘ritual’ penerimaan penganut baru yang dibawa oleh Lee dan Tommy.

Clown juga terlihat sedikit acak-acakan setelah dia menikmati beberapa gadis yang tadi berebut untuk mendapatkan sentuhannya.

“Clown, kurangi gaya hidupmu yang seperti tadi,” tegur Kelly.

Clown hanya mengangkat bahunya dan tak menjawab sindiran Kelly. Tommy melirik kearah Clown dan tak ingin melihat kata-kata Kelly dianggap angin lalu oleh si Badut, “Clown, kau harus dengarkan kata-kata Kelly!”

“Ish,” sungut Clown.

“Boss, kau harusnya tahu. Setiap hari, selama 24 jam, 7 hari dalam seminggu, aku selalu menghabiskan waktuku di Lab. Aku hanya berkesempatan keluar seperti ini berapa kali dalam sebulan? Sekali atau dua kali saja kan?” protes Clown.

Tommy tak bisa menjawab protes Clown karena yang dikatakan oleh si Badut itu memang benar.

“Ish. Kau hanya beralasan. Jangan pikir aku tak tahu. Kau dengan sengaja memasukkan beberapa scientist palsu ke dalam Lab-mu kan? Mereka sebenarnya hanya pemuas nafsumu saja kan?” cecar Kelly.

Clown hanya melambaikan tangannya ke arah Kelly sebagai tanda kalau dia tak ingin beradu argument lagi dengan gadis itu. Toh, siapa juga yang bisa membantah si Kelly. Dia punya kemampuan clairvoyant, secara teori, dia bisa mendapatkan informasi apapun dari siapapun yang diinginkannya.

“Lee, bagaimana dengan penganut baru yang tadi baru datang?” tanya Tommy ke arah Lee.

Lee sebagai Apostles sekaligus pemimpin dari Diplomacy Division, memang mempunyai tanggung jawab untuk menangani semua detil tentang ‘penganut’ yang masuk ke dalam Utopia.

“Dari keempat belas orang tadi, dua belas orang bersedia bergabung dengan Utopia. Dua orang menolak,” jawab Lee dengan tegas.

Tommy menganggukkan kepalanya, dia tak perlu bertanya lagi tentang nasib dua orang yang menolak itu. Mereka pasti sekarang sedang menjadi santapan ikan laut yang ada di bawah Pulau ini.

“Sudah dua tahun sejak kita menyerang Cahaya waktu itu…” tiba-tiba saja Tommy membahas masalah itu lagi dan membuat semua orang terdiam.

Ada lima Apostles yang sekarang berada di bawah perintah Tommy, Si Cantik Negro yang memiliki konsep ‘seer’ dan bernama Kelly Rowland, Si Badut Scientist yang selalu mengenakan topeng dan dipanggil Clown, Si Cantik yang supel dan pandai bergaul sekaligus menjadi pemimpin dari Diplomacy Division, Angelina Lee. Selain mereka bertiga ada dua orang laki-laki yang sedari tadi diam dan tak banyak bicara.

Kedua laki-laki ini sama-sama petarung manifestasi. Salah satunya pemimpin Soldier Division dan yang lainnya merupakan pemimpin dari Special Division. Tak seperti Lee, Kelly dan Tommy yang menggunakan nama asli mereka dan sama sekali tak berniat menutupi jatidirinya, mereka berdua lebih mirip seperti Clown.

Pemimpin Soldier Division menyebut dirinya Blackhand, sedangkan pemimpin Special Division menyebut dirinya Knife. Sederhana mudah diingat dan sama sekali tak memberikan petunjuk apa pun.

Apostle Blackhand sebagai pemimpin dari Soldier Division merupakan jenderal perang dari Utopia. Dia adalah orang yang menjadi pucuk pimpinan tertinggi dari semua serigala petarung yang berada di bawah Utopia. Sedangkan Knife, sekalipun dia memiliki status yang sama dengan Blackhand ataupun Lee, tapi dia tak punya pasukan sebanyak divisi lain.

Knife hanya bertugas untuk mencari informasi dan melakukan tindakan sabotase saja untuk mencegah anggota Utopia tertangkap.

“Knife, apa informasi terakhir yang berhasil kau dapat?” tanya Tommy.

“Tak ada yang istimewa tentang Demon atau Cahaya, Boss,” jawab Knife dengan cepat tapi menggunakan intonasi suara yang dalam, seolah-olah terkesan misterius.

“Kalau tentang yang lain?” tanya Tommy.

“Satu-satunya yang kuwaspadai adalah China mulai bergerak,” kata Knife.

“Maksudmu?” tanya Tommy.
Knife menarik napas dalam, “China akan melakukan sebuah pertemuan akbar untuk setiap serigala petarung terkuat yang ada di Asia. Sebagai negara dengan sejarah yang terpanjang tentang dunia beladiri, Aku yakin kalau pasti ada seseorang yang memiliki legendary concept dipihak mereka,” gumam Knife panjang lebar.

“China? Mereka mencoba untuk menghentikan dominasiku? Mereka ingin menghentikan Utopia? Bermimpi saja!!” teriak Tommy dengan nada penuh geram.

Kelly mendekat dan memeluk tubuh Tommy, semua orang tahu kalau hubungan antara Tommy dan Kelly lebih dari atasan dan bawahan ataupun Tuhan dan Apostle-nya seperti yang diklaim oleh Tommy. Mereka semua yang ada di ruangan ini juga tahu pasti, bahwa Tommy bukanlah Tuhan. Dia hanyalah serigala petarung tahap manifestasi yang memiliki legendary concept yang luar biasa kuat dan hebat.

Tapi Tuhan? Butuh lebih dari sekedar itu untuk mendukung klaimnya.

Tapi para penganut yang sekarang mungkin sedang berpesta seks di taman Eden ciptaan Tommy dan kawan-kawannya itu? Mereka hanya orang bodoh yang sudah ditipu oleh Tommy.

“China bukanlah ancaman,” kata Tommy pendek, “Amerika, Vatikan, India, Nepal? Mereka semua bukan ancaman!!” lanjut Tommy tak lama kemudian.

“Cahaya adalah ancaman yang lebih nyata bagiku!! Apalagi dia punya Demon disisinya!” geram Tommy.

“Amerika dengan Hedonisme mereka, Vatikan dengan Crusader mereka, India dan Nepal dengan Hindu dan Budha mereka. China dengan paham Confucianism-nya. Tapi muslim? Kemana mereka? Timur tengah sudah lama kita kendalikan. Dan aku justru curiga kalau Bulan Sabit akan datang dari Asia Tenggara,” cerocos Tommy.

“Knife, alokasikan orang untuk mengawasi gerak-gerik China, Vatikan, Nepal dan India. Tapi berikan resources lebih untuk Cahaya dan Demon juga. Amerika? biarkan saja mereka, mereka hanya seonggok daging busuk yang gemar menikmati dunia. Mereka tak punya cukup keyakinan untuk melawanku!!”

=====

Author note:

Disclaimer, semua isi dan jalan cerita yang ada di tulisan ini adalah fiksi semata. Jangan campur adukkan dengan kehidupan nyata.

Wis ngono ae.

munding:utopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang