Chapter 122 - Badut

2.2K 190 38
                                    

Hanya pertahanan yang kuat dan tak dapat ditembus yang mampu menghadapi pengguna konsep kecepatan seperti Shakur.

Boommmmmmm.

Munding menggunakan domainnya. Area dengan radius 1,5 m di sekelilingnya diselimuti kegelapan dengan cepat dan hanya bayangan tipis sosoknya dapat terlihat oleh Clown.

Sinar mata Clown makin berbinar-binar lalu dengan cepat dia meloncat ke belakang dan berteriak ke arah anak buahnya, “Rekam semuanya, jangan sampai ada yang terlewat!”

Dengan cekatan, anak buah Clown yang ada di ruang kontrol atas melakukan perintah atasannya. Beberapa kamera high definition yang memang selalu terpasang di ruang penelitian ini mengarah ke posisi Munding yang diselimui oleh domain miliknya.

Sosok Shakur masih tetap tak terlihat karena kecepatan gerakannya.

Munding tak mempedulikan Shakur, dia ke sini karena Clown dan dia pun bergerak untuk menyerang sasarannya itu. Peneliti yang tadi berada di dekat mereka dengan cepat tunggang langgang meninggalkan lantai bawah ruang percobaan ini. Mereka hanya orang biasa, imbas dari pertarungan para serigala petarung tentu fatal bagi mereka.

Munding tak mempedulikan para peneliti itu. Dia bisa menangani mereka kapan saja dia mau. Sasarannya adalah Clown dan dia fokus ke sana.

Clown merasakan seluruh tubuhnya merinding saat melihat Munding menerjang ke arahnya.

Sosok Munding terlihat mengerikan dengan tampilan fisik yang diselimuti intent gelap dan mata yang berwarna hitam. Apalagi saat sepasang mata itu menatap ke arah Clown. Clown merasa seolah-olah dirinya seperti terhisap ke dalam lubang hitam tanpa batas, gelap dan menakutkan.

Clown mengatupkan rahangnya dan meloncat mundur, mencoba melarikan diri ke arah tangga yang menuju ke balkoni atas dan menjadi ruang kontrol.

“Shakur, kalau aku mati, deal kita tak berlaku lagi!!” teriak Clown sambil melarikan diri.

Bletaaakkkkkkk.

“Ugghhhhhh.”

Terdengar suara benturan dan rintihan hampir bersamaan. Saat mendengar kata-kata Clown, Shakur yang menggunakan konsepnya untuk bergerak dengan cepat, melayangkan serangan dengan melakukan tendangan ke arah Munding. Tapi, seperti yang dia takutkan, ketika dia masuk ke dalam domain kegelapan milik Munding, semua gerakannya terasa melambat seperti tertahan oleh sesuatu.

Berbeda dengan domain gravity Tommy yang membuat semuanya terasa berat, domain kegelapan milik Munding membuat Shakur seperti melayangkan serangan di ruang hampa atau luar angkasa. Shakur kehilangan momentum dan kecepatan yang menghasilkan energi untuk tendangannya.

Munding kemudian melancarkan serangan balasan ke arah kaki Shakur dengan sebuah sikuan tangan kanan. Serangan itulah yang membuat Shakur merintih kesakitan.

Jeda waktu yang hanya sepersekian detik itu cukup untuk memberikan Clown kesempatan melarikan diri hingga ke tangga yang menuju ke lantai atas. Clown lalu dengan cepat mengoperasikan sebuah komputer yang ada di ruangan kontrol dan seiring dengan itu, pintu yang menuju ke ruang kontrol tertutup dan mengisolasi ruangan yang sekarang ditempatinya bersama beberapa orang bawahannya.

“F@#k!!” maki Shakur saat melihat ulah Clown.

Kini, di ruangan bawah tempat Clown melakukan percobaannya, hanya ada Munding dan Shakur yang saling berhadapan. Mereka berdua siap siaga dan siap untuk melakukan serangan.

Ini bukan kali pertama bagi Shakur menghadapi seorang petarung legendaris yang memiliki domain. Dia pernah bertarung dengan Tommy sebelumnya. Sekalipun dia tahu kalau dirinya tak akan mampu mengalahkan Tommy, tapi Shakur yakin akan peluang bagi dirinya untuk melarikan diri.

munding:utopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang