munding:utopia

Bukan Prank

Sejujurnya, saya males nulis note ini. Karena bakalan mengandung spoiler yang mungkin akan mengurangi 'kejutan' saat membaca kelanjutan cerita ini sendiri.

Tapi, gimana lagi. I have to do it.

Munding menjadi serigala petarung karena punya masa lalu yang kelam. Masa lalu yang membentuk konsep kegelapan dalam dirinya dengan karakteristik loneliness, destroy, devour. Dia berusaha untuk melewati semua itu dengan penuh perjuangan dan akhirnya sampai ke tahapan yang dia capai sekarang.

Pak Yai, yatim piatu sejak lahir, berlatih keras sepanjang masa kecilnya, hidup bertaruh nyawa dalam medan pertempuran, dan menjadi seorang serigala petarung seperti sekarang ini.

Aisah, keluarganya dibantai, dan dia melihatnya dengan mata kepalanya sendiri saat masih bocah. Diselamatkan oleh Ahmad Hanbali waktu masih muda dan diberi kesempatan kedua. Lalu perlahan-lahan menjadi seorang petarung seperti sekarang.

Paulus Hong, seorang diri membangun karir dan kekayaannya dari nol. Berjuang mulai dari jalanan hingga ke perkantoran. Membuka jalan bagi marganya dengan berbekal kemampuan beladiri yang dia punya dan berhasil memiliki semua yang dia miliki sekarang.

Semua serigala petarung memiliki background mereka masing-masing, yang sedikit banyak akan membentuk karakter dari konsep yang akan mereka miliki.

Nurul?

Dia akan menjadi serigala petarung dengan konsep cahaya dengan karakteristik pureness, sacrifice, selflessness, yang bahkan masuk dalam kategori legendary dan bisa mengancam rencana besar Utopia. Dan hanya Nurul dengan konsepnya yang akan memberikan ancaman terbesar kepada Utopia, melebihi Munding sekalipun atau bahkan petarung manifestasi lainnya.

Jadi, apakah kalian berharap Nurul hidup damai, sentosa, sejahtera, bahagia dalam pelukan suaminya dan tiba-tiba pada suatu pagi yang cerah, dan ketika Nurul terbangun, dia sudah menjadi salah satu serigala petarung terkuat di dunia dengan legendary concept ‘cahaya’?

Kalau saya melakukan itu, cerita ini tak akan berbeda dengan cerita dimana seorang badboy jatuh cinta karena tabrakan badan dengan gadis baik-baik tanpa sengaja, atau cerita dimana seorang CEO yang naik mobil mewah jatuh cinta pada seorang wanita miskin di pinggir jalan karena rasa iba.

Saya akui, cerita ini memang sama sekali tidak spesial dan bahkan lebih receh dari cerita yang paling receh. Tapi, setidaknya saat saya menulisnya, saya berusaha untuk tidak memperkosa logika dan kecerdasan saya sebagai seorang manusia dengan membuat plot yang bahkan otak saya akan menolaknya.

Amel adalah ujian pertama dimana sacrifice dan selflessness mulai terbentuk secara alami dalam naluri Nurul. Next, dia akan mengalami sesuatu yang jauh lebih berat dari ini. Jadi, kalau kalian nggak kuat, lambaikan tangan ke kamera dan tinggalkan lokasi secepatnya.

Dan iya, Nurul lah yang seharusnya jadi pemeran utama dalam cerita munding-utopia ini, bukan Munding. Setidaknya, Nurul berperan lebih dibandingkan hanya pengisi sisi romance dari cerita seperti seri-seri sebelumnya.

Satu lagi, kalau kalian berpikir beristri dua adalah fantasy author yang tidak tercapai di dunia nyata dan author tuangkan dalam ceritanya, kalian salah besar. Saya tak pernah menginginkan beristri dua, tapi saya pengen punya empat istri, sesuai tuntunan agama saya (mohon maaf bagi yang beda keyakinan) tapi sayangnya saya tahu kalau saya tidak mampu. Wkwkwkwkwk.

Dan terakhir kalinya, kalian harusnya tahu kalau konsep manifestasi 'ngeles' milik saya termasuk dalam kelas legendary, jadi... Silahkan anu-kan sendiri pendapat kalian.