Chapter 35 - Anomaly part 1

3.4K 213 60
                                    

‘Serigala’ adalah seseorang yang dengan penuh kesadaran menyadari bahwa dirinya adalah seorang pemangsa yang memiliki kasta di atas manusia lainnya. Sebuah kesadaran yang membuatnya mampu dengan tega dan rasional menghabisi nyawa orang lain tanpa merasa bersalah sama sekali. Sama seperti seekor harimau yang membunuh kelinci. Semua proses itu adalah sebuah kewajaran baginya dan tak lebih dari proses rantai makanan sebagai mahluk dengan kasta yang lebih tinggi.

Pembunuh berdarah dingin, psychopath, pembunuh berantai, mereka semua masuk dalam kategori ini.

‘Serigala Petarung’ adalah seseorang yang memiliki kesadaran diri menyerupai ‘serigala’ tapi ditunjang dengan kemampuan beladiri yang melebihi kemampuan manusia normal lainnya. Ketika seorang pebeladiri mencapai tahapan dimana dia mempunyai kemampuan beladiri yang membuatnya yakin dan sadar bahwa dia dapat dengan mudah menghabisi manusia lain di sekitarnya, membuatnya mengetahui bahwa dia tak lagi ‘biasa’ dan sudah tidak bisa lagi dikategorikan layaknya orang normal, dia mulai memasuki kasta yang lebih tinggi sebagai serigala petarung.

Ketika seorang serigala petarung mulai menggali lebih jauh ke dalam dirinya dan bersinggungan dengan naluri predatornya, berkenalan dengan sosok buas yang selama ini tersembunyi dan terkubur dalam-dalam dan tak pernah keluar ke permukaan, tahapan ini disebut ‘awakening’.

Ketika seorang serigala petarung dengan sengaja, dengan penuh kesadaran diri dan dengan sepenuh hati, membuat pilihan antara naluri predatornya atau logikanya sebagai seorang manusia, tahapan ini disebut dengan ‘inisiasi’.

Ketika seorang serigala petarung masuk ke dalam tahap inisiasi, ada dua kemungkinan yang akan terjadi, seorang petarung akan mempercayai logikanya diatas segalanya, mengikuti apa kata kepalanya dibanding kata hatinya, mengikuti perintah atasannya dibandingkan jeritan hati nuraninya, mereka akan menjadi seorang petarung beta. Inilah yang kebanyakan terjadi dengan serigala petarung yang dididik dengan metode militer. Mereka menerima perintah dan mengeksekusinya sebagai bagian dari rantai komando yang mutlak dilaksanakan, tanpa peduli apakah tindakan itu sesuai dengan keinginan hati mereka atau tidak.

Ketika seorang serigala petarung lebih memilih untuk mengikuti nalurinya, mengikuti kata hatinya, meskipun logikanya menolak keputusan itu, meskipun sebagian besar norma melarang keputusan itu, meskipun semua orang mungkin akan mencerca apa yang dia lakukan dan dengan penuh percaya diri dia akan tetap berdiri dan teguh pada keputusan yang sesuai dengan nalurinya, dia dikatakan sebagai serigala alpha.

Ketika seorang serigala petarung yang sudah mencapai tahapan inisiasi, mencoba untuk mengasimilasikan semua aspek dalam dirinya yaitu, naluri, logika, dan kesadaran diri menjadi sebuah kesatuan utuh yang membuatnya menjadi sebuah entitas tunggal yang tak lagi terpisahkan, dia masuk ke dalam tahap manifestasi.

Nurul.

Nurul adalah sebuah anomaly.

Nurul tak pernah melakukan latihan beladiri hingga tahapan yang membuatnya menyadari kalau dirinya sudah berbeda kasta dengan yang lain seperti layaknya ‘serigala petarung’ lainnya.

Nurul juga bukan pembunuh berdarah dingin yang tega untuk membantai manusia lain tanpa rasa berdosa layaknya ‘serigala’ lainnya.

Tapi saat ini, Nurul tanpa sadar sedang melakukan kontak untuk pertama kalinya dengan nalurinya sendiri. Sebuah entitas yang mungkin tak bisa dikategorikan sebagai ‘naluri predator’ layaknya naluri yang dimiliki oleh serigala petarung biasa.

=====

“Rasa sayangku untuk Mas Munding semu?”

“Aku terlalu mencintai diriku sendiri?”

“Aku egois?”

Nurul bergumam pelan dan mengulangi semua pernyataan yang didengarnya dari sosok tak dikenalnya itu dan terlihat merenung.

munding:utopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang