“Dasar!! Bedebah!! Membusuklah disini sam…” suara si laki-laki mabuk tiba-tiba terhenti dan tubuhnya menggelosor ke bawah karena kehilangan kesadaran diri sepenuhnya.
Gadis telanjang yang bersamanya kaget saat melihat dia jatuh tak sadarkan diri dan reflek ingin menjerit sekuatnya, tapi sama seperti laki-lakinya, dia juga tiba-tiba jatuh tak sadarkan diri dan lunglai ke lantai.
Jatmiko yang melihat kedua orang itu tiba-tiba pingsan sama sekali tak terlihat panik atau kaget. Toh, dengan kondisinya sekarang, dia tak bisa melakukan perlawanan apa-apa seandainya ada musuh atau siapapun yang datang.
“Letnan Satu Sujatmiko?” tanya sebuah suara yang tiba-tiba muncul di sebelah Jatmiko.
Jatmiko menoleh ke samping kirinya dan menemukan seseorang yang mengenakan pakaian serba hitam dari ujung kepala sampai ujung kaki. Dia memakai sebuah penutup muka berwarna hitam yang menutupi separuh hidungnya ke bawah, sedangkan bagian rambutnya terlihat dibiarkan terbuka tanpa penutup kepala.
Rambut panjang yang berwarna hitam dan terlihat terawat itu diikat dengan beberapa ikatan di punggung sosok itu sehingga tidak mengganggu pergerakannya. Sosok yang kini Jatmiko tahu berjenis kelamin perempuan.
“Ya benar,” jawab Jatmiko lirih setelah memperhatikan si wanita berpakaian serba hitam itu.
“Siap. Saya April dari Biro. Tim kami ditugaskan untuk menyelamatkan Anda,” jawab si sosok wanita yang mengaku bernama April itu.
Jatmiko terlihat tertegun untuk sesaat, “April, Biro?” sedetik kemudian, dia menarik napas lega dan terlihat tenang, ternyata penantian dan penderitaan panjangnya akan berhenti malam ini.
Wussshhhhhh.
Tiba-tiba sesosok bayangan hitam sudah berdiri di pintu ruangan ini yang tadinya didobrak oleh si laki-laki mabuk tadi. Dia melihat ke lantai dan menemukan sepasang tubuh tergeletak pingsan disana.
“Disini team 8, dua ekor Ayam tak sadarkan diri, tolong kirimkan tim penyapu lantai,” gumam si bayangan hitam itu ke alat komunikasi yang dia kenakan.
“Konfirmasi lokasi?” terdengar balasan pelan dari ujung sana.
“Ruang penyekapan Mayat Harimau,” jawab si sosok hitam yang berdiri di depan April dan Jatmiko.
“Bagaimana status Mayat Harimau?” tanya seseorang dari seberang sana.
“Harimau belum menjadi Mayat. Ulangi, Harimau belum menjadi Mayat,” jawab si sosok hitam sambil menggaruk kepalanya.
“Tunggu di posisi, tim medis akan segera datang kesana,” jawab seseorang itu dengan panik.
Jatmiko hanya tersenyum mendengar kata-katanya, “jadi aku sudah dianggap meninggal ya?” gumam Jatmiko dalam hati.
“Maafkan kami Lettu Jatmiko, menurut informasi dari Sersan Paijo, kemungkinan terbesar Anda sudah meninggal, jadi saat kami melakukan persiapan penyerbuan ke markas ini, kami berasumsi bahwa Anda sudah gugur,” jawab Angga sambil mendekat dan berjaga di sebelah Jatmiko dan April.
“Pakdhe kemana?” tanya April.
“Mmm. Dia bersama Dian dan Wakil Ketua merangsek ke dalam zona merah,” jawab Angga pelan.
“Huft. Kenapa aku harus bergabung denganmu dan mendapatkan misi ini. Aku ingin melihat Pakdhe beraksi,” sungut April.
Angga menoleh dan melotot ke arah April, “emangnya aku nggak? Kita tunggu sampai tim medis datang, setelah itu kita susul Pakdhe dan Wakil Ketua. Aku dengar, mereka dulu sering bertarung bersama,” kata Angga sambil menatap pintu dengan gelisah, menunggu tim Medis yang tak kunjung datang untuk menangani cidera Jatmiko.
=====
“Ini semua karena ketidak becusan kalian!!” maki seorang laki-laki yang berperawakan gempal dan agak pendek dengan menggunakan bahasa Inggris yang patah-patah ke arah beberapa orang yang mengelilinginya.
Dia adalah S-5. Sama seperti Divisi Diplomatik, di dalam Divisi Soldier yang merupakan tim serang dari Utopia, nama tak lagi digunakan, mereka menggunakan kode urut sesuai dengan hierarki yang dia miliki di dalam organisasi.
S-5 adalah seorang pria keturunan Amerika Latin. Sesuai codename yang dimilikinya, dia adalah petarung terkuat ke 5 dari divisi tempur milik Utopia. Berbeda dengan divisi lainnya, untuk mendapatkan posisi dengan no 1-5 dalam divisi soldier, seorang serigala petarung haruslah masuk ke tahap manifestasi. Tapi tidak semua serigala petarung tahap manifestasi akan masuk ke lima besar dari divisi ini dan mendapatkan codename itu.
Blackhand sebagai Apostle yang membawahi Divisi Soldier menerapkan sebuah peraturan unik. Pemegang codename S-1 sampai dengan S-5 hanya bisa diganti oleh penantang yang berhasil mengalahkan mereka. Jadi, untuk bisa menjadi S-5 dari divisi soldier, seseorang harus mengalahkan S-5 pendahulunya dalam sebuah pertarungan satu lawan satu.
Karena itu, meskipun dalam ruangan ini sekarang terdapat seseorang dengan hierarki yang jauh lebih tinggi darinya, S-5 tak peduli.
D-1 yang baru saja ikut terkena semprotan dari S-5 menatap laki-laki itu dengan tatapan benci. Tapi dia sama sekali tak menunjukkannya, dia justru tersenyum manis lalu berdiri dan merangkul S-5 yang masih berdiri dan meradang.
“S-5, tenang saja. Bukankah masih ada dirimu disini? Kenapa musti panik dan takut, aku yakin dengan adanya S-5 dan S-10 disini, kita akan bisa menghalau mereka dengan mudah,” rayu D-1 yang memang memiliki kecantikan luar biasa dan tubuh yang sempurna.
S-5 mulai mereda setelah D-1 membujuknya. Dia hanya mendenguskan napas kesal dan duduk di sofa yang ada di dekatnya. D-1 lalu dengan manja duduk diatas pangkuan S-5 dan mulai bergerak-gerak erotis dan membuang pandangannya ke depan, kearah dua orang berpakaian kaos hijau dan bercelana loreng.
“Gunawan, Rendra. Bagaimana bisa pertahanan kalian dilumpuhkan dalam sekejap?” tanya D-1 dengan tatapan berkilat karena marah.
“Mereka mungkin sudah kehilangan disiplin diri sejak beberapa bulan lalu,” jawab Gunawan yang merupakan pemimpin tertinggi di markas ini.
“Humph!! Dasar bodoh!!” maki D-1 kearah mereka berdua.
Ada seorang wanita yang sedari tadi hanya terdiam di kursinya. Dia adalah S-10, sesuai codename-nya, posisinya jauh di bawah S-5, dia disini sebagai back up saja kalau terjadi sesuatu, dan ternayta benar, sesuatu memang terjadi disini.
“Siapa yang menyerang kita?” tapi tiba-tiba saja S-5 membuka mulutnya setelah daritadi terdiam saja.
“Aku menduga ini kerjaan Biro,” jawab Rendra.
“Biro?” tanya S-5 memotong pembicaraan antara Rendra dan S-10.
“Itu adalah lembaga yang menjadi otoritas untuk mengendalikan para serigala petarung di negeri ini,” jawab Rendra.
“Humph!! Serigala petarung? Bullshit. Akan aku tunjukkan kepada negeri kecil kalian, apa itu serigala petarung!!” maki S-5 sambil meludah ke arah Rendra.
Rendra hanya bisa mengatupkan rahangnya dan menahan amarahnya. Tapi apa yang bisa dia lakukan. Dia hanyalah seorang prajurit biasa, bukan seorang serigala petarung.
“Cukup,” potong D-1, “Sekarang apa rencana kita?” tanyanya.
“Rencana? Apa yang mau direncanakan? Hadang mereka dan hancurkan. Itu saja,” jawab S-5 dengan penuh percaya diri.
D-1 melihat kearah S-10 dan tak melihat ada reaksi, itu artinya dia setuju dengan usulan seniornya itu, “Oke, kalau begitu kita hadang mereka,” kata D-1 pendek.
Tak lama kemudian, bayangan mereka sudah menghilang dari ruangan ini, meninggalkan Gunawan dan Rendra yang sampai sekarang masih dalam keadaan setengah linglung dan belum sepenuhnya mengerti dengan apa yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
munding:utopia
Action(Action) Utopia merupakan sebuah negeri khayalan yang diciptakan oleh Sir Thomas Moore dalam bukunya yang berjudul Utopia. Negeri ini berupa sebuah pulau di tengah-tengah Samudera Atlantik yang memiliki tatanan kehidupan yang ideal, dari semua segi...