Chapter 125 - Lost Contact

2.2K 160 7
                                    

Clown berdiri dengan kedua tangan di belakang badannya sambil melihat ke arah dua sosok tubuh yang terbaring di atas ranjang. Kedua tubuh itu diikat dengan kuat ke ranjang dan beberapa alat suntik terlihat menancap di bagian kepala dan leher mereka.

“Kalian boleh mentertawakanku…”

“Kalian boleh menganggapku remeh…”

“Tapi saat kedua prajuritku ini bangkit dari tidur mereka…”

“Kalian akan merasakan akibatnya!”

“Hahahahahahahaha.”

Clown tertawa terbahak-bahak sambil melihat ke arah tubuh Shakur dan Munding yang terbaring dengan napas teratur di atas ranjang operasi yang ada di depannya.

=====

“Coba lagi!!” teriak Arya ke arah beberapa orang laki-laki dan perempuan yang mengenakan seragam di depannya.

Mereka pun mencoba untuk melakukan perintah Arya. Beberapa saat kemudian, salah seorang dari mereka menggeleng-gelengkan kepalanya sambil melihat ke arah Ketua Biro yang menjadi atasan mereka itu.

Baaaaammmmm.

“Bedebah!!” teriak Arya sambil menggebrak meja yang ada di depannya.

Ini adalah sesuatu yang sama sekali tak pernah dia bayangkan akan terjadi. Dia kehilangan kontak dengan petarung terkuat Biro, Munding.

Arya lalu menjatuhkan diri ke kursi miliknya dan memejamkan mata sambil memegangi kepala dengan kedua tangannya. Tak ada sepatah kata atau suara apa pun yang berani keluar dari mulut bawahannya.

Ruangan ini menjadi hening selama beberapa menit sebelum akhirnya keheningan itu dipecahkan oleh sebuah suara tenang dan tegas milik seorang wanita.

“Kalian bubar dulu. Ingat, ini informasi yang masuk kategori ‘top classified’, siapapun yang membocorkannya akan mendapatkan sanksi level 0 dari Biro,” kata si wanita yang berdiri sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Tubuh para bawahan yang mendengarkan kata-kata Afza bergetar sesaat ketika mendengarkan kalimat terakhir Bos Kedua mereka barusan. Sanksi level 0 merupakan sanksi tak tertulis yang tidak dapat ditemukan secara legal di dokumen manapun milik Biro.

Secara resmi mereka hanya mengenal sanksi bagi anggota Biro yang melakukan kesalahan dengan sanksi tertinggi adalah level 1, dimana anggota yang melakukan kesalahan akan mendapatkan ancaman hukuman penjara dalam jangka waktu yang lama.

Sedangkan sanksi level 0, itu adalah sebuah sanksi tak tertulis dimana isinya adalah Biro akan melakukan apa pun dengan segenap kekuatannya untuk menghabisi anggota yang mendapatkan sanksi tersebut. Sanksi yang biasanya akan dijatuhkan kepada para pengkhianat atau petarung yang membelot dari Biro.

“Kalian mengerti?” tanya Afza masih dengan nada datar seperti tadi.

“Siap!! Kami mengerti Wakil Ketua,” jawab semua anggota di ruangan ini serempak.

“Bubar!” kata Afza.

Semua bawahan yang ada di ruangan itu pun langsung membubarkan diri. Raut wajah pucat jelas terlihat di wajah mereka. Ketegangan dan kewaspadaan juga terlihat disana, karena mereka pun menyadari kalau dalam waktu dekat ini, Biro akan menghadapi krisis terhebatnya sejak didirikan.

Kini hanya tinggal Afza dan Arya di dalam ruangan meeting itu.

Dua orang sahabat yang pernah bertarung berdampingan hidup dan mati itu hanya saling terdiam dan larut dalam pikirannya masing-masing. Arya masih tetap duduk bersender di kursinya sambil memejamkan mata dan menggunakan kedua tangannya untuk memijit kepalanya. Afza duduk di kursi sebelah Arya sambil menunduk dan larut dalam pikirannya.

munding:utopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang