Chapter 91 - Betrayal

3.6K 226 13
                                    

“Para petarung lemah yang mungkin saat ini sudah habis dibantai oleh para Tetuanya sendiri,” gumam Tommy dengan nada sedih.

Raut muka Cui dan Jian langsung berubah seketika. Mereka tak menyangka kalau semua ini hanyalah tipuan dan trik semata.

Duel antara Tommy dan Jian ternyata hanyalah sebuah decoy, sebuah pengalih perhatian. Serangan pertama yang dilakukan oleh Titis bersama divisi-nya juga merupakan pengalih perhatian. Serangan utama yang dilancarkan oleh Utopia, justru adalah serangan dari para Tetua Kongzi yang telah berkhianat kepada anggota organisasi mereka sendiri.

“Tommy, walaupun kita mungkin terlihat lama saat berada disini, tapi di luar sana, waktu hanya berlangsung beberapa menit saja. Apakah menurutmu keparat-keparat itu punya cukup waktu untuk menjalankan aksi mereka?” geram Jian dengan penuh emosi.

“Hei, aku tak tahu detail tentang rencana ini. Jian, kau seharusnya tahu, aku memang pemimpin Utopia, tapi aku bukan yang memikirkan semua rencana dan aksi organisasi. Aku datang kesini untuk berduel denganmu dan itu sejalan dengan rencana kami untuk menghalangimu, karena itu aku setuju,” jawab Tommy sambil mengangkat bahu.

“Kau!!! Jika sampai Kongzi sampai hancur akibat rencana busuk kalian, aku akan membuat perhitungan denganmu,” ancam Jian.

Tommy hanya mengangkat bahu dan menggelengkan kepalanya. Dia memang kalah dari Jian, tapi untuk sekedar lari dari serangan kakek itu? Sangat mudah sekali baginya.

“Cui!” teriak Jian sambil melirik ke arah Cui agar mengakhiri ilusi Tian Di ini.

=====

“Apa yang kau lakukan pada rekan-rekanku?” sebuah suara keras penuh amarah tiba-tiba terdengar dari belakang Lee yang masih tercekik di tangan Munding.

Munding saat ini sedang berada dalam pengaruh legendary concept milik Tommy, gravity. Semua orang yang ada di dalam ruangan ini juga merasakannya, sebagian besar dari mereka langsung terkapar di lantai karena tekanan gravitasi yang tiba-tiba saja meningkat dan dirasakan tubuh mereka.

“Ukuran lebih besar tak selalu lebih kuat,” sebuah suara tiba-tiba terdengar di telinga Munding di saat dia sedang merasakan betapa seluruh tubuhnya menjerit karena berat tubuhnya meningkat tiba-tiba.

Di sebelah kanan Munding, Jian berdiri dengan tenang dan melipat kedua tangannya di depan dada, matanya berwarna keperakan dan di sekitar tubuhnya Munding melihat sebuah domain yang terlihat chaotic dan penuh dengan kilatan cahaya.

Domain Jian hanya berukuran 1,5 meter dan dia sama sekali tak terpengaruh oleh konsep gravitasi milik Tommy. Munding melepaskan leher Lee yang sejak tadi masih dipegangnya. Kini dia tak lagi membutuhkan informasi tentang Clown. Dia tahu kalau Clown adalah bagian dari Utopia. Munding juga curiga kalau aksi yang dilakukan oleh Clown mungkin atas instruksi Utopia.

Itu artinya satu, Utopia adalah musuhnya.

Booommmmmmmm.

Munding mengeluarkan domainnya dengan kekuatan penuh. Dulu, Munding berpikir bahwa semakin luas wilayah yang dicakup oleh domainnya, maka akan semakin hebat kemampuannya. Tapi anggapannya mungkin salah. Menurut Jian, ukuran lebih besar tak selalu lebih kuat.

Domain kegelapan Munding paling optimal pada radius 50 m, dia mungkin bisa membuatnya mencapai area dengan diameter 200 m tapi persepsi dan kontrol yang dia miliki sangatlah lemah. Area dengan diameter 50 m adalah yang paling optimal bagi Munding untuk mengendalikan semua intent yang dia miliki dan persepsi-nya bisa bekerja dengan semua.

Saat berduel dengan Jian sebelumnya, Munding melihat Jian hanya mengeluarkan domain dengan diameter 3 m dan menganggap kalau itu adalah standard yang digunakan oleh para petarung legenda, dan dia hanya mengikutinya saja, mengeluarkan domain dengan diameter 3 m dari tubuhnya dengan intensitas optimal seperti layaknya saat dia mengeluarkan domain terbaiknya.

Tapi kali ini lain, Munding tak akan mengeluarkan domain yang sama saat berduel dengan Jian. Munding juga tak berencana menggunakan domain optimalnya yang berdiameter 50 m.

Munding akan mengompressikan domain optimalnya yang berdiameter 50 m menjadi sekecil mungkin yang dia bisa. Dia sendiri juga ingin sekali melihat apa yang akan terjadi pada kemampuan yang dia miliki saat berhasil melakukannya.

Ketika domain kegelapan menyapu ke sekeliling Munding dengan diameter seluas 50 m, semua orang yang berada dalam area itu merasakan semua intent dan kekuatan yang mereka miliki berangsur-angsur melemah tanpa sebab.

Mereka juga merasakan putus asa secara tiba-tiba, seolah-olah ada sesuatu yang sangat menakutkan dan bersembunyi dalam kegelapan sedang mengamati semua gerak-gerik mereka. Sesuatu yang jelas-jelas bukan berasal dari kebaikan. Sesuatu yang tidak datang dari cahaya. Sesuatu yang mengintai mereka dari gelapnya malam.

Semua pertarungan terhenti seketika ketika domain Munding menyelimuti mereka.

Munding juga merasakannya. Berbagai pertempuran yang terjadi saat ini di tempat lain di sekelilingnya. Pemandangan yang membuatnya bergidik jijik dan meradang karena amarah. Para Tetua Kongzi yang sedang membantai anggotanya sendiri, kelakuan para binatang yang mengambil kesempatan kacau ini untuk menyakiti para tamu wanita, Munding melihat semuanya.

Tapi tiba-tiba saja, Munding tertegun. Seorang pria dengan dua pistol di tangannya dan sebuah seringai keji yang tersunggi di bibirnya, dengan tertawa riang menghabisi nyawa musuh-musuhnya dengan peluru yang keluar dari senjatanya. Munding mengenal laki-laki itu.

Saat itulah, sebuah garis lurus seperti seolah menghubungkan antara tiga buah nama yang sebelumnya sama sekali tak pernah bersinggungan, Clown, Utopia, dan Titis.

Apa yang telah kalian lakukan kepada Nurulku? teriak Munding marah dalam hati.

“Compress!!” terdengar sebuah teriakan yang mengembalikan kesadaran Munding.

Munding lalu kembali ke dunia nyata. Dengan cepat dia memusatkan konsentrasinya dan berusaha untuk mengkompressikan domainnya.

Domain kegelapan Munding yang tadinya berukuran besar itu lalu mengecil dengan cepat dan menjadikan Munding sebagai titik pusatnya. Tetapi, seiring dengan mengecilnya domain kegelapan Munding, sensasi rasa cemas dan ketakutan yang dirasakan oleh orang yang berada di dalam domain Munding semakin bertambah.

Munding sendiri juga merasakannya, manifestasi intent yang terasa semakin menguat seiring dengan menyempitnya area domain kegelapan miliknya.

Semua orang yang baru saja terlepas dari domain kegelapan menarik napas lega ketika merasakan sensasi menakutkan itu menghilang. Mereka hanya bisa membuang napas panjang dan sebagian langsung terduduk di lantai karena rasa tegang yang tadi mereka alami.

“Apa itu tadi?”

“Aku merasa seperti ada sesuatu yang mengincar dan siap menerkamku tapi tidak tahu siapa.”

“Aku merasakan hal yang sama saat kita berjalan di lorong yang gelap dan seperti ada seseorang yang membuntutiku dari belakang.”

Kalimat bernada serupa dilontarkan oleh hampir semua orang yang tadi merasakan sensasi domain kegelapan milik Munding. Terkecuali beberapa petarung manifestasi yang pernah bersinggungan dengan legendary concept dan domain, mereka bisa menebak dengan cepat kalau tadi adalah sebuah domain milik seorang petarung legenda.

“Domain tadi bukan milik Jian atau Pemimpin Utopia, lalu siapa lagi pemilik domain barusan?” hanya satu kalimat itu yang terbersit di kepala para veteran itu.

Mungkin hanya Titis yang bisa sedikit menebak siapa pemilik domain tadi. Sama seperti dulu saat dia mengamuk tanpa kendali setelah mengetahui hasil analisa yang diterimanya dari para ahli forensic Australia setelah mengautopsi jenazah para petarung yang menyerang RS tempat keluarga Munding dirawat dulu.

=====

Author note:

Anggap ini advanced chapter, besok saya full-day-school. Ada training dari pagi sampai sore, jadi masih belum bisa janji bisa update atau tidak.

Semoga saja kepala saya masih bisa diajak kompromi untuk berimajinasi. Wkwkwkwk.

munding:utopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang