Chapter 131 - Coup d'etat

2.2K 170 14
                                    

“Tidak apa-apa, kalian bisa tenang disana. Bukankah ada Ayah mertuamu dan saudara-saudaranya?” tanya Broto melalui telepon yang dipegangnya.

“Iya, Pa,” jawab Amel.

“Ya sudah. Setidaknya, dengan adanya mereka, kalian akan aman. Papa masih bekerja dengan Biro untuk mencari informasi tentang suamimu,” jawab Broto.

“Makasih Pa,” jawab Amel.

Mereka berdua lalu berbincang-bincang sejenak sebelum akhirnya mengakhiri panggilan telepon itu. Amel menarik napas dalam dan melihat ke arah beberapa orang yang ada di dekatnya.

“Nggak pa-pa. Anggap saja ini sebagai liburan,” kata Pak Yai menenangkan putrinya.

Mereka semua sekarang berada di sebuah rumah villa yang terletak di sebuah lereng pegunungan. Villa itu bukanlah sebuah komplek bangunan yang tertutup dengan pagar tinggi tapi lebih menyerupai rumah peristirahatan yang membaur dengan lingkungan sekitarnya.

Di kejauhan, hamparan perkebunan teh terlihat menghijau dengan beberapa orang petani yang mengenakan caping dan sedang memetik pucuk tanaman lalu memasukkannya ke dalam tas anyaman yang ada di punggung mereka.

Nurul, Amel, Alit, Pak Yai, Bu Nyai, Tante Aisah, dan Om Leman, mereka semua sekarang lengkap berkumpul di tempat ini. Cynthia yang sempat mengantarkan Aisah ke sini, hanya menginap selama dua hari sebelum akhirnya memutuskan kembali ke peradaban dan mengurus usahanya.

Selain mereka bertujuh ada beberapa agen Biro yang ditempatkan untuk sekedar berjaga-jaga dan menyelesaikan urusan sepele sehari-hari. Untuk urusan keamanan yang sesungguhnya, tentu saja Leman dan Aisah yang menjadi tumpuan. Dengan dua orang petarung manifestasi berada di tempat ini, setidaknya akan membuat gentar siapa pun yang berniat jelek terhadap keluarga kecil Munding. Itu pun setelah mereka harus bersusah payah untuk mendapatkan informasi lokasi tempat ini.

=====

“Manifestasi adalah tahapan dimana naluri predator dan kesadaran diri melebur menjadi satu dengan menggunakan konsep sebagai emulsifier-nya.”

“Untuk memahami proses sederhana ini, kita dapat menemukannya dalam kehidupan sehari-hari. Air dan minyak, mereka tak akan pernah menyatu, seperti layaknya naluri dan kesadaran diri. Tapi ketika sabun ditambahkan sebagai emulsifier antara air dan minyak, maka kedua substansi yang tadinya tak akan pernah bisa menyatu itu akan bersatu.”

“Semua serigala petarung memahami proses manifestasi dengan mudah. Aku bahkan sudah mengetahuinya sejak dulu. Sejak aku masih menjadi petarung tahap awakening, tapi kenapa aku tak pernah berhasil melakukannya???” teriak Clown setelah bergumam sendiri sejak tadi.

Di depan Clown, terdapat dua buah tabung kaca berukuran besar dan melebihi tinggi manusia dewasa. Puluhan selang yang menyuntikkan berbagai jenis cairan terlihat terkoneksi di bagian atas tabung kaca itu. Sesekali gelembung udara akan keluar dari ujung selang yang terendam dalam air yang memenuhi tabung kaca di depan Clown.

Dua sosok terlihat berdiri dengan mata terpejam di dalam tabung kaca itu.

Mereka adalah Shakur dan Munding.

“Dia…”

“Dia…”

“Dia hanya pemuda kampung dari sebuah negeri terbelakang antah berantah…”

“Tapi kenapa dia justru bisa melangkah ke tahap manifestasi di usia muda? Bahkan memiliki konsep legendaris?”

Clown menatap tajam ke arah sosok Munding yang memejamkan mata dan terendam dalam cairan yang berada di dalam tabungnya. Clown lalu berjalan mendekat dan menyandarkan kedua kepalan tangannya ke kaca tabung dan terus melihat ke arah Munding.

“Aku melakukan segalanya… Aku menggunakan segalanya… Tapi tetap saja, pada akhirnya, aku tak berhasil juga. Jangan kan memiliki konsep legenda, bahkan untuk menembus batas dan melangkah ke tahapan manifestasi pun aku tak bisa!”

“Aku sudah melakukan semuanya untuk menciptakan serum yang berfungsi sebagai emulsifier buatan. Aku ingin menciptakan serum yang memiliki definisi sebagai ‘konsep manifestasi’… Tapi, setelah ribuan kali mencoba, aku masih tetap gagal,” geram Clown.

“Tapi itu bukan akhir dari semuanya. Aku mencari jalan lain. Serumku memang tidak bisa menjadi emulsifier buatan, serumku memang tidak bisa membuatku lebih kuat, tapi serumku bisa membuat proses manifestasi serigala petarung menjadi terganggu.”

“Aku bisa memenjarakan kesadaran diri seorang petarung manifestasi yang seharusnya sudah menyatu dengan naluri. Dengan begitu, aku bisa mengendalikan mereka. Mereka akan menjadi pasukan hara-kiri milikku. Mereka akan menjadi deathguard-ku. Dan kalian berdua adalah jenderalnya. Kalian yang akan memimpin semua pasukanku.”

“Setelah ini, bahkan tak ada lagi satu organisasi pun di dunia yang akan berani menentangku…”

“Aku akan mempunyai kekuatan yang melebihi Tommy, Tuhan Palsu dari Utopia!!”

“Aku selangkah lebih dekat lagi ke jenjang omnipotent dan omniscient yang sesungguhnya!!”

“Aku adalah Tuhan baru!!”

Clown membuka kedua tangannya lebar-lebar dan seiring dengan itu, seluruh ruangan yang tadinya terlihat gelap, kini menyala terang. Ada puluhan dan bahkan ratusan tabung kaca menyerupai kedua tabung kaca yang berisi Munding dan Shakur. Di dalam tabung kaca itu terdapat beragam sosok yang memiliki ciri fisik bervariasi.

Dua baris pertama yang berada di belakang Munding dan Shakur berisi beberapa orang petarung manifestasi yang entah didapat oleh Clown dari mana. Sedangkan, berderet-deret di belakang mereka, puluhan orang yang sebagian besar dari mereka mengenakan topeng Clown dan merupakan petarung tahap inisiasi dan awakening, terlihat nyenyak dalam tabung kaca mereka.

“Langkah pertama untuk perubahan dan menguasai dunia adalah…”

“Coup d’etat!!”

Shiiinnggggggggg…

Terdengar bunyi menyerupai mesin pompa yang dimatikan. Setelah itu, aliran cairan dan udara dari selang-selang transparan yang terhubung ke tabung-tabung kaca terhenti. Perlahan-lahan, cairan yang berada di dalam tabung kaca juga berangsur-angsur turun ke bawah, terbuang melalui lubang drain yang berada di bagian bawah tabung.

Ketika cairan yang berada di tabung-tabung kaca itu telah mencapai di bawah hidung masing-masing tawanan, beberapa di antara mereka terlihat berusaha menghirup udara segar yang ada di dalam tabung kaca sebanyak-banyaknya.

Satu-persatu, semua sosok yang sebelumnya tak sadarkan diri di dalam tabung mulai membuka mata mereka perlahan-lahan. Sebagian kecil di antara mereka yang sudah mulai tersadar dan melihat ke arah Clown, dengan cepat berteriak marah dan tanpa berpikir segera menghantam tabung kaca yang ada di depan mereka.

Prannngggggg.

Bunyi riuh karena tabung yang pecah terdengar bersahut-sahutan, beberapa orang juga terlihat bergerak cepat ke arah Clown, tapi si Badut sama sekali tak bergeming. Dengan sebuah gerakan kecil, Clown mengangkat lengan kirinya dan memperlihatkan sebuah benda menyerupai jam tangan tapi sedikit lebar dengan panjang lebih dari 10 cm. Clown menekan sebuah tombol di gelang aneh miliknya, dan seketika itu juga, semua orang yang tersadar dan merangsek ke arah Clown, terjatuh limbung ke tanah tanpa tenaga.

“Kalian pikir, aku tak mempersiapkan sistem pengaman?” cibir Clown.

“Dengarkan!! Kalian adalah pasukanku, kalian adalah bonekaku, kalian harus bersedia mati untukku!! Sekarang, esok dan selamanya,” kata Clown pelan dan penuh percaya diri.

=====

Author note:

Lebih baik terlambat daripada tidak. Ini hadiah ultah untuk seseorang yang sudah kelewat sebulan 3 hari, tepatnya 10 Juni.

Bulan lalu, pas kondisi buruk-buruknya Corona, saya sempat dirumahkan hampir satu setengah bulan lamanya. Praktis di rumah aja, fokus puasa, bersihin kolam ikan, jadi kelelawar karena kondisi rawan keamanan di lingkungan, malam melek, siang molor, mancing terus-terusan dan sebagainya, wkwkwk.

Maafkan saya untuk hadiah yang tertunda ini.

Terima kasih telah menjadi pembaca setia, sekalipun sering kena php dari author kacangan kek saya.

munding:utopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang