Seorang laki-laki berdiri dengan tubuh bergetar menahan emosi yang menggelegak dalam dirinya. Di depannya terdapat sebuah pemandangan yang luar biasa.
Sebuah bangunan megah dan indah yang menyerupai sebuah istana, terbelah dengan sempurna menjadi dua bagian dengan sebuah celah yang menganga sepanjang setengah meter di antara kedua bagian itu. Celah itu membentuk sebuah garis lurus yang sempurna dan jika kita mengikuti celahnya, maka semua tempat yang dilewati oleh garis lurus itu akan mengalami nasib yang sama dengan Istana Utopia.
Dalam radius beberapa meter, benda-benda kecil seperti batu, ranting, dedaunan terlihat bergetar dengan keras dan bahkan beberapa di antaranya melayang ke atas. Mereka seakan terpengaruhi oleh emosi Tommy yang meledak-ledak dan melayang melawan gravitasi bumi tanpa Tommy sadari.
“Tommy!!” sebuah suara bernada teguran terdengar dan membuat amarah Tommy yang memuncak kembali mereda.
Seorang wanita berkulit hitam dan bertubuh seksi berjalan mendekat ke sebelah Tommy, “What goes around comes around. Pernah dengar pepatah itu kan?” tanya Kelly.
Tommy menganggukkan kepalanya.
“Kita menyerang markas Kongzi, mungkin ini retribusi dari Jian. Meskipun secara infrastruktur kita mungkin mengalami kerugian luar biasa, tapi secara fundamental, kita sama sekali tak mengalami kerugian apa-apa. Tak ada anggota inti dari Pulau Utopia yang meninggal, hanya ada para penganut sampah yang bersenang-senang saja menjadi korban. Dibandingkan kerugian yang dialami oleh Kongzi saat kita menyerangnya, aku rasa, mereka akan butuh waktu puluhan tahun untuk kembali ke masa puncaknya,” lanjut wanita seksi itu dengan suara mendesah dan terdengar seperti sebuah nyanyian Siren yang memabukkan jiwa.
“Kita dapat membangunnya kembali, jangan turuti emosimu,” kata Kelly sambil memeluk pinggang kekasihnya, sang Pemimpin Utopia. Mereka berdua lalu berjalan ke arah Istana Utopia yang kini terbelah menjadi dua itu.
Amarah Tommy berangsur-angsur mereda, tak lama kemudian dia berkata pelan, “Kumpulkan para Apostle dan para pemegang rank tertinggi. Aku ingin berdiskusi dengan mereka,” kata Tommy.
“Dimengerti Pemimpin,” sebuah suara menyahut perkataan Tommy dan datang entah darimana.
=====
“Apa ini??” Kelly terjerembab jatuh ke depan dengan napas tersengal-sengal.
Tak seperti semua kata-kata yang dia gunakan untuk menenangkan Tommy, Kelly merasakan sensasi ancaman bahaya yang luar biasa karena kejadian tadi. Awalnya Kelly merasa kalau ancaman itu berasal dari Jian, tapi setelah dia menggunakan konsepnya untuk memprediksi Jian, tebakannya salah besar, sang monster tua itu mungkin tak akan pergi meninggalkan sarangnya di Shandong selama beberapa tahun ke depan.
“Lalu, apa yang membuatku merasakan ancaman seperti ini? Sensasi ini sama berbahayanya dengan ancaman kedatangan ‘Cahaya’ waktu itu,” gumam Kelly di sela-sela helaan napasnya.
Kelly lalu berusaha duduk dan mengatur energinya agar kembali bergerak normal. Setengah jam kemudian, Kelly akhirnya bisa kembali bernapas dengan tenang. Mukanya tak lagi pucat dan seluruh tubuhnya tak lagi bergetar.
Kemampuan prediktif yang dimiliki oleh Kelly sungguh luar biasa dan bisa dikatakan menyerupai clairvoyant dari legenda. Tapi, tak akan pernah ada yang menyangka kalau semua itu ada harganya. Kelly memiliki tubuh yang lemah dan sangat rentan terhadap penyakit. Dia juga memiliki sistem saraf yang tak berfungsi dengan sempurna.
Itu artinya, indera perasa Kelly tak bisa mendeteksi rasa secara optimal. Dia masih bisa merasakan sakit, panas, nikmat, dan sensasi sentuhan lain, tapi dengan kadar tak lebih dari 20% dari apa yang dirasakan oleh manusia biasa.
Itu artinya, sesuatu yang menyakitkan bagi orang lain, mungkin akan terasa seperti sesuatu yang membuat Kelly merasa tergelitik geli. Dan juga sebaliknya, sesuatu yang luar biasa nikmat seperti hubungan seks, mungkin tak memberikan rasa apa-apa bagi gadis ini.
Begitu juga dengan makanan dan minuman. Kelly tak bisa membedakan apakah suatu masakan itu enak atau tidak, karena semua terasa hambar di mulutnya. Kelly juga harus berhati-hati saat meminum sesuatu yang terlalu panas atau dingin, karena dia tak akan menyadarinya jika lidah dan rongga mulutnya melepuh terbakar oleh panasnya minuman yang dia tenggak.
Tapi.
Kelly memiliki ambisi, dan dia memiliki kemampuan untuk mencapainya. Sejak kecil, Kelly berusaha menggunakan kemampuan prediktifnya untuk memanipulasi orang-orang di sekitarnya. Dia menggunakan kemampuan itu untuk mengetahui akibat dari semua tindakan yang akan dia lakukan. Dan dia menyesuaikan tindakan yang dia ambil dengan reaksi yang dia inginkan.
Dengan kemampuannya, Kelly bisa memanipulasi semua orang yang berada di dekatnya, bahkan tanpa mereka sendiri sadari. Tommy mungkin merasa kalau dia adalah pemimpin Utopia. Tommy juga merasa kalau mungkin organisasi ini berdiri karena inisiatifnya. Tommy juga mungkin percaya kalau memang menciptakan Utopia adalah impiannya sejak dulu.
Tapi ada satu hal yang tak pernah Tommy sadari, semua ide, gagasan dan kepercayaan gila itu telah ditanamkan oleh Kelly ke dalam diri Tommy dengan sengaja. Bahkan hingga Tommy sendiri percaya kalau semua itu datang dari dirinya sendiri.
Ini bukan kali pertama Kelly melakukan prediksi sendirian tanpa sepengetahuan Tommy ataupun Apostle lain. Dia juga tak memberitahukan ancaman bahaya yang dia rasakan, karena ancaman bahaya itu berbeda dengan apa yang selama ini dia rasakan.
“Naluriku mengatakan bahwa ancaman bahaya ini berkaitan dengan pemilik konsep legenda. Kupikir awalnya adalah Jian, karena dia menyimpan dendam bahkan menyerang ke sini. Tapi ternyata bukan. Apakah Demon?” gumam Kelly tak yakin.
“Demon bukan ancaman. Tommy pernah bertemu dengannya beberapa waktu lalu saat menyerang Kongzi dan dia selamat dari tangan Tommy karena Shakur ikut campur.”
“Cahaya?”
“Cahaya belum matang. Dia bahkan masih lumpuh dan bukan serigala petarung type offensive. Sekalipun konsepnya belum diketahui karena dia cuma petarung level rendah. Tapi yang pasti dia bukan ancaman.”
Kelly lalu berpikir keras dan mencoba menganalisa beberapa petarung lain yang memang sudah diketahui memiliki konsep legenda, maupun yang masih diisukan saja memiliki konsep legenda itu. Tapi tak ada satu pun yang masuk kriteria untuk memberikan ancaman bahaya senyata apa yang dia rasakan.
“Cukup. Mungkin saatnya aku beristirahat sejenak. Aku yakin semua akan ada jalan keluarnya,” gumamnya pelan sambil memejamkan mata.
Tak jauh dari ruangan Kelly.
Tommy berdiri dengan beberapa orang mengelilinginya, “Clown!! Kau satu-satunya Apostle yang ada di Pulau. Kenapa kau tak melakukan sesuatu?” bentak Tommy.
“Boss. Tolonglah. Aku ini seorang peneliti, hanya seorang petarung inisiasi. Bagaimana mungkin melawan petarung yang memiliki konsep legenda. Mungkin dia akan bisa menghabisiku dengan satu jari saja,” kata Clown sambil menunjukkan jari tengahnya ke arah Tommy.
“Eh, maaf,” kata Clown cepat sambil mengganti jari tengah dengan jari telunjuknya.
Lee dan Knife tertawa terbahak-bahak melihat tingkah nekat Clown yang membuat Tommy melotot ke arahnya. Sedangkan para pemegang codename nomor 1 dari setiap divisi yang berdiri di belakang mereka hanya bisa menahan tawa saja.
Lee, Knife, dan Titis masing-masing memiliki bawahan dengan codename sebagai nama mereka. Mungkin hanya Clown yang tak memilikinya. Clown juga satu-satunya Apostle yang bukan petarung manifestasi.
Karena itu, sesuai dengan namanya, tak pernah ada yang menganggap Clown dengan serius. Dia hanya si Badut pembuat tawa bagi mereka semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
munding:utopia
Aksi(Action) Utopia merupakan sebuah negeri khayalan yang diciptakan oleh Sir Thomas Moore dalam bukunya yang berjudul Utopia. Negeri ini berupa sebuah pulau di tengah-tengah Samudera Atlantik yang memiliki tatanan kehidupan yang ideal, dari semua segi...