Chapter 98 - The Thug

3K 213 55
                                    

Seorang laki-laki memperhatikan sebuah mobil yang terparkir di sebuah hotel sejak malam tadi. Dia melakukan hal itu dari jarak yang lumayan jauh dengan menggunakan sebuah teropong yang lumayan canggih di tangannya.

Sesekali dia akan memperhatikan apabila terjadi pergerakan di dekat mobil mewah yang terparkir itu, sebuah mobil Mercedes Benz V-Class.

Si laki-laki menarik napas dalam dan melirik ke arah cermin yang ada di samping jendela hotel yang dia gunakan untuk menginap itu. Ketika melihat seraut muka yang mengerikan dengan puluah bekas luka memenuhi wajahnya, dia hanya bisa menarik napas dalam dan membuangnya perlahan-lahan.

Sejak kejadian itu, si laki-laki ini memang harus mengenakan penutup muka saat bepergian kemana-mana karena mukanya yang mengerikan, tapi dia masih bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk bertahan hidup dari kejadian itu.

Beberapa bulan telah berlalu, dengan perawatan intensif yang dia dapatkan, semua luka itu kini telah sembuh. Luka dari puluhan atau ratusan pecahan kaca yang menancap di seluruh permukaan wajah, lengan, dan tubuhnya.

Luka yang dia dapat saat melarikan diri dari serangan Tommy ketika dia menyatakan keluar dari Utopia.

Blackhand memiliki nama asli Shakur.

Sekilas mirip dengan nama warga Asia Selatan atau wilayah India dan sekitarnya, tapi berbeda dengan nama yang dia miliki, Blackhand adalah seorang keturunan kulit hitam.

Tapi, meskipun begitu, julukan Blackhand bukan didapatnya karena kulitnya yang hitam, tapi karena konsep kecepatan yang dia miliki. Dia mampu bergerak dengan sangat cepat dan menggunakan berbagai senjata rahasia yang berjenis senjata lempar, terutama adalah pisau kecil.

Saat dia meloncat dari markas terbang Utopia, Shakur terjatuh dan mendarat di perairan yang ada di antah berantah. Dia bahkan tak tahu bahasa apa yang mereka gunakan. Tapi setelah beberapa lama dia mendapatkan perawatan dari orang-orang yang menolongnya, Shakur tahu kalau dia jatuh ke wilayah terpencil dari Negara Indonesia, di sebuah kepulauan yang disebut Natuna.

Shakur mendapatkan pengobatan tradisional disana dan menghabiskan waktu selama beberapa bulan untuk membaur dengan orang-orang yang menolongnya. Dia juga sedikit demi sedikit mulai bisa menggunakan bahasa lokal.

Shakur sebenarnya adalah seorang petarung yang berasal dari USA. Dia terlahir dari kerasnya jalanan di kota-kota besar disana dan bergabung dengan gang sejak usia dini. Shakur tak pernah mengenal pendidikan formal karena sejak melakukan inisiasi untuk masuk ke gang miliknya, dia tak pernah keluar lagi.

Semua tindak kejahatan jalanan kerap dilakukannya.

Kalau lah para penikmat game Grand Thief Auto hanya berimajinasi untuk merasakan kerasnya kehidupan yang terkenal dengan sebutan ‘Thug Life’ melalui layar televisi mereka, Shakur adalah salah satu contoh nyata yang menjalani kerasnya kehidupan seperti itu.

Kehidupan penuh kedamaian seperti yang dinikmatinya selama beberapa bulan ini saat berada di Natuna terasa seperti sesuatu yang tak nyata bagi Shakur.

Tapi dia menikmatinya.

Dan saat itulah Shakur sadar, buat apa Utopia bersusah payah menciptakan surga dunia buatan mereka.

Shakur menemukan surga itu disini.

Di tengah tawa anak-anak nelayan yang asyik berenang di air laut yang jernih dan belum tercemar.

Di tengah senyuman para nelayan yang menenteng hasil tangkapan mereka setelah melaut seharian.

Di tengah kesederhanaan rumah kayu dan papan yang dibuat di atas tiang dari nira di pinggir lautan.

Di tengah simfoni alam berupa deburan ombak yang menemani kita saat menjelang tidur di tengah malam.

Shakur menemukan Utopia-nya. Dia menemukan surga dunianya.

Tapi, Shakur akhirnya juga tersadar. Selama ini, posisi pulau Utopia yang selalu dijaga kerahasiannya pasti terletak tak jauh dari tempat ini. Dia tidak tahu lokasi tepatnya, tapi dia yakin kalau posisinya tak jauh dari tempat dia sekarang berada.

Itu artinya, suatu saat, surga yang telah ditemukan oleh Shakur tanpa sengaja ini, suatu saat akan terancam dengan keberadaan Utopia.

Itu artinya, Shakur harus melakukan sesuatu, sekecil apa pun itu, untuk menghancurkan Utopia.

Ini kali pertama dalam hidup Shakur dia merasakan sebuah dorongan yang luar biasa kuat dan seolah-olah menemukan tempat untuk menancapkan akarnya.

Dia harus melakukan apa pun untuk melindungi tempat indah ini, tempat yang mungkin akan menjadi tujuan Shakur saat masa tuanya nanti.

Dan disinilah dia sekarang, memata-matai mobil mewah yang digunakan oleh Tommy dan timnya. Shakur juga melihat saat Titis keluar dari mobil itu lalu bergerak sendirian bersama Divisi Soldier yang dulu dipimpinya.

Shakur juga menyaksikan saat Tommy dan kedua Apostle lainnya meninggalkan mobil itu dan menuju ke arah yang sama dengan Titis. Dia tahu kalau Utopia berniat menyerang Kongzi saat Kongzi melakukan acara gathering mereka.

Saat Shakur masih bergabung dengan Utopia dan menggunakan nama Blackhand sebagai Apostle, rencana ini sudah dibahas dengan matang oleh pimpinan elite Utopia. Karena itu Shakur tahu garis besarnya.

Kelly, thinking machine Utopia, sedari awal sudah memetakan dan menganalisa kawanan mana saja yang akan memberikan ancaman bagi mimpi besar mereka.

Kelly juga berkali-kali menggunakan kemampuannya untuk sedikit melihat ke masa depan saat menganalisa potensi bahaya dari setiap kawanan yang mereka tandai. Karena itu juga, Utopia yang pada awalnya didirikan di Eropa lalu memindahkan basis mereka dan mulai bergerak ke Asia dan sebagian kecil benua Afrika.

Semua langkah taktis yang selama ini diambil oleh Utopia merupakan hasil analisa Kelly. Dialah sang Dalang dari Utopia, Tommy adalah symbol pemimpin Utopia kepada dunia luar, Lee bertanggung jawab untuk masalah eksternal dan Knife bertanggung jawab untuk masalah internal.

Blackhand dan Clown hanya menjadi dua orang pembantu saja bagi mereka.

Blackhand ditempatkan sebagai anjing penjaga bagi Utopia, sedangkan Clown menjadi sapi perahan untuk menghasilkan serum dan senjata biokimia yang penting bagi operasi mereka.

Bahkan setelah bergabung selama beberapa tahun sekalipun, Utopia tetap memperlakukan Shakur dan Clown seperti dua orang luar yang tak dianggap penting.

Tapi itu semua adalah masa lalu bagi Shakur. Tak ada lagi keinginan untuk kembali bergabung dengan Utopia. Dia hanya ingin menghancurkan organisasi itu dan segera kembali ke surga kecilnya di Natuna sana.

Setelah menunggu selama beberapa jam, tiba-tiba Shakur bangkit saat melihat Tommy datang dengan kedua sahabatnya dalam kondisi terluka parah, Lee tak sadarkan diri sedangkan Knife tak punya kemampuan hanya untuk berdiri.

Tommy membawa mereka berdua masuk ke dalam mobilnya lalu tak lama kemudian, seseorang datang dan menyerang ke arah mobil milik Tommy dan kawan-kawannya.

Shakur terperanjat kaget.

Dia tahu seberapa kuat Tommy, sang pemilik legendary concept Gravity, karena itu dia kaget saat melihat seseorang yang masih berusia relatif muda, datang dan menantang sang Pemimpin Utopia.

Terlebih lagi saat Shakur melihat ciri fisik pemuda itu, Shakur tahu kalau pemuda itu adalah seorang petarung yang datang dari kawasan Asia Tenggara.

=====

Author note:

Satu chapter lagi. Tapi nanti tengah malam. Wkwkwkwkwk.

munding:utopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang