Tuk!
"Tuh, pesenan lu" Jooheon langsung naro kopinya Changkyun di atas meja kerjanya.
Saking udah keseringan main ke rumah Changkyun, sekarang Jooheon udah ga harus nunggu Changkyun turun buat ngejemput dia dari ruang tamu, naik ke kamarnya.
Sekarang Jooheon udah bisa dengan santai nyapa orangtuanya si hacker dan pasti langsung disuruh naik ke atas sama orangtuanya Changkyun.
Jadi, kesimpulannya, Jooheon udah mandiri sekarang /g.
"Thanks, tar gue transfer uangnya" Changkyun ngebales seadanya doang, soalnya dia lagi sibuk fokus ke monitor
"Ini cabang kasus yang mana lagi?"
Oke, Jooheon emang polisi. Dia juga intel, tapi bukan berarti dia bisa langsung ngerti ya Changkyun lagi ngerjain kerjaan dimana. Dia cuma polisi biasa, bukan dukun :((
Bukannya dijawab, Changkyun malah ngebuka satu window di komputernya, dan muncul 1 foto cewek rambut pirang panjang di sana
"Have you seen her?" Si hacker tiba-tiba tanpa ada basa basi terlebih dahulu
Jooheon baru ngefokusin matanya ke foto yang ada di layar komputernya Changkyun. Cewek ini... dia pernah liat sih
"Iya.. Kenapa?"
"Lu liat dia di mana?"
"Dia beberapa kali ke cafe. Selalu pesen hazelnut latte sama whipped cream."
Changkyun muter otaknya, "sendiri?"
"Engga, sama cowok yang biasa. Terus mereka berdua ke gedung sebelah" Jooheon langsung ngasih tau. Dia udah paham kemana arah pertanyaan Changkyun soalnya, "Kenapa? Itu target kalian sekarang?"
"...ya bisa dibilang gitu"
"Mereka berdua hubungannya kayak... toxic" Jooheon ngasih tau lagi, tapi dia langsung ngangkat dua tangannya, "well, it's biased opinion of course. Cuma dari body language mereka sih kayak... hubungan yang harusnya deket, tapi mereka masih ga bisa deket."
--^^--
"Tapi kan itu kakakku!"
Riki makin sneeng pas ngeliat kakak sepupunya ngambek, "tapi aku yang diajak makan kak Hee!"
Sunghoon ngeliatin Jake mukanya makin asem gegara diledekin terus sama Riki--lagian Sunghoon heran deh sama ni anak satu. Ada aja ulahnya, meresahkan banget! -_-
"Tapi kan harusnya aku yang ditraktir! Kan aku adeknya! Kamu kan adek sepupu"
Heeseung ngehela nafas, terus nengok ke Sunghoon minta bantuan, tapi si cowok Malang itu langsung ngeliat kearah kasir, dan pura-pura bengong.
Ngerasa ga ada harapan kalo ngarepin bantuan Sunghoon, Heeseung akhirnya ngomong, "Aku tuh ga nraktir Riki tuh ga gratis. Dia bantuin aku, nah bayarannya sushi"
"Kenapa ga aku aja yang dimintain tolong? Aku juga bisa" Jake masih ga terima kakaknya nraktir Riki :")
"Ya soalnya kak Jake ga kenal orangnya!" Riki nyautin lagi
Mukanya Jake langsung blank. Ngadi-ngadi ni bocah! Dia deket gitu sama kakaknya, dia yakin bisa kenal semua yang kakaknya kenal >:(
"Siapa bilang? Aku kenal orang-orang yang A'a kenal... Aku kenal anak kecil yang suka dijenguk A'a. Aku juga kenal Yuki, yang minjemin flatnya buat kita ngumpet--"
"Tapi kakak kenal ga sama musuhnya kak Hee?' Riki nantangin kakak sepupunya
Sunghoon udah ga bisa pura-pura bengong lagi. Ini semua udah terlalu menarik untuk didengarkan :")
KAMU SEDANG MEMBACA
UPW - Urusan Penerus Warisan
Fiksi Penggemar"Kayaknya gue menyetujui kerjasama ini untuk membantu hal-hal yang berkaitan dengan kerjaan deh" "Ini juga jadi kerjaan kalo ga selesai" "Ngurusin masalah percintaan lu ga ada di jobdesk gue, bangsat!" "Kita simbiosis mutualisme aja, deal?" "..." "...