"Hmph!"
"Sunoo... Nurut ya, love.. Ga boleh bales dendam gitu"
"Tapi kan mereka jahat, gapapa lah"
"Lho, kok gitu? Jangan.. Di-doain aja"
Yang lain pada merhatiin Sunoo yang lagi nego sama emaknya via telpon biar dibolehin ngebalikin 'kiriman' yang ada di badannya Doyoung tadi
"Sekali aja, ma..."
"Jangan... Udah nurut yaa.. Pembalasan itu bukan haknya kita, tapi itu urusan Tuhan.. Kita sebagai manusia tugasnya maafin aja"
Hongjoong udah ga fokus lagi sama obrolan itu. Soalnya udah melenceng jauh dari visi misi idupnya dia -_-
Emaknya Sunoo akhirnya nawarin, "mau doa bareng mama? Kita doain berdua ya supaya kamu dan temen-temenmu juga dilindungi"
Sunoo mikir-mikir, "yaudah, tapi aku matiin dulu bentar ya telponnya"
"Iya, nanti telpon lagi aja"
Cowok rambut pink itu balik nyengir, "Siap!"
Tut! Tut! Tut!
Dia masukin hapenya ke kantong, "boleh minjem kamar bentar buat doa? Sekalian ngebakar mereka" Sunoo nunjuk ubin kosong deket meja
"Boleh.. Mau di kamarku po dikamar Doyoung?"
Doyoung yang lagi minum teh manis gegara tepar abis di'urut', langsung ngelirik kokonya dengan muka lelah, "ko, yang bener aja.. Aku ga ngapa-ngapain aja ketempelan banyak, ini masa kamarku dimasuki mereka?"
Jihoon ngeliatin adeknya balik dengan muka datar, "ya biasa aja kamu tidur bareng mereka, apa bedanya sama sekarang? Malah bagus, kamarmu didoain"
Sunoo nengok ke Doyoung, "nanti aku minta tolong mama buat doain kamarnya kakak sekalian deh~"
--^^--
"Mereka seumuran, by the way" Changkyun nunjuk fotonya Sunoo sama Doyoung gantian sambil makan kue yang dibeliin sama Jooheon
Cowok berlesung pipi di sebelahnya ngeliatin dua foto itu terus nginget-nginget, "tadi bukannya pas lu telponan sama Hongjoong ada yang manggil 'kakak'?"
Si hacker itu ngangguk, "emang lu ga boleh percaya sama anak-anak yang direkrut mereka, suka goblok"
"Berarti..." Jooheon ngeliatin Changkyun doang sampe dia sadar sendiri
Dan untungnya Changkyun sadarnya cepet, "engga. Gue ga direkrut. Gue yang menawarkan diri. Bedain tuh"
"Alright" Jooheon ngebales sebelum nyeruput kopinya
"Gimana tower sebelah?"
"Mereka kemarin ngebawa satu cowok lagi ke sana, tapi sampe tadi shift gue kelar, tuh cowok ga ada tanda-tanda keluar dari gedung itu." Jooheon ngasih tau
"Lu pernah masuk ke gedung itu?" Changkyun nanya lagi, sebisa mungkin menggali info sebanyak-banyaknya
"Pernah lah. Kadang beberapa dari tamu mereka gue anterin kopinya ke sana."
Si hacker itu nautin alisnya, "emang cafe kalian bisa pesan antar?"
"Ga bisa"
"Dih?"
Si polisi itu senyum miring, "Setiap orang yang tujuannya ke gedung itu bakal gue tawarin orderannya bisa dianter ke tempatnya"
"Ah.." Changkyun baru ngerti, "Kalo gitu...Gimana bentuk dari bangunan itu dalemnya, dan bagian mana yang lu investigasi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
UPW - Urusan Penerus Warisan
Fanfiction"Kayaknya gue menyetujui kerjasama ini untuk membantu hal-hal yang berkaitan dengan kerjaan deh" "Ini juga jadi kerjaan kalo ga selesai" "Ngurusin masalah percintaan lu ga ada di jobdesk gue, bangsat!" "Kita simbiosis mutualisme aja, deal?" "..." "...