WARNING!Kinda explicit disgusting vomit (di scene paling bawah)
MAJOR!DukunLine---------------------------------------------
Jihoon senyum tipis terus nunjuk Doyoung, "yap, ini dia pasiennya"
Si anak kedokteran yang masih ga bisa bergerak banyak di kasurnya, ikutan senyum terpaksa.
Sunoo melotot ngeliatin sekujur badannya si cowok yang kemarin juga abis di'bersihin', "Ahaha, bercanda kan?"
Yedam geleng-geleng kepala, "makanya kamu disuruh kesini--"
"Y'ALL THINK I COULD SAVE HIM?!" Sunoo motong omongannya Yedam dengan muka ga percaya
Sementara Haruto yang dari awal ga menunjukkan respon macem-macem, sekarang mulai ikut panik, terus dia meluk kokonya dari samping, "KO INYOOOO!"
Doyoung makin pesimis, "ini aku bakal mati gara-gara santet gitu?"
Ngedenger omongan kayak gitu, Sunoo langsung nyaut, "Engga! Engga! Kita bakal bantu semampu kita kok!"
Yiyang nengok ke arah Sunoo, "Agak idealis juga lu ya"
Jihoon sebenernya percaya ga percaya sama dunia ilmu hitam kayak gini, jadi dia ga terlalu khawatir soal adeknya, karena menurut dia lebih bahaya manusia.
Cuma ngeliat adeknya sekarang kayak gini, dia mulai mempertanyakan lagi semuanya. Jadi susah mau percaya kemana
"Aku belum ada pengalaman kerja lho!" Sunoo ngingetin Yedam lagi, "kenapa ga kakak aja yang bantu?"
Cowok itu ngegeleng, "ini kedua kalinya aku liat itu--"
"Nah! Udah tau dong harus diapain--?"
"ENGGA!" Yedam teriak balik, "Orang pertama yang punya itu mati karena aku gagal!"
Semua orang di sana langsung pada diem, hening. Ga ada yang berani ngomong apa-apa. Ga ada juga yang nyangka kalo Yedam bakal ngomong gitu
Sampe akhirnya semenit kemudian, Hyunsuk nanya, "Jadi maksudnya Dobby juga bakal berakhir sama?"
Sunoo ngerogoh kantongnya, "aku ga bisa kerja sendiri"
"Terus kamu mau ngapain?"
"Telpon papa"
--^^--
"Mobilnya udah mau masuk parkiran" Hendery ngomong pelan supaya Yangyang yang lagi nyetir bisa ngeh
"Alright" Yangyang langsung mulai parkir mundur, pelan-pelan.
Yangyang ngebiarin mobil yang dia pake buat maju mundur. Supaya orang-orang yang ngeliat ngira kalo dia ga jago parkir mundur, dan paham kenapa dia lama banget cuma parkir doang
Hendery ga banyak protes. Dia diem-diem ikut fokus ngeliatin mobil yang mereka intai sambil sesekali sok 'ngajarin' Yangyang buat parkir yang lurus.
"Okay! Stop! Now straighten the car!" Hendery ngomong agak keras biar ga memicu kecurigaan
Dan karena mereka berdua se-frekuensi, Yangyang nangkep maksudnya Hendery, "You need to be more specific since none of us know how to be straight!"
"Damn right" Hendery ngebales terus naikin kaca jendela mobilnya sebelum ngomong ke Yangyang, "mereka udah turun"
Yangyang ga perlu ngelirik buat tau kalo orang-orang dari mobil itu udah turun. Dia nunggu sampe mereka masuk ke dalem pintu restoran, baru Yangyang ngebenerin posisi parkir mobil dengan santainya
KAMU SEDANG MEMBACA
UPW - Urusan Penerus Warisan
Fanfiction"Kayaknya gue menyetujui kerjasama ini untuk membantu hal-hal yang berkaitan dengan kerjaan deh" "Ini juga jadi kerjaan kalo ga selesai" "Ngurusin masalah percintaan lu ga ada di jobdesk gue, bangsat!" "Kita simbiosis mutualisme aja, deal?" "..." "...