"Jadi yang sekarang... Mainannya konglomerat?" Sinbi nanya anaknya
Hongjoong ngangguk, "musuh dalam selimut semua"
"Ya kita juga kalo sekaya mereka, pasti butuh lebih banyak bodyguard" Yerin ikut nimbrung, "bahkan mungkin lu ga bisa sembarangan kasih nama ke orang lain"
Hongjoong ngegoyang-goyangin gelas di tangannya, "Kayak gitu ya ternyata kekuatan uang"
Sinbi ketawa pelan, "lu baru liat mereka yang kaya 3 turunan," dia nuang lagi whiskey ke gelasnya, "belum aja lu ketemu orang yang baru ngerasain sukses dan kaya"
Semakin tua, Hongjoong makin ngerti banyak seluk beluk dunia dewasa, dan akhirnya mindset dia juga ikut berubah
"Gue kira kerjaan ini udah dirty work"
Yerin geleng-geleng doang, "lu belum sampe dititik dimana kalian harus ngorbanin badan kalian sendiri--"
"Udah, ma..." Hongjoong ngingetin, "udah banyak yang jadi korban"
Sinbi noyor palanya Hongjoong, "maksudnya pake sex, begooo!"
"Ah..." Hongjoong baru ngeh, terus dia keinget pertama kali dia ngambil kerjaan, "...gue udah lebih siap sekarang. Gue jamin semua bakal ada dibawah kendali gue"
Yerin naikin sebelah alisnya, ga begitu bisa percaya omongan Hongjoong gitu aja, "Yakin banget lu?"
"Yakin banget"
--^^--
"Pengusaha itu cuma beberapa persen doang yang bersih" Wonwoo ngasih tau Seonghwa
"Iya, pahaam" Seonghwa ngebales lembut, "mama tenang ajaa, Hwa ga sendirian"
Wonwoo ngelepas kacamatanya terus mijit batang idungnya, "kamu rame-rame aja, kita takut! Apalagi kamu sendiri?!"
Seonghwa senyum, "Papa main bersih tuh buktinya"
"Ya makanya, kan tadi mama bilang 'beberapa persen doang yang bersih'"
"Ya udah... Tenang ajaa~ Kita kemarin udah ketemu sama klan bahkan dari luar negeri, seenggaknya udah ada pengalaman--"
"Engga!" Wonwoo sampe ga ngerti lagi harus ngejelasin ke anaknya gimana, "Hwa, klan dan konglomerat itu beda! Jauh. Klan kemarin cuma punya usaha yang abu-abu. Tapi konglomerat? Pengusaha?! Semua pekerjaannya terlisensi!"
Emang sih, kata-kata Wonwoo ada benernya, dan Seonghwa ga mau ngebantah kata orang tua. Jadi dia ngangguk dulu sebelum nanya
"Kalo papa mau dijatuhin sama rekan kerjanya, apa mama bakal diem aja dan ngeliat semua usahanya papa ancur?"
"Hongjoong bukan pengusaha, dan ga ada yang bisa ngejatuhin Hongjoong"
Seonghwa ketawa, "Aku emang bukan ngomongin soal Joong"
"Terus?"
"Orang yang butuh bantuan kita"
"...Hwa--"
--^^--
"Aaaaah mamaaa~"
"Aiyooo, jangan ah!" Winwin agak ga rela kalo harus ngasih ijin ke dua anaknya buat pergi jauh-jauh, "kamu bakal sering keluar kota kalo gitu"
"Ya kerjaan kemarin juga kita bolak balik keluar kota" Xiaojun ngebantuin adeknya yang mencoba membujuk dengan 'keimutan'nya :")
"Tapi paling kalian cuma ke Jogja, Jakarta, terus sekali doang ke Korea gara-gara lomba" Winwin ngomong lagi, "kalo yang ini... Orangnya aja ada di Surabaya, belum lagi kan kalian kerja sama orang kaya, pasti lebih sering pergi pergi"
KAMU SEDANG MEMBACA
UPW - Urusan Penerus Warisan
Fanfic"Kayaknya gue menyetujui kerjasama ini untuk membantu hal-hal yang berkaitan dengan kerjaan deh" "Ini juga jadi kerjaan kalo ga selesai" "Ngurusin masalah percintaan lu ga ada di jobdesk gue, bangsat!" "Kita simbiosis mutualisme aja, deal?" "..." "...