Ehe ada yg typo :''
-----------------------------------
Karena ini udah hari kedua di rmah duka, keluarga udah ga keliatan se-sedih kemarin pas hari pertama.
Jihoon masih jadi orang pertama yang ngurusin semuanya, tapi sekarang berhubung mereka harus berunding soal pemakaman, Jinhwan ikut diskusi.
Jihoon tetep jadi orang paling muda di diskusi itu.
"Kalo mau ga ribet ya dikubur di Surabaya, nan" Bobby ngasih tau iparnya
"Tapi kan keluarga kalian banyak di San Diego toh?"
Bobby ngangguk, "Iya sih"
Junhoe ngelirik temennya, "lah bukannya kamu ga begitu deket sama keluarga Hanbin yang lain?"
Jihoon ngedengerin doang diskusinya, pokoknya dia ngikut aja lah sama mau maminya
"Iyo seh.." Jinhwan ngangguk singkat
Ngerasa kalo misalnya Jinhwan masih agak kurang bisa diajak konsen, Bobby akhirnya nanya ke Jihoon sambil ngasih beberapa pilihan, "Kamu maunya gimana hoon? Papi enaknya dimakamin di mana?"
Jihoon ngeigidik, "Aku sih mana aja gapapa, terserah mami maunya di mana"
"Jadi kon pengen e gimana, nan?" Junhoe nanya lagi ke temennya
"Yang bisa pesen tanah juga buat aku. Di mana ya?" Jinhwan nanya balik, dia bener-bener clueless banget soal ginian
Soalnya ini baru pertama kali dia harus ngurusin semua sendiri karena orang terdekatnya meninggal
"Di Karawang ada.. temenku belum lama bangun memorial park. Dia bisa pesen per-blok kalo ga salah" Bobby ngomong sambil ngeluarin hapenya dari kantong dan mulai nyari temen yang dia maksud
"Kalo emang bisa, gapapa di Kawarang.. Yang penting aku bisa dapet sebelahnya Hanbin"
Jihoon ngelirik maminya. Omongannya emang santai, dan dia tau kalo semua orang pada akhirnya bakal meninggal, cuma...
Jihoon ga mau bayangin kalo misalnya maminya juga ngikut papinya dalam waktu dekat.
--^^--
Eunwoo ngeliat nama yang dikasih ke dia, terus langsung manggil suaminya, "Bin.."
Moonbin yang baru sampe rumah, nengok ke Eunwoo, "hm?"
Eunwoo nunjuk layar laptopnya, ngasih kodeke suaminya buat ngebaca apa yang ada di laptop itu
Moonbin langsung ngebungkuk di sebelah Eunwoo terus ngebaca data yang ada di layar laptop, "Oh, Bin Pasific?"
"Iya..."
"Kenapa?"
"Ini yang lagi ditanganin anak-anak kan?"
"Iya, tapi bukan dia. Anak-anak kerjanya sama anaknya" Moonbin ngejawab
"Dia meninggal, bin"
Moonbin ngeliatin suaminya sambil ngebuletin matanya, "Hah siapa meninggal?"
"Kim Hanbin" Eunwoo nunjk layar laptopnya lagi terus nambahin, "ya mana mungkin aku ngebacain data orang yang masih idup, bin"
Moonbin mikir lagi, "iya juga sih, bener" dia ngangguk, "jadi ini mereka mau dikubur ditempatmu?"
"Iya... Ini sodaranya Hanbin ngontak aku. Mereka mau pesen beberapa tempat juga buat keluarga"
"Mesen tempat?"
"Iya.. mereka ambil yang 'family'"
"Mereka?"
KAMU SEDANG MEMBACA
UPW - Urusan Penerus Warisan
Fanfiction"Kayaknya gue menyetujui kerjasama ini untuk membantu hal-hal yang berkaitan dengan kerjaan deh" "Ini juga jadi kerjaan kalo ga selesai" "Ngurusin masalah percintaan lu ga ada di jobdesk gue, bangsat!" "Kita simbiosis mutualisme aja, deal?" "..." "...