Jinsoul emang udah sering berurusan sama kejamnya kehidupan jalanan.
Dari segala macem jenis 'pekerjaan' juga udah dicobain sama dia, selama jadi pengorek info buat dapet uang.
Udah mirip-mirip intel lah kerjaan dia tuh, cuma bedanya dia ga belajar semuanya secara formal, cuma dari pengalaman aja
TAPI!
Biarpun udah kayak gitu... Dia ga pernah-pernahnya ngerasain... kasian yang sampe kayak gini.
Mungkin karena ini pertama kalinya dia kerja buat orang-orang kaya yang... memanfaatkan harta dan kekuasaannya buat fantasi gilanya.
Pertama kali dia nyoba buat ikut kerja sama mereka, Jinsoul minta bantuan ke 'kenalan' dia buat ngebawa dia orang-orang yang butuh tenaga kerja.
Jinsoul udah nyiapin banyak hal dan bahkan dia udah dikasih naskah background palsu sama Changkyun seandainya nanti ditanya-tanyain
Eh, ternyata... Masuk dan kerja di sana gampang.
Selama ga banyak tanya dan nurut, yaudah.
Laporan hari pertama dia di sana ke Hongjoong dan yang lain cuma, "Mereka cuma butuh tenaga kalian, sama kayak kita butuh uang mereka."
Dari laporan itu, Changkyun sama Hongjoong ngumpul di Jakarta bareng beberapa anak-anak lain.
"They don't really care about your appearance nor background" si hacker itu ngebales
"Pantes bego" Jongho nyautin, "masa suruh tangkep sniper, yang ditangkep malah yang punya pistol berbi"
"Maksudnya... Ya paham mereka ga ada training dan semacemnya, tapi kan... itu pengetahuan umum ga sih?" Mingi ikut nanya
Hongjoong nengok ke Mingi, "Pengetahuan umum bagi banyak orang, belum tentu pengetahuan umum bagi semua orang kan?"
"Jinsoul gapapa tuh di sana? Ga takut di'pake'?" Hwasa nanya, abisnya biasa kan dia yang terjun kalo urusannya ke sana
Changkyun ngegeleng, "She's not working inside the building Yunho was kept."
Cklek!
Seonghwa masuk ke dalem ruangan meeting, bareng sama si kembar, "sorry, telat banget ya?"
"Ga kok.. Belum masuk sampe ke inti pembicaraan" Yunho ngejawab
Seonghwa duduk di sebelah Yunho, ngebiarin si kembar duduk di depannya Yeosang dan Yeojin
Ngerasa semua udah pada duduk semua, Minhyuk buka suara, "Kalo bukan di sana, terus di mana?"
"Dia kerja bareng trafficker lain. Kasarnya, lu bisa sebut mereka sebagai 'pemasok'." Si hacker ngasih tau
"Berarti ada kemungkinan dia ada pas lelang?" Yunho nanya
Yeosang naikin sebelah alisnya, "traffickernya juga ada pas pelelangan?"
Cowok tinggi itu ngangguk, "mereka nunggu bagian mereka kalo ada yang kejual"
Hongjoong nenggak minumannya terus nambahin, "let's hope she won't puke"
"Nah! Nah!" San tiba-tiba nyamber, "berhubung lagi ngomongin pelelangan nih, gue penasaran sesuatu"
"Apa?"
San ngeliatin Yunho, "mereka yang disuruh jalan-jalan telanjang gitu, ga ada rasa risih, kak?"
"Mereka udah kena pengaruh obat semua, jadi udah ga ada lagi perasaan malu atau risih sih" Yunho ngejawab apa adanya, masih serius
Eh Jongho malah nanya, "nah elu? Elu kan sadar sehat walafiat, risih ga diliatin telanjang gitu?"
Yunho ngegidik, "engga sih, ngapain malu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
UPW - Urusan Penerus Warisan
Fiksi Penggemar"Kayaknya gue menyetujui kerjasama ini untuk membantu hal-hal yang berkaitan dengan kerjaan deh" "Ini juga jadi kerjaan kalo ga selesai" "Ngurusin masalah percintaan lu ga ada di jobdesk gue, bangsat!" "Kita simbiosis mutualisme aja, deal?" "..." "...