Perkapalan
Keju-keju~ :3------------------------------------------------------
"Dia udah mati"
Junhoe ngeliatin adeknya, "dia?"
Jaehyuk ngangguk, "Iya, cowok itu."
Banyak pertanyaan muncul di kepalanya Junhoe, "siapa--Sek! Kon gak--?"
"Udah diberesin sama orang kenalanku. Bersih raph." Jaehyuk ngebales, mencoba nenangin kokonya yang takut banget kalo dia malah terlibat pembunuhan cowok itu
"Temenmu polisi tah?"
"Bukan"
Junhoe gagal paham, "kok mereka bisa cepet nemuinnya?"
Jaehyuk ngegidik, "well, they are bunch of geniuses."
"Terus nanti gimana? Gimana kamu nutupinnya kalo keendus polisi?"
--^^--
"Apa kalian juga bertanggung jawab atas kematian orang ini?"
Jessica, Sinbi sama Hongjoong sama sama ngeliat foto yang ditunjukin jendral kepolisian ke mereka
"Iya. Itu kerjaanku."
"Orang ini adalah salah satu tersangka--"
"Kalian pikir dia ga tau soal itu?" Jessica nunjuk Hongjoong sambil motong ke bapak-bapak di depannya, "kalau itu urusan dia, ga mungkin dia ga tau tentang catatan kriminalnya, correct?"
Hongjoong ngangguk, "correct, mam"
"Kalau begitu, kasus ini akan kami nyatakan selesai diusut--"
"Selesai?" Sinbi ngeliatin bapak-bapak itu, "kalian sama sekali ga menyelesaikan kasus belasan tahun ini." dia nyindir, "tutup kasusnya."
"Kami tidak bisa menutup--"
"Close it or I'm taking everything out?" Jessica ikut mengintimidasi bapak-bapak itu, "handle the organized crimes by yourself."
Ga punya pilihan lain, polisi itu cuma bisa ngehela nafas panjang, "baik. Kami akan hubungi keluarga yang bersangkutan untuk menutup kasus ini."
"Good."
"Tapi kami butuh perkembangan kasus perdagangan manusia itu maksimal minggu depan."
"Saya sudah punya perkembangannya tapi... ini belum yang di Indonesia. Tapi yang di Amerika, mau?"
Bapak itu ngegeleng, "mereka cuma peduli dengan yang terjadi di sini, yang di luar negeri tidak dibutuhkan."
"Alright" Hongjoong ngerespon enteng
Sinbi ngeliatin anaknya, "kamu ada rencana apa?"
"Bukan rencana, tapi..." dia ngeliatin polisi itu lagi, "siap-siap kalian harus nerima sesuatu yang besar minggu depan untuk headline news"
--^^--
Ini bukan pertama kalinya Junghwan naik pesawat, pas kecil juga dia sering naik pesawat soalnya ayah sama papinya banyak job di luar kota, jadi ya... udah ga ndeso banget lah ya dia kalo naik pesawat :")
Tapi ya sesering-seringnya dia naik pesawat ga sampe kayak--
"Siang mas Jaden" Petugas yang ada di pintu keberangkatan, nyapa Yoshi yang ngebales dengan senyum ramah
"Siang juga pak!"
Yap. Junghwan ga pernah nemu orang ang sesering itu naik pesawat sampe orang bandara bisa hafal sama dia :")
KAMU SEDANG MEMBACA
UPW - Urusan Penerus Warisan
Fanfiction"Kayaknya gue menyetujui kerjasama ini untuk membantu hal-hal yang berkaitan dengan kerjaan deh" "Ini juga jadi kerjaan kalo ga selesai" "Ngurusin masalah percintaan lu ga ada di jobdesk gue, bangsat!" "Kita simbiosis mutualisme aja, deal?" "..." "...