MAJOR! Hyunsuk
---------------------------------------------
"Halo?" Hyunsuk baru bangun jam 6, pas dia ngeliat hapenya ada miss-call dari papanya, jadi dia langsung nelpon balik papanya
Soalnya.... Takut aja kalo ada apa-apa yang urgent. Papanya ga pernah ngehubungin dia sepagi itu biasanya @.@
"Halo? Suk, baru bangun?"
"Iya.." Dia ngejawab, masih dengan suara serak karena baru bangun, "kenapa pa? Tumben nelpon pagi-pagi"
"Om Hanbin meninggal"
Hyunsuk melotot, "...hah?"
"Iya, tadi jam 2 kurang"
"Oh Tuhan" Hyunsuk cuma bisa ngerespon gitu doang
Hyunsuk ngejauhin hapenya dari telinga dan ngecek notif lain di hapenya. Kalo emang beneran meninggal, harusnya Jihoon ato adek-adeknya ada yang ngasih tau dia kan?
"Kamu sibuk ga hari ini?" dia ngedenger suara papanya samar-samar
Hyunsuk nempelin lagi hapenya ke telinga dan ngejawab, "Engga! Engga kok.."
"Kalo gitu, bisa ke Surabaya?" New nanya lagi ke anaknya, "ga enak kalo kamu ga kesini, keluarga mereka kan deket sama keluarga kita"
"Kok Jihoon gak ngasih tau seh?" Hyunsuk akhirnya ngeluarin pertanyaan yang muncul di otaknya
"Lagi sibuk.. Dia yang wara-wiri ngurus semuanya.. Gak sempet pasti"
"Dobby sama Ruto udah dikabarin?"
"Mereka masih di kereta, masih di perjalanan ke sini" New ngejawab
"Oh, yaudah.. Kalo gitu aku siap-siap abis itu langsung ke sana"
"Hati-hati.. Jangan buru-buru"
"Iya.."
--^^--
"Kamu pikir saya akan berterima kasih?"
Yedam ngedipin matanya bingung, "maaf, berterima kasih untuk apa ya pak?"
Dia ngeliatin bapak-bapak di depannya dengan muka bingung. Kenal aja kagak, kok tiba-tiba ngomongin ini sih?
"Seharusnya kamu ga perlu ikut campur dengan keluarga saya?"
Yedam makin bingung. Apaan sih ini?
"Maaf, bapak siapa ya?"
Bapak-bapak itu ketawa remeh, "kamu ga kenal siapa saya? Oh! Mungkin kamu lebih kenal sama ini"
Yedam ngeliat orang di depannya nunduk bentar terus balik duduk tegak lagi dengan muka yang berubah kayak--
"Sek!" Yedam tau ini mukanya siapa! Ini orang yang baru dia temuin kemarin
Sekarang orang di depannya senyum, tapi senyumnya terlalu lebar untuk orang biasa, "Sudah kenal sekarang?"
Yedam ketawa canggung. "Engga! Engga! Ini cuma mimpi!"
Dinding-dinding di ruangan sekitarnya mulai 'hancur'. Orang di depannya berdiri dan bentuk mukanya makin rusak
"Oh shit!"
Yedam kebangun. Detak jantungnya cepet banget, dia sampe kayak bisa denger itu di telinganya.
Badan dan otaknya kayak langsung seger. Padahal matanya masih berat banget rasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UPW - Urusan Penerus Warisan
Fiksi Penggemar"Kayaknya gue menyetujui kerjasama ini untuk membantu hal-hal yang berkaitan dengan kerjaan deh" "Ini juga jadi kerjaan kalo ga selesai" "Ngurusin masalah percintaan lu ga ada di jobdesk gue, bangsat!" "Kita simbiosis mutualisme aja, deal?" "..." "...