MAJOR! SunKi
---------------------------------------------------
"Osoi naa" (lama bangeet) Riki udah mulai ga bisa diem.
Sementara Sunoo masih nungguin Xiaojun yang katanya mau ketemu sama dia soalnya ada yang urgent.
"Sabaar" Cowok rambut pink itu cuma ngomong gitu doang buat nanggepin Riki
"Kapan makannya iniiii??" Sekarang anak SMA itu udah nempel di tembok salah satu toko, "aaaa lapeeer"
"Belum juga 5 menit" Sunoo nyautin lagi.
Abisnya ngeselin sih, dramatis bat jadi orang, heran -_-
Tapi Sunoo ga mau ngomelin dia, soalnya Riki lebih muda :((
"Ini nih kenapa aku ga suka janjian sama orang Indo--"
"Emang kamu bukan orang Indo?" Sunoo motong kata-katanya Riki, "coba diem dulu semenit, nanti pasti langsung dateng--"
"Sunoo!" ada cowok yang pake hoodie sama celana jeans, lari kecil nyamperin dia
"Tuh kan orangnya dateng pas kamu diem..." Sunoo ngomong
Ga diem aja, Riki ngebales, "Untung deh, menyelamatkan kupingku dari kata-kata ga mutu"
Sunoo udah ga bisa bales lagi omongannya Riki, soalnya Xiaojun udah keburu nyampe di depannya, "Oh berdua?"
"Engga, aku sendiri--"
"MOCHIRON!" (of course!) Riki nyaut lebih kenceng sambil nyengir, "kak Sunoo mana berani kemana-mana kalo udah diatas jam 12 siang sendirian? Kan dia pengecut"
Xiaojun ngeliatin Sunoo senyum tipis ke si anak SMA itu, tapi Riki langsung minta maaf, "warui warui" (sorry sorry)
Cowok rambut pink itu balik ngeliatin Xiaojun, "Mau ngomongin apa kak?"
"Ke Indo ya.. Sekarang."
Yang syok malah Riki, "sekarang banget?"
Xiaojun ngangguk, "kebetulan ada yang urgent dan harus cepet ditangani."
"Aku belum ijin papa mama" Sunoo buru-buru ngambil hapenya dan ngechat orang tuanya
"Ikut dong!"
"Hah?!" Xiaojun sama Sunoo sama sama nengok ke Riki yang tiba-tiba menawarkan diri
Xiaojun sebenernya ga begitu peduli sih, siapa yang mau ikut, cuma... katanya Hongjoong dia disuruh bawa Sunoo doang ke Indo @.@
"Ngapain ikut? Kamu kan ga diajak" Sunoo ngasih tau
"Yaudah ajak aja sekarang, biar aku iyain" Riki nyuruh balik dengan PeDenya, "emang hal urgentnya apa? Aku bisa bantuin kok"
Sunoo udah mau protes, tapi dia akhirnya nanya dulu ke Xiaojun, "emang urgentnya apa? Doyoung?"
Xiaojun ngangguk singkat, ga ngomong apa-apa, "kalo dia bisa bantu, gapapa. Tapi kalo cuma memperlambat, mending ga usah"
"Wets! Jangan meremehkan ya.. Aku gini-gini pinter lho!"
"Mau kamu pinter pun, kamu besok sekolah kan?" Xiaojun mencoba mengingatkan anak itu biar ga jadi mau ikut
"Engga dong! Kan libur, soalnya ada matsuri!"
Gagal! :((
"Emang kamu ada paspor ga?" Xiaojun harus menanyakan hal mekanisnya dulu :")
"Ada! Aku bawa nih sekarang" Riki langsung ngebuka ransel yang dia bawa dan ngeluarin buku kecil warna ijo, "Ta-da! paspor!"
KAMU SEDANG MEMBACA
UPW - Urusan Penerus Warisan
Fiksi Penggemar"Kayaknya gue menyetujui kerjasama ini untuk membantu hal-hal yang berkaitan dengan kerjaan deh" "Ini juga jadi kerjaan kalo ga selesai" "Ngurusin masalah percintaan lu ga ada di jobdesk gue, bangsat!" "Kita simbiosis mutualisme aja, deal?" "..." "...