Sakti dan Shinobu mulai berpelukan dimana keduanya saling ada untuk satu sama lain dalam memberikan suatu solusi agar tidak merasakan sesuatu yang mengkhawatirkan.
Ketika Sakti menerima pelukan itu, dia sudah tahu bahwa musuhnya ini sangat dekat dengan kematian yang bisa dia atur kapan saja.
Sakti sudah mempersiapkan lengannya yang dapat memunculkan Keris itu kapan saja, tetapi dia rasa dirinya tidak sanggup untuk melakukannya.
Pikirannya itu selalu saja mengingatkan dirinya kepada Shinobu yang asli sampai ia tidak ingin mengkhianati seseorang yang sangat dia hormati itu.
Dia juga terhitung sebagai ratu dari segala Astral, jika dia melukai atau membunuhnya maka dirinya akan terpengaruh dari dalam terutama lagi harga dirinya sebagai seorang Dukun.
Shinomiya yang melangkah keluar dari kastil itu langsung bisa dilihat oleh Sakti dimana dia tercengang mengetahui dirinya sudah menyelesaikan tugasnya itu.
Seharusnya Shinomiya tidak keluar dari dalam kastil dimana Nobuaki berada, tetapi mengetahui dirinya yang sangat kuat itu dia seharusnya tidak meragukan apapun.
"Shinomiya sudah melaksanakan tugasnya secepat itu, tapi aku..." Sakti menyadari Zeus dan Odin tidak keluar bersama Shinomiya yang sedang meminum sebuah botol berisi cairan emas.
Shinomiya langsung menyadari Sakti yang sedang berpelukan dengan The Shaman, "S-Sakti...?!"
Shinomiya mulai memberikan gerakan isyarat kepada Sakti untuk langsung membunuhnya sekarang juga selama kesempatan masih bisa terlihat dengan jelas olehnya itu.
Tetapi Sakti sempat menggerakkan telapaknya seolah-olah ia tidak bisa melakukannya karena dia selalu saja melihat Shinobu di dalam diri The Shaman.
Shinomiya sendiri tidak bisa menyalahkan Sakti karena dia sudah terjebak dalam dunia gaib dalam waktu yang sangat lama.
Pastinya perasaan rindu akan terus menahan dirinya sampai ia tidak bisa melaksanakan tugas yang sangat penting itu.
Mencoba untuk berinteraksi melalui telepati saja tidak bisa karena The Shaman dapat mendengarnya jika dia sedekat itu dengan Sakti.
Anggap saja pikiran mereka saat ini sedang bersatu, dan tentunya The Shaman tidak bisa mengetahui apa yang dipikirkan oleh Sakti.
Tetapi jika isi pikirannya bersuara maka The Shaman akan mengetahuinya, situasinya mendadak harus dibalikkan oleh Shinomiya dimana dia mulai melayang secara perlahan-lahan.
"Kita berpelukan cukup lama ya... apakah kamu baik-baik saja?"
"Tidak... aku ingin terus merasakannya." Jawab Sakti dengan suara yang sempat canggung sampai The Shaman memberikan kecupan pada pipinya itu.
Sakti langsung menegang sampai ia menahan diri untuk tidak menghindar karena dirinya merasa sangat malu dan canggung karena tidak ingin memiliki hubungan seperti itu dengan Shinobu.
Jika semua ini sudah selesai maka dia akan meminta Shinomiya untuk menghapus ingatannya tentang The Shaman agar dia tidak perlu memikirkan kejadian itu secara terus menerus.
Shinomiya mulai membaca Sakti dengan The Mind dimana dia tahu Sakti sudah sangat dekat untuk membunuh The Shaman dengan senjata yang sangat terkutuk.
Senjata itu langsung Shinomiya ambil dalam dunia gaib dimana ia sekarang sedang memegangnya dengan tangan kanannya itu.
Sakti memperlihatkan jempol kepada Shinomiya yang langsung tersenyum lalu meminta kepada dirinya untuk mendekatkan The Shaman pada jendela.
"Oh, Shinobu." Sakti mengeratkan pelukannya itu lalu ia melangkah ke depan sampai The Shaman terpaksa harus mundur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder V
FantasySetelah mengikuti prinsip para Ancient Legend, Shinomiya melakukan suatu pilihan tersulit yang pernah ia lakukan dalam sepanjang hidupnya di kenyataan. Dia benar-benar membunuh Ibunya sendiri dimana tujuannya berada dalam kenyataan itu telah mengala...